24

251 52 0
                                    

Jay kembali ke kamar, menyodorkan segelas susu ibu hamil pada Sunghoon yang langsung diminum sampai habis olehnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jay kembali ke kamar, menyodorkan segelas susu ibu hamil pada Sunghoon yang langsung diminum sampai habis olehnya. Jay mengambil alih gelas yang ada di tangan Sunghoon.

"Ke kamar mandi dulu, yuk," ajak Jay.

Sunghoon menatap Jay. Lalu, mengangguk. Sunghoon dibantu berdiri oleh Jay, mereka berjalan bersama ke arah kamar mandi. Sebelum itu, Jay menyempatkan menaruh gelas tadi ke wastafel. Besok akan ia cuci.

Jay dan Sunghoon melakukan ritual bersih-bersih sebelum tidur. Sudah melakukan semuanya, mereka kembali ke kamar dengan Sunghoon yang berjalan lebih dulu. Sunghoon jongkok perlahan agar bisa berbaring, Jay di belakangnya sigap membantu dengan memegang tangan istrinya agar tidak kehilangan keseimbangan.

Mereka berdua sudah berbaring dengan Sunghoon yang berbaring menyamping ke kiri, menghadap Jay. Sedangkan Jay mengambil posisi telentang.

"Jay."

Jay berdehem sebagai jawaban, ia tidak mengalihkan perhatiannya pada Sunghoon.

"Gue baca di google. Katanya, memijat payudara, tuh, bisa bikin produksi ASI melimpah."

Dahi Jay mengernyit. Akhirnya, ia menatap wajah Sunghoon. Sial, kenapa, ya, wajahnya selalu cantik dalam kondisi apapun?

"Hah?"

Sunghoon hanya mengedipkan matanya. Pemikiran Sunghoon memang terkadang sulit dibaca. Apa dia ingin Jay melakukan hal itu? Yah ... wajar, sih. Ia, kan, suaminya.

"Malam Minggu, main."

Akhirnya, Jay mengerti apa yang dimau istrinya.

"Gak apa-apa? Takut dedeknya sakit, terus lo ikutan sakit juga," Jay mengelus perut Sunghoon, perhatiannya tetap pada mata cantik si manis.

Sunghoon cemberut, merasa ditolak. Dari awal ia sudah menggoda Jay, tapi tetap saja ujung-ujungnya kena tolak. Sunghoon mendengus sebal, ia memejamkan mata, tidak mau menatap wajah Jay. Inginnya, sih, ia membelakanginya sekalian. Tapi, ia tidak bisa tidur selain posisi miring ke kiri.

Tangan Jay beralih pada anak rambut Sunghoon, mengelusnya gemas.

"Ayo, gue main pelan."

Sunghoon membuka mata, ia menggenggam tangan Jay yang sedang mengelus kepalanya. Dikulumnya jari telunjuk Sang suami membuat Jay merasa sedikit sensasi aneh. Sunghoon punya bakat terpendam--pandai menggoda seseorang. Tapi, jarang ia gunakan karena hanya akan merugikan dirinya sendiri. Sunghoon tidak pandai jaga diri untuk kabur kalau-kalau orang yang ia rugikan datang menemuinya.

You make Me [jayhoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang