"Udah baikan sama Haechan ya?" Jeno bertanya kepada Mark saat melihat postingan di akun milik Johnny, yang memperlihatkan foto Johnny, Mark dan Haechan saat sedang berpelukan.
"Tau dari mana?" Tanya Mark yang masih fokus pada makanannya.
Saat ini mereka sedang mengisi perutnya di kantin kampus "Nihh"
Jeno melihatkan layar ponselnya kepada Mark. Seketika muka Mark memerah seperti kepiting rebus lantar malu dengan foto itu "Mukamu merah banget Mark! Kau malu?"
Perkataan Jeno seketika membuat Lucas dan Hendery yang ada di sana menolehkan wajah mereka dan melihat Mark yang masih memerah. Hancur lah jiwa cool Mark.
"Hahaha!! Mark saltingmu ga elit sama sekali!" Lucas mengejek Mark dengan memukul Hendery yang duduk di damping nya.
"Sakit bego! Tapi, Mark bisa salting juga ya? Jiwa badboy mu hilang Mark" Hendery menimpali perkataan Lucas.
"Diem" Hanya satu kata tapi mampu membuat orang yang ada di sana terdiam.
"Okey, diem diem" Lirih ketiganya lalu kembali fokus pada makanannya.
"Mark" Dirasa ada seseorang yang memanggilnya kini mereka berempat memandang orang itu.
"Ehh Jungwoo, duduk sini" Lucas yang pertama kali menjawabi panggilan Jungwoo terhadap Mark, dengan inisiatif Lucas berpindah tempat menjadi duduk di sebelah Hendery dan membiarkan Jungwoo duduk di samping Mark.
Mereka bertiga sudah tau bila Jungwoo ingin berteman dekat dengan Mark dan tak ingin menjadi musuh Mark, sebenarnya sedari dulu saat masih ada Mingyu. Tapi karena pergaulan nya dengan Mingyu membuat dirinya mau tak mau mengikuti kemauan Mingyu.
Jeno, Lucas, dan Hendery sudah memaafkan perlakuan Jungwoo sedari dulu karena Jungwoo sering memberitahukan rahasia rahasia Mingyu kepada mereka. Tapi tidak dengan Mark, karena Mark sangat membenci Jungwoo karena Jungwoo adalah salah satu orang yang menyakiti adiknya.
"Mau apa lagi kau kesini" Kata Mark dengan dingin.
"Mark, aku mau minta maaf soal semua kesalahanku" Beberapa hari setelah kejadian di gedung itu Jungwoo tak henti hentinya mendekati Mark, membuat Mark jengah.
"Aku tak akan memaafkan orang yang telah menyakiti adikku" Mark lalu beranjak dari duduknya meninggalkan orang orang yang memandangi kepergiannya.
"Sabar ya, Mark memang paling sensitif kalo menyangkut Haechan. Kau jangan menyerah ya!" Hendery menyemangati Jungwoo yang menunduk sendu.
"Aku duluan" Jeno beranjak untuk menyusul Mark.
•
•
•"Aku ga akan bosen bosen mengingatkan, Jika Jungwoo lah yang membantu Haechan jika anak itu mendapat kekerasa dari Mingyu"
Jeno berhasil mengusul Mark. Anak itu sedang terduduk di tempat favoritnya di sebuah tampat duduk yang berada persis di bawa pohon, di belakang gedung fakultas mereka.
"Aku tak membela Jungwoo Mark, tapi tidak bisa kah kau melihat sedikit usahanya? Bahkan Haechan telah memaafkan Jungwoo" Mark tetap terdiam mata nya masih fokus pada danau yang ada di depannya.
"Aku tak bisa menerima orang yang sudah menyakiti adikku, bahkan orang orang itu.. aku masih mengingatnya" Terdengar suara hembusan nafas yang berat dari Mark.
"Mark, aku tau ini tak mudah. Kita kan sudah mengusahakannya kan? Jangan kembali pada Mark yang dulu"
"Adikmu Haechan. Lihat dia, dia sudah tak seperti Haechan yang dulu. Jika Haechan bisa kenapa kau tidak?"
"Haechan.. dia tidak seperti yang kau lihat, di sana.. aku masih melihat dirinya terkurung dalam jeruji yang membuat dirinya tak bebas. Jangan tertipu dengan tawanya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Blind Space | Mark & Haechan
Short StoryDari kecil mereka tumbuh di sebuah tempat penampungan anak, tapi itu bukan sekedar tempat penampungan anak biasa banyak hal kelam yang ada di tempat itu banyak tangisan, jeritan, penyiksaan. Mereka tidak pernah keluar dari tempat itu. Mereka di perk...