BAB 28

7 1 0
                                    

Angin berhembus kencang membuat ranting ranting pohon yang menjulang tinggi itu bergoyang cukup kencang mengikuti arah tuju angin tersebut,udara dingin mulai terasa menusuk di kulit,tak lama bulir bulir hujan turun membasai bumi

Tapi tidak dengan perempuan yang tengah berdiri di balkon dengan tatapan datar melihat ke arah hamparan hutan di depannya,tak memperdlikan baju yang perlahan basah karna hujan ia tak menghindar sama sekali,seakan hujan itu tak memengaruhinya

Brak

Bruk

Byarr

"Astaga non"

Bibi masuk dengan tergesa dan segera mengambil handuk,dengan cepat menyelimuti zevallia yang terkejut dengan handuk yang melingkar apik di tubuhnya dan mengikuti bibi yang membawanya kembali masuk tanpa mengatakan apapun

"Tunggu di sini non, bibi siapkan air hangat untuk non"

Zeva hanya diam dan bibi langsung menuju kamar mandi guna menyiapkan air hangat,tak lama bibi kembali keluar dan hendak bersuara tapi terhenti oleh zevallia

"Kapan bibi masuk"

Mendengar itu bibi terkejut dan melihat arah pandang zeva yang mengarah ke pintu,lantas bibi mengikuti arah pandang itu,yang di mana menampilkan pintu yang terbuka lebar dengan nampan berisi makanan berserakan di lantai

"Ya ampun non,bibi sampe lupa kalo makanan yang bibi bawa tadi jatuh"

Zevallia melihat ke arah bibi yang langsung berjalan menuju pintu itu

"Biarkan pelayan lain yang membersihkanya bi,bibi siapkan saja makanan baru"

Bibi yang hendak berjongkok kembali berdiri dan menunduk hormat ke arah zevallia

"Maafkan bibi non yang ceroboh"

"Tak apa bi,pasti bibi terkejut kan dengan aku yang terkena hujan"

Bibi hanya mengaguk kan kepalanya dan melihat ke arah zevallia yang tersenyum lembut ke arahnya

"Bibi kawatir non,nona zeva kan memiliki penyakit asma jika terkena hujan dan itu sangat fatal bi-"

Ucapan bibi terpotong dengan zevallia

"Penyakit sialan itu sudah lama hilang bi,jadi bibi tenang saja anakmu ini sangat kuat bi hehe"

Meyakini bibi lalu terkekeh di akhir,mendengar itu bibi juga ikut tersenyum dan berjalan mendekati zevallia lalu mengelus kepala zevallia pelan,zevallia memejamkan matanya kala merasakan usapan lembut di kepalnya,ia sudah menganggap bibi itu ibunya sendiri karna sudah setia mengasuhnya sedari kecil,bahkan sampai sekarang dengan sikapnya yang suka berubah ubah

"Benarkah,bibi turut senang mendengarnya non"

Begitu juga dengan sang bibi yang amat sangat menyayangi zevallia dan dua kembar lainya seperti anaknya sendiri

Tak lama bibi berpamitan kembali ke dapur untuk mengambilkan makanan baru,begitu juga zevallia yang beranjak menuju kamar mandi guna membersihkan dirinya

***

Pagi pun tiba lantas zevallia yang sudah rapi dengan seragam sekolanya itu berjalan keluar dari kamar menuju meja makan yang di mana di sana sudah ada reiga yang duduk menggubakan kursi roda dengan perban yang memenuhi kedua kakinya

Tap tap tap

Mendengar suara langkah kaki dengan pelan reiga menoleh ke sumber suara di mana zeva turun dengan wajah datar,saat tatapan mereka bertemu reiga dengan cepat langsung memutuskannya terlebih dahulu dan langsung menunduk,melihat itu zeva tak ambil pusing dan menarik kuris duduk di tempatnya,mereka hanya berdua di meja makan itu tanpa ada yang membuka percakapan

Triplets ZETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang