di mension saat ini sedang kacau karna tawanan bos mereka kabur entah kemana,seluruh sudut rumah sudah mereka jari tapi tak kunjung ketemu,lantas salah satu dari mereka yang seperti pemimpin menelepon bos mereka dengan perasaan takut
Saat ia mendapatkan kabar itu ia mengamuk besar dan membunuh sebagian dari mereka."Bodoh.... Menjaga nya saja kalian tidak becus.... "
Di tangan kanannya memegang pistol, dan di depannya lima orang sudah tergeletak tak bernyawa dengan kepala bersimbah darah
"Cari dia sampai ketemu mau mati atau hidup bawa dia ke hadapan ku segera,jika tidak nyawa kalian yang akan menjadi taruhan nya MENGERTI... "
Ucapnya tegas, tak ingin di bantah, nafasnya memburu dengan amarah yang membuncah.
"Siap queen.. "
Dan mereka pun membuka barisan
"Akan ku beri hukuman kau kucing kecil "
Tersenyum menyeringai, dan berlalu pergidi lain sisi seorang remaja pria tengah berlari tergesa gesa dengan air mata yang terus mengalir,menangis sepanjang larinya dan terus menoleh ke arah belakang dengan keringat yang bercucuran,di rasa ia sangat lelah bahkan kakinya tak sanggup lagi untuk berlari dengan terpaksa
ia Berhenti mencari tempat istirahat dan ia memilih beristirahat di bawah pohon besar dan menyadarkan dirinya untuk istirahat sejenak,keringat bercucuran di pelipisnya,Memejamkan mata nya sejenak, tak lama hembusan angin menerpa wajah sembabnya"aku kecewa padamu zeva aku pikir kau cewe baik dan setia tapi nyatanya,kau selingkuh di belakang ku" air matanya kembali mengalir tanpa sadar tangannya memegang dadanya yang terasa sangat sakit
"setega itu kau menyelingkuhi ku,di saat aku sudah sepenuhnya menaruh hati padamu" tanpa sadar meremas baju yang ia kenakan,dadanya terasa begitu sakit,seperti kaca yang retak dan semakin retak jika kita menyentunya bisa membuat tangan kita terluka dan mengeluarkan darah
flasback on
satu mobil terparkir di depan apartemen yang menjulang tinggi dan seorang remaja perempuan yang bersandar di mobil itu sesekali ia melihat jam di pergelangan tangannya
"sayang he he he lama nunggunya ya maaf ya" reiga menghampiri zeva dan langsung memeluknya erat menyalurkan rasa rindu yang dua minggu ini mereka tak bertemu,karna reiga memiliki tubuh yang pendek jadi saat ia memeluk zeva hanya sebatas leher zeva saja,tinggi badan reiga sama dengan tinggi badan harya yaitu 165 cm berbeda dengan zeva yang memiliki tinggi badan 171 cm,karna itulah zeva sangat mudah menggendong reiga atau pun harya
"enggak kok aku baru juga nyampe" mengusak rambut reiga
"yaudah yok kita pindah rumah" ajak zeva yang membukakan pintu mobil untuk reiga
"tapi barang barang ku"
"biar kan saja kita beli yang baru" reiga menurut dan masuk ke dalam mobil,zeva tersenyum smirk dan ikut masuk ke dalam mobil itu
perjalanan mereka kali ini tak banyak yang di bicarakan karna zeva yang sedari tadi hanya diam fokus menyetir mobil dan reiga yang asik melihat keluar jendela,sekitar dua jam menempuh perjalanan,tiba tiba kaca mobil zeva di tutup hingga tak terlihat apa apa dari dalam itu membuat reiga bingung,bahkan kaca depan pun sama hanya di kaca zeva saja yang tidak tapi itu hanya sedikit bulatan kecil,meski bingung reiga tak berani bertanya,tak lama reiga meraskan mobil mereka berhenti bertepatan dengan kaca mobil yang kembali ke warna asal dan dapat melihat keluar
dan pada saat itu juga reiga menganga lebar melihat bangunan di depannya itu yang begitu besar dan megah,saat tepukan di bahunya lah yang membuat ia tersadar kembali dan keluar dari mobil

KAMU SEDANG MEMBACA
Triplets ZE
Fiksyen RemajaZEVALLIA,ZELLEO,DAN ZEGARA adalah kakak beradik mereka terlahir kembar non identik,mereka di kenal dengan anak yang suka buat masalah,rusuh tanpa ada rasa bersalah,tapi baik dan di antara mereka ada yang memiliki ke biasan buruk atau lebih tepatnya...