29

235 40 14
                                    

Di ulang tahunnya yang ke tiga puluh tujuh tahun, Jay menjalani hari seperti biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di ulang tahunnya yang ke tiga puluh tujuh tahun, Jay menjalani hari seperti biasa. Tidak ada yang spesial. Hanya kerja dan kerja. Ia kebanyakan habiskan semua waktunya untuk bekerja. Jarang-jarang ia beristirahat atau bahkan berlibur.

Jay bingung mau berlibur ke mana, sendirian itu tidak enak untuknya. Ia lebih suka jika ada teman, dan ia lebih suka ditemani oleh orang terdekat.

Jaeyoon sudah tinggal satu rumah dengan Sunoo, bahkan mereka sudah menikah dua tahun yang lalu. Jay menghadiri acara pernikahan mereka yang digelar secara tertutup. Benar-benar berjalan dengan mulus. Kedua orang tua Sunoo menerima Jaeyoon dengan baik tanpa ada drama Jaeyoon seorang laki-laki.

Jay menyeruput kopinya dalam cup, ia tengah berada di warung sekitar stasiun. Bukan, ia bukan sedang liburan, dan juga tidak dalam tugas kerja. Ini memang rutinitasnya setiap akhir bulan, tapi khusus hari ini--tanggal dua puluh di bulan April, Jay meluangkan waktu untuk kembali mengenang masa lalunya.

Mengingat Sunghoon pernah menemukan kucing di sekitar sini, juga kencan malam Minggu pertama mereka. Video itu masih jadi favorit Jay dari umurnya kepala dua sampai sekarang yang sudah menginjak kepala tiga.

Jay menatap layar handphone yang menampilkan room chat-nya dengan Jungwon. Ia dan Jungwon sering bertukar pesan, entah itu membahas hal penting atau tidak. Jungwon sudah tidak takut lagi dengan Jay. Tapi, hanya sekedar bertukar kabar lewat chat, tidak dalam sambungan telepon, video call, dan voice note.

Pernah sekali kepergok oleh Riki karena Jungwon terlalu fokus dengan layar handphone, saat itu mereka sedang kencan di taman kota. Melihat Jungwon bertukar pesan dengan salah satu kontak yang bernama Jay tentu membuat Riki marah terbakar api cemburu.

Jungwon beralasan karena Jay sudah ia anggap sebagai kakaknya sendiri. Umur mereka yang terpaut jauh menjadikannya sebagai tempat cerita selain kedua orang tuanya. Alasan Jungwon tidak Riki terima, apa gunanya ia sebagai pacar jika Jungwon lebih nyaman bertukar cerita dengan pria lain?

Tapi, Jungwon tetep kekeuh membuat Riki cemburu. Ini hari Minggu, hari di mana biasanya mereka menghabiskan waktu untuk berkencan, dan Jungwon sibuk dengan handphone-nya.

"Ayo pulang."

Suara Riki membuat Jungwon mengalihkan perhatiannya dari handphone.

"Lho, kok, pulang?"

"Gue lebih ngerasa lagi me time dibanding kencan. Ayo, gue anterin balik, gue mau molor."

Riki beranjak dari duduknya, berjalan menjauh menuju parkiran tanpa menunggu Jungwon. Mungkin Jungwon dalam masa jenuh berpacaran dengan Riki, di mana mereka sudah menjalin hubungan selama sepuluh tahun.

You make Me [jayhoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang