26

233 51 14
                                    

Hari sudah malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari sudah malam. Cahaya matahari sudah digantikan oleh terangnya sinar bulan. Jay harus berada di stasiun sekarang. Ia tidak mungkin pergi ke stasiun menggunakan motor Sunghoon, pemiliknya harus ikut mengantar Jay kalau begitu. Tapi, Sunghoon tidak boleh pulang sendirian malam-malam, apalagi membawa kendaraan bermotor. Bertambahnya usia kehamilan Sunghoon membuat Jay semakin posesif.

"Hoon, gue balik, ya."

Jay berjongkok, "dek, Bapak kerja dulu, ya. Sehat-sehat, jangan biarin Mamanya banyak pikiran," ia mengelus perut Sunghoon sebagai salam perpisahan.

Jay berdiri, tersenyum pada Sunghoon. Lalu, menciumnya tepat di bibir si manis. Melumatnya sebentar, diakhiri oleh tepukan di pinggang Jay, Sunghoon ingat masih ada Jungwon di antara mereka.

"Malu, ih. Ada anak kecil."

Jay melirik Jungwon, anak itu tidak melihat ke arah mereka. Jungwon udah gak merhatiin pasangan suami istri semenjak mereka berciuman. Pura-pura ngelamun sambil liatin lantai.

"Enggak merhatiin, tuh, anaknya."

"Jangan ngajarin yang enggak-enggak sama anak kecil. Lo ke stasiun gue anter?"

Jay menggeleng, "gue jalan aja. Gak mau lo pulang malem-malem dalam keadaan hamil gini."

"Lho, dulu boleh."

"Itu khilaf, pokoknya gak boleh. Gue pergi, ya. See u later, sayang."

"Om Jay!" Jungwon berdiri dari duduknya, ia menghampiri sepasang suami istri itu.

Jay berbalik menatap orang yang memanggilnya.

"Om Jay nebeng gue aja. Gue bawa motor," tawar Jungwon.

Sunghoon menatap Jungwon dan Jay bergantian. Sedangkan yang ditatap tengah menatap Sunghoon.

Sunghoon menatap Jay, "ikut Jungwon aja, sana."

Mendengar persetujuan dari Sunghoon, Jay mengangguk.

"Kak, kalau gitu, gue pamit. Gue nganterin Om Jay dulu, abis itu pulang."

"Maaf, jadi ngerepotin."

"Enggak! Anggap aja sebagai ucapan terima kasih karena Kakak cantik udah ngasih sebagian waktunya buat dengerin gue cerita," Jungwon tersenyum pada Sunghoon.

Sunghoon mengusap rambut Jungwon, "hati-hati."

Jungwon mengangguk. Ia berjalan lebih dulu, meninggalkan Jay. Motornya ia dititipkan di rumah temannya. Sebenarnya, itu rumah kosong milik temannya dulu yang sudah pergi. Kuncinya ada pada Jungwon, mempercayai rumah yang akan kosong itu pada teman masa kecilnya.

You make Me [jayhoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang