satu mobil bergenti tepat di bangunan besar menjulang tinggi dan tak lama sang sopir keluar berlari kecil menuju pintu belakang dan membukanya,tak lama keluarlah satu perempuan paruh baya yang memakai dres berwarna putih, senada dengan warna hils nya,dengan kaca mata hitam yang bertengger di hidung mancungnya,berjalan dengan angkuh serta wajah sombong,memasuki gedung itu dan berlalu menuju lift perempuan paruh baya itu menuju gedung paling atas setelah sampai di tempat tujuan tangannya sudah menggengam gagang pintu itu baru terbuka sedikit ia mendengat jika orang di dalam tengah berteriak kencang
"arghhh!!..... sialan!!"
prang.... brak...
"bagaimana mungkin"
nafasnya memburu dengan dada yang naik turun tak beraturan ruangan yang sebelumnya rapi kini sudah berantakan bahkan tanganya sudah berdarah karna meninju dinding dan barang apa saja yang ada di sana,bahkan pecahan gelas berhamburan di lantai
"tidak!! tidak!!tidak itu tidak boleh terjadi! tidak!!! akan ku pastikan kau habis di tanganku sendiri,dendam ku akan tetap abadi,kau harus mati di tangan ku"
terlihat sekali jika ia begitu emosi dengan kedua tangan yang mengepal kuat dengan sorot mata tajam menghadap keluar gedung,tapi tak di pungkiri satu tetes air mata jatuh dari pelupuk matanya
"wow sangat berantakan sekali,ada apa dengan mu wahai bunga merah mematikan" wajah mengejek tercetak jelas di wajah sedikit keriputnya dan mengelilingi ruangan itu dan melihat jika mata wanita di depanya itu memerah dengan wajah datar dan dingin serta tangan yang masih mengepak kuat,matanya tak sengaja tertuju ke arah ujung ruangan yang di sana tergeletak satu benda pipih lantas dengan perlahan ia mengambil benda tersebut yang sudah retak tapi masih hidup dan ia terkejut melihat apa yang ia lihat di sana ada foto seorang pria cantik yang terbaring tak sadarkan diri dengan bercak darah di tubuhnya,ia terkejut bahkan sampai menutup mulutnya dengan tangannya lalu kembali berbalik melihat orang di belakangnya itu
"OMG bukanya dia adik bungsu mu,ya tuhan siapa yang tega menyiksa nya sampai sesedih ini ck.ck.ck." berucap dengan nada terkejut tapi di balik nada itu ada senyum mengejek terpatri di bibirnya,ia berjalan dan duduk di kursi kebesaran itu dengan menggoyang goyangkan ponsel di tangannya
"jangan bilang ini perbuatan dia?"
yang di tanya hanya diam dan menatap tajam perempuan paruh baya itu,ia berusaha menahan emosinya kala melihat wajah menyebalkan wanita di depannya ini
"ternyata dia pintar dan licik,kau kalah satu langkah lagi darinya sekarang" kedua tanganya menumpu dagu dan menatap remeh anak nuda di depanya itu,yang di tatap seperti itu mendecih sinis
"aku tak mudah di kalahkan secepat itu kau ingat itu nek tua" berjalan menuju sofa dan duduk di sana dengan santai ia sudah bisa menahan emosinya lagi
"ya ya tapi tetap saja kartu as ada di tangannya saat ini" wanita paruh baya itu menatap ke arahnya mendengar itu ia terkekeh kecil yang membuat wanita paruh baya itu mengernyit
"dan aku juga memiliki kartu as yang sangat berharga baginya,tentu kau tak lupa" melihat ke arah wanita paruh baya itu dengan nenyeriangai,membuat wanita paruh baya itu bergidik ngeri tapi tetap berani menatap mata tajam itu
"jika bukan karna uang aku tak kan sudi bekerja sama dengan moster seperti mu" berjalan mendekat dan duduk di samping wanita itu yang kembali terkekeh
"ya monster ini yang sangat kau patuhi,kau bahkan rela menjual anak mu ke pada ku untuk ku siksa bukan begitu nek tua" menyeringai kala melihat wajah kesal wanita di depannya itu
"dia bukan anak ku,kau ingat itu dan aku tak setua itu, DELA!!" marahnya tapi tak sampai membentak perempuan yang di sebut dela itu kembali tertawa kali ini tawanya begitu keras memenuhi ruangan itu,wanita paruh baya itu hanya merotasikan matanya saja
KAMU SEDANG MEMBACA
Triplets ZE
Teen FictionZEVALLIA,ZELLEO,DAN ZEGARA adalah kakak beradik mereka terlahir kembar non identik,mereka di kenal dengan anak yang suka buat masalah,rusuh tanpa ada rasa bersalah,tapi baik dan di antara mereka ada yang memiliki ke biasan buruk atau lebih tepatnya...