BAB 23

16 1 0
                                    

"wohooo,siapa ni yang mau menyesatkan kita" mereka sudah sampai di petunjuk arah itu,dan tangan haikal yang sedang memutar petunjuk arah itu kembali lagi ke arah kanan

"lah ngapaain lo putar,lo mau menyesatkan anak anak yang lain kal" tanya galan yang melihat haikal memutar petunjuk arah itu

"gila lo,petunjuk arahnya salah jalur kita selanjutnya ke kanan bukan kiri,dan ini kayaknya ada yang mau buat kita nyasar makanya gue balikin lagi" sanggah haikal,mereka menjadi kebingungan dengan perkataan haikal barusan

"jangan bilang lo udah tau perjalanan kita di hutan ini" tunjuk afkar dan sangat tepat karna setelah mengatakan itu haikal tersenyum tengil

"yoii"

"si bangsat,kenapa gak kasih tau kita" itu brian yang memiting leher haikal main main dan haikal hanya tertawa

"emang lo dapet bocoran dari mana kal?" tanya leo yang kembali melanjutkan jalannya dan di susul oleh yang lainya

"kepsek,semalem gue gak sengaja lewat pas semua guru pada rapat" jelas haikal sambil menyusul leo,mereka melanjutkan jalan mereka

"kita balik aja jangan di teruskan,gue rasa ini adalah jalur yang salah" usul travis yang langsung di setujui mereka semua,mereka sudah berbalik arah tapi baru zeva mengangkat kakinya sayup sayup iya mendengar suara ringisan kecil dan isakan tangis,zeva kira itu adalah suara harya lantas dengan cepat kembali meletakan kakinya dan membawa harya melihat ke arahnya guna memastikan jika harya tidak apa apa

"sayang kamu nangis?" saat melihat harya yang tidak menangis atau meringis sedikitpun,zeva menjadi bingung

"enggak harya gak nangis kan zeze udah obatin harya tadi" jawab harya polos dengan menggelengkan kepalanya

"kamu yakin,kamu juga gak meringis?" tanya zeva lagi untuk memastikan apa pendengarannya saja yang salah,dan lagi harya menggeleng,setelah yakin jika suara ringisan dan tangis itu bukan dari harya lantas zeva kembali menbawa harya untuk kembali memeluknya,tapi kali ini zeva menyuruh harya untuk memejamkan mata sepenuhnya dan jangan melihat ke belakang,harya menurut ia memejamkan mata dan merebahkan kepalanya menghadap leher harya dan mengendusnya pelan

'harum dan membuat ku tenang' batin harya,dan zeva tak memersalahkan itu

"ayo kak" ajak zega dan zeva pun kembali berjalan tapi baru dua langkah iya kembali lagi berjalan suara isak tangis dan ringisan itu pun terdengar lagi tapi kali ini begitu menyayat hati atau pegitu pilu,mendengar itu zeva kembali lagi berhenti dan iya memfokuskan pendengaran nya mendengarkan suara itu

suaranya begitu sayup tapi terasa dekat di telinga zeva dan beberapa detik kemudian zeva meraskan jantungnya berdetak kencang dengan perasaan yang tak menentu,harya yang masih dalam gendongan zeva tentu merasakanan detak jantung zeva yang berdetak kencang lantas masih dengan mata tertutup harya bertanya suaranya memang sengaja iya pelankan

"zeze kenapa??jantung zeze berdetaknya kencang banget"

"tidak apa,tenang dan diam jangan membuka matamu sebelum aku menyuruhmu mengerti" harya hanya mengangguk dan kembali diam

'ada apa dengan jantung ku,kenapa berdetak sangat sakit'  zeva membatin dan sedetik kemudian entah apa yang mendorongnya iya berjalan perlahan mendekati sumber suara tersebut dengan jantung yang semakin tak karuan

"kak?" zega menoleh ke belakang guna melihat keberadaan kakaknya yang sedari tadi hanya diam,tapi setelah di lihat kebelkang tak ada zeva dan harya dan iya pun memutar badanya

"loh kakak kok gak ada,kakak! kak zeva!" mendengar ucapan zega travis dan areez reflek ikut menoleh dan mereka kaget kala tak menemukan zeva dan harya

"mereka ke mana?" tanya areez ke bingungan

Triplets ZETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang