BAB 24

6 1 0
                                    

satu mobil melaju masuk ke halaman mension dan keluarlah seorang laki laki yang membanting pintu mobil dengan keras, berlari masuk ke dalam mension,di sepanjang larinya iya celingak celinguk dan saat di depan pintu besar menjulang yang di jaga dua bodyguard berbadan kekar ,belum sempat bodyguard itu bereaksi ia sudah lebih dulu mendobrak kuat pintu besar itu yang membuat beberapa orang yang tengah terduduk menjadi terlonjak kaget dan melihat ke arahnya

dengan nafas memburu iya langsung menghampiri mereka dengan wajah panik

"serius kalian nemuin faresa??
sekarang dia di mana??
keadaannya gimana?dia baik baik aja kan?" berbicara tanpa jeda yang membuat mereka semua melongo,setelah mengatakan itu baru ia meraup oksigen sebanyak banyaknya dengan tangan yang berada di pinggang satu dan di perut satu

"santai leo,tanya tu satu satu,nafas lo aja belum beres" itu zeva setelah sadar dari melongo nya ia menghampiri leo dan membawanya duduk

"habisnya kalian gak ngasih tau gue" mengatur nafasnya dan mengelap keringat di keningnya

"udah ya jng,lo nya aja yang gak pegang ponsel,udah gue wa juga" menoyor jidat leo dan leo hanya mendengus dengan mengelus jidatnya yang sakit akibat toyoran zeva

"liat aja sendiri kondisi fare tapi jangan buat dia bangun karna harus extra istirahat"

leo mengangguk dan kembali berdiri dan berjalan menuju satu ruangan di mana di dalamnya ada satu perempuan terbaring dengan perban di mana mana,wajah pucat pasi,lantas dengan perlahan leo mendekati ranjang itu dan duduk di pinggir ranjang

"aku tidak percaya kau masih hidup,fare aku sangat merindukanmu" satu tetes air mata jatuh,dengan pelan leo mengusap lembut pipi yang di perban itu dengan air mata yang terus mengalir dan perasaan lega,mensesal,sakit bercampur aduk yang iya rasakan saat melihat kondisi faresa yang sangat memprihatinkan,hampir seluruh tubuhnya di balut perban dengan noda darah

"benar kata kakak ku,kau masih hidup kau tidak meninggal,dan keyakinan kakak ku terbukti,kau masih hidup" menundukan kepalanya dan menangis tanpa suara di samping telinga faresa yang saat ini tak sadarkan diri karna obat bius

"aku berjanji akan menjaga mu,dan akan menghabisi orang yang telah menyekap mu selama ini,aku janji" terus berbicara tepat di telinga faresa

"aku sangat bersyukur kau telah kembali"

* * *

"pantas saja kita gak bisa nemuin dia di indonesia,ternyata dia di sini" berjalan mengelilingi meja yang mereka bertiga duduki dengan tangan yang menempel di dagu dan raut wajah berfikir

"dan apa kata kakak tadi,kak faresa bilang, mereka yang sering menyiksa kak fare,tapi dia cuma tau satu orang yaitu ibunya,dan satu lagi wanita yang tak ia kenal karna selalu memakai topeng,siapa dia??"

mereka juga tengah berfikir dengan tangan zeva yang tak henti hentinya mengetuk meja

"yang jelas ibunya faresa tidak sendiri ada yang membantunya,mulai sekarang kita ketat kan lagi penjagaan kita,karna cepat atau lambat mereka akan kembali mencari faresa karna telah berhasil kabur dari cengkraman mereka" ucap zeva yang mendapatkan anggukan dari mereka semua

"baiklah aku akan membawa aggota ku untuk bergabung membantu kalian,dan mencari bukti jika aku bukan pelakunya" saran travis yang memang sedari tadi ada di sana

"tidak perlu karna anggota kami bisa di andalkan" ucap zega memandang sinis travis,dia tuh masih kesal ke travis karna kejadian beberapa tahun lalu,tapi travis sendiri masih menyangkal nya

mendengar penolakan itu travis mengelah nafas kasar
"aku tau DEATH QUEEN sangat bisa di andalkan tapi apa salahnya jika aku membantu sedikit"

Triplets ZETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang