15

371 38 5
                                    

Di siang bolong, sinar matahari lagi terik-teriknya, Sunghoon sama Jay duduk berdua di bale belakang rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di siang bolong, sinar matahari lagi terik-teriknya, Sunghoon sama Jay duduk berdua di bale belakang rumah. Lebih tepatnya Sunghoon yang tiduran di paha Jay. Tangan Jay tidak tinggal diam untuk bermain-main dengan rambut istrinya.

"Mau gue beliin daster gak?"

Bukan tanpa alasan Jay bertanya seperti itu. Diliat-liat kayaknya Sunghoon memang perlu pakaian seperti daster untuk di rumah, apalagi setiap bulan perutnya semakin membesar, tidak mungkin Sunghoon akan terus memakai baju kaos biasa.

Hanya saja, Jay takut Sunghoon tersinggung dengan penawarannya membelikan daster. Makanya sedari tadi Jay memendam, bingung bagaimana cara mengutarakannya pada Sunghoon.

Sunghoon yang matanya terpejam kini tengah menatap Jay, agak silau sampai-sampai matanya menyipit.

"Emangnya gue cocok pake gituan? Aneh gak?" Kedua alis Sunghoon mengkerut.

"Utamain fungsi, Hoon. Lo nyaman gak pake baju begitu? Perut lo bakal makin gede nanti, biar lo gak harus ribet pas pake baju."

Sunghoon mengulum bibirnya, anak itu tengah berpikir, "tapi ... kek ibu-ibu banget gak, sih?"

Jay mengangkat salah satu alisnya. Iya, sih, kebanyakan ibu-ibu sering pake daster. Tapi, kan, Sunghoon juga mau jadi seorang ibu. Lalu, salahnya di mana?

"Lo gak su--"

"Lo suka enggak?"

Dahi Jay mengernyit, "suka ... apa?"

"Gue pake daster," mata Sunghoon menatap Jay, menanti jawaban dari suaminya.

"Ya ... suka-suka aja, emangnya apa yang gak gue suka dari lo?"

Sunghoon mengulum bibirnya sendiri, tatapannya ia alihkan pada jari-jari tangannya.

"Apa yang lo gak suka dari gue?"

"Gak ada, lo udah sempurna di mata gue. Walaupun lo punya kekurangan, gue bisa tutup kekurangan lo itu. Gue ada buat lo, gue berusaha buat ngerti lo, gue mau jadi tempat sandaran pertama di saat lo butuh."

Sunghoon tersenyum malu mendengar jawaban Jay, ia tatap lagi suaminya itu. Jay tengah tersenyum juga padanya.

"Makasih, Jay."

"Terima kasih kembali, Sunghoon."

"Gue mau pake daster kalau gitu, tapi ada syaratnya."

"Apa syaratnya?"

"Gue pengen deket sama lo."

Jay menatap Sunghoon bingung, "emangnya kita kurang deket? Kurang deket gimana sampe udah nikah bahkan ngelakuin seks?"

You make Me [jayhoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang