22

246 47 1
                                    

"Masih sakit?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masih sakit?"

Sunghoon menggeleng, memakan satu buah jambu biji berwarna hijau segar yang sudah dicuci bersih sama Jay. Tadi, Jay belanja kebutuhan Sunghoon untuk seminggu ke depan. Saat memasak, ia melihat bahan masakan sudah mulai habis. Jadi, Jay belanja sendiri saja. Kondisi Sunghoon juga tidak memungkinkan untuk dibawa jauh ke kota menggunakan motor.

Tangan Jay mengelus rambut Sunghoon, menyugarnya, lalu berakhir mencium kening dan kedua pipi si gembul. Ia beranjak dari duduknya, mengambil keranjang berisi tumpukan baju kotor Sunghoon, membawanya ke kamar mandi untuk dicuci.

Pupil mata Sunghoon menangkap setiap gerakan Jay, tapi ia tidak mengeluarkan suara. Hanya terus menatap sambil memakan jambu bijinya yang manis sampai Jay menghilang ke luar dari kamar.

Sunghoon duduk selonjoran di kasur sambil bersandar di tembok yang dingin. Jay mencuci baju Sunghoon, lalu menjemurnya. Ia lanjut beres-beres pekerjaan rumah yang belum dilakukan Sunghoon.

Jay kembali ke kamar saat sudah selesai, melihat Sunghoon yang sedang mengelus perutnya sambil berbaring menyamping ke kiri. Ia duduk bersila di lantai, menatap Sunghoon dan juga mengintai setiap pergerakannya setiap detik.

Sepasang mata itu beradu tatap dengan kedua manik Jay, "gak mau nyapa dedek?"

Perhatiannya beralih lagi pada perutnya, "dek, bapakmu tiba-tiba jadi pendiam," tangannya tidak berhenti mengelus.

Sunghoon baru ingat, ia tadi terbangun dalam keadaan telentang. Pantas saja Sunghoon merasa pusing. Terkadang ia secara tidak sadar sudah mengubah posisi tidurnya. Tidur miring ke kiri bisa melancarkan peredaran darah ke plasenta dan bayi, juga bisa mengurangi pembengkakan pada tubuh si ibu.

Tangan Jay akhirnya terulur untuk menyentuh perut Sunghoon, ia mengelusnya pelan dengan perasaan yang tak dapat dijabarkan.

"Bapak ... kangen."

"Kangen dedek sama Mama," lanjutnya.

Sunghoon terenyuh melihat ekspresi Jay dan kalimat yang terlontar dari mulutnya. Jay tersenyum tipis, menjadi orang tua bukanlah salah satu list keinginan yang harus ia coba dalam hidup. Tidak menikah tidak apa, tidak jadi orang tua juga bukanlah sebuah masalah baginya. Tapi, nyatanya, takdir berkata lain.

Sunghoon--pacarnya yang sudah berubah status menjadi istrinya, tengah mengandung. Ia terkejut bukan main saat mengetahui kalau kekasihnya itu hamil, namun ia mencoba tetap tenang dan mencoba berpikir jernih.

Menjadi orang tua itu sulit, ditambah Jay lupa bagaimana seharusnya peran orang tua dalam hidupnya. Ia dan Sunghoon benar-benar belum sepenuhnya siap untuk membangun sebuah keluarga. Tapi, melihat Sunghoon, Jay merasa bahwa kekasihnya itu sudah menjadi calon ibu yang baik.

You make Me [jayhoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang