BAB 9

24 3 0
                                    

"Eughh... "

Menggeliat, sedetik kemudian iya merasakan sakit yang teramat di sekujur tubuhnya, lantas iya berusaha untuk membuka mata walau itu sangat lah berat.

Iya merasa ada yang menimpa perutnya karena berat di sana lantas iya melihat ke bawah dan mendapati tangan putih cantik dan lentik tengah bertengger di perutnya, lantas iya melihat kearah samping di mana seorang perempuan cantik yang selalu membuatnya tersenyum beberapa hari lalu dan selalu ada untuknya

Lantas iya tersenyum manis, kala melihat wajah siapa yang saat ini tengah tertidur pulas, dengan memeluk nya, lantas iya bergerak tidur menyamping untuk membalas pelukan itu

Karena pergerakan itu, sang empu terbangun dan melihat jika harya tengah bergerak mengganti posisi, yang tadinya terlentang menjadi menyamping, lantas iya refleks menahan tubuh harya supaya tak tidur menyamping, karena itu akan membuat sakit di tubuhnya akan semakin terasa.

"Jangan menyamping, harya, nanti badan lo semakin terasa sakit.. . . "

Ucapnya penuh perhatian dan khawatir tercetak jelas di wajah nya

"Gak zeva, harya cuma mau balas meluk kamu juga"

Ucapnya tulus, sambil tersenyum senang,Lantas zeva membawa tubuh harya ke dalam dekapan nya, semenjak hari di mana mereka menghabiskan waktu di pasar malam itu hubungan mereka menjadi semakin dekat seperti sekarang,mereka tidak canggung lagi untuk lebih dekat dan bersentuhan fisik,bahkan zeva begitu memperhatikannya yang membuat harya nyaman dan menjadi ketergantungan dengan zeva

"zeva,sakit,badan harya sakit semua"

menangis di dalam dekapan zeva

"mana yang sakit sayang hmm"

mengelus pucuk kepala harya,yang di tanya melepaskan pelukannya dan menunjukan di bagian mana saja yang terasa sakit,dengan wajah yang merah karna menangis suara serak dan bibir yang melengkung ke bawah

"sini,di sini dan di sini, masih banyak lagi,sakit zeva"

kembali menangis dan dengan cepat zeva kembali memeluk tubuh harya hingga iya terlelab karna lelah menangis

*
*

di ruangan gelap terdengar suara beberapa orang berteriak histeris dan memohon ampun

"Arghh..... Am pun... "

perempuan itu sudah menangis dan memohon ampun sedari tadi, kepala nya terasa berdenyut nyeri dan sakit karena di injak dan badannya terasa remuk, kuku jarinya sudah berdarah karena di injak dan di cabut satu persatu, darah segar mengalir di lantai yang penuh dengan darah kering

"Sa... Kit..... Am... Pun... Hikss.... Arggghhh...... "

'iya merasakn sakit yang terapat pada jari jari kukunya dan kepalanya berdenyut nyeri,tapi tak ada yang bisa iya lakukan selain memohon ampun'

Lantas iya melepaskan injakan nya dan berjongkok di depan wanita itu yang sudah berlumuran darah di sekujur kepala nya, mencengkram kuat rambut itu dan langsung menyeret nya ke tengah tengah lampu dan melemparkan tubuh itu hingga tersungkur keras menghantam lantai.

"Bruukkk... Arghhh.... "

tiga lainnya menangis histeris kala melihat satu temanya di siksa begitu kejam

"Am... Pun.... Ja.. Ngan....hiksss..... Jangan...."

wanita itu berusaha untuk kembali duduk dan bersingut mundur

"Kemarilah sayang,..... Ini kan yang kau mau... Hm.. ELIZA KAMALA"

Semakin dekat

"Tidak.... Hikss.... Am.. Pun... Aku minta maaf.... Aku berjanji tidak akan menganggunya lagi... Hikss... Am... Arghhhh"

Triplets ZETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang