21

305 48 4
                                    

Dengan keadaan mendesak, Jay batal memesan tiket kereta untuk mengunjungi Sunghoon pagi ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan keadaan mendesak, Jay batal memesan tiket kereta untuk mengunjungi Sunghoon pagi ini. Keadaan toko roti agak kacau, dan kekurangan orang. Salah satu pegawai tiba-tiba terjatuh saat bekerja karena serangan jantung.

Chaeyoung menghubungi Jay, dengan sigap Jay bilang bahwa ia akan membantu. Maka dari itu, pagi ini Jay berada di toko roti.

"Jay, maaf, ya, jadi ngerepotin kamu. Ini aku itung sebagai lembur. Kamu sampai siang aja, jam dua belas pulang. Nanti, diganti sama yang lain. Aku ada janji sama mertuaku," ucap Chaeyoung panjang lebar, tangannya menggenggam pergelangan tangan Youngwon--anak hasil Chaeyoung bersama mendiang suaminya.

Jay mengangguk, sebenernya tidak enak juga ngomong pake gue-lo sama Chaeyoung, ditambah dia adalah bos Jay sekarang. Tapi, Chaeyoung tidak mau ada canggung di antara mereka.

Youngwon menatap Jay polos, anak itu tersenyum saat Jay tidak sengaja menatapnya. Jay mengangkat kedua alisnya, tapi ia juga ikut tersenyum.

"Bunda."

Perhatian Chaeyoung beralih ke Youngwon, ia tersenyum sambil memasang ekspresi bertanya.

"Pa--"

Dengan cepat Chaeyoung menggeleng, "bukan, sayang. Kita berangkat, ya?"

Youngwon cemberut, tapi ia mengangguk. Ia sudah berharap bundanya mengenalkan calon papa baru. Bundanya itu selalu saja menangis tengah malam, Youngwon pernah memergokinya saat tidak sengaja terbangun dari tidur, memanggil nama papanya. Chaeyoung menarik tangan Youngwon, sebelum itu ia mengucapkan terima kasih pada Jay karena sudah merelakan waktunya untuk bekerja.

"Dada, om Jay," tangan kirinya yang tidak digenggam Chaeyoung melambai ke arah Jay.

"Dadah," Jay melambaikan tangannya pada Youngwon. Setelah Youngwon menjauh, Jay kembali pada pekerjaannya.

Sunghoon berdecak sebal melihat chat yang Jay kirim semalam. Sang suami bekerja paruh waktu di toko mantan pacarnya konon. Sunghoon tidak tau motif dari Chaeyoung benar-benar baik atau tidak. Tapi, ia harus bagaimana? Ia cemburu, jelas, juga takut. Lagi-lagi ia harus mengalah karena keadaan ekonomi. Jay bekerja untuk Sunghoon, untuk memenuhi kebutuhan anaknya juga.

Sunghoon memakai bandana yang dibeli Jay, poninya menghalangi pandangan saat ingin melakukan pekerjaan rumah. Ia simpan handphone-nya di atas laci, malas memegang benda pipih itu. Ia baru saja selesai sarapan sebelum memegang handphone.

Ia berjalan ke arah belakang rumah untuk menyiram tanaman. Sunghoon menyalakan keran air. Jarang sekali hujan karena sudah memasuki musim kemarau. Tapi, air bersih masih melimpah.

You make Me [jayhoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang