Senyuman Langka [Sang Monster]

28 3 0
                                    

" Kenapa loe ga pergi, loe ga takut mati ? " Nada suara elang terdengar lebih pelan dari sebelumnya

" Kenapa aku harus mati ? "

" Gue bisa bunuh loe dengan cara yang paling kejam, loe masih mau disini ? "

" Masih " sahut ayaa semakin mengencangkan pelukanya pada pria itu

DEG !!

DEG !!

DEG !

" Ayaaca "

" Hm, apa ? "

" Kenapa loe harus peduli ? dalam kondisi seperti ini gue ga ada bedanya dengan monster tak berperasaan "

Ayaaca terlihat melonggarkan pelukanya terhadap elang dan menatap wajah pria itu

" Aku pikir semua monster menyeramkan, ternyata ada satu yang lumayan tampan " senyum ayaa begitu manis saat tanganya mesih melingkar memeluk pria itu

Elang terlihat memalingkan pandanganya tidak lagi berani menatap wajah Ayaaca

DEG !" Ayaaca "" Hm, apa ? "" Kenapa loe harus peduli ? dalam kondisi seperti ini gue ga ada bedanya dengan monster tak berperasaan "Ayaaca terlihat melonggarkan pelukanya terhadap elang dan menatap wajah pria itu " Aku pikir semua monster menyera...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Merasa elang sudah mulai tenang, Ayaa kini melepaskan pelukanya dia melihat luka yang dimiliki pria itu dari ujung kepala sampai ujung kaki dengan cukup teliti

Luka tadi malam saja masih terlihat sangat menyakitkan, kini ditambah banyak luka baru yang membuat ayaa saja merasa ngeri, bagaimana bisa elang bahkan tidak memperlihatkan sedikitpun ekspresi kesakitan

" Kamu bisa mati sebelum membunuh orang lain elang "

Pria itu langsung menatap ayaa atas perkataan yang gadis itu ucapkan

Dengan kondisi kamar yang sangat berantakan dan banyak pecahan kaca, ayaa menarik elang berjalan pelan untuk duduk diatas tempat tidur

" Tunggu disini !! Jangan lempar-lempar barang atau mukul apapun lagi, berisik " omel ayaaca tanpa sadar siapa orang yang sedang dia ceramahi itu

Ayaa pergi menuju kamarnya lalu kembali ke kamar elang membawa p3k dan handuk lembut kecil untuk menyeka darah dari luka-luka yang pria itu miliki

Elang terlihat patuh duduk diatas tempat tidur, dia tidak melawan lagi ketika ayaaca mengomelinya

Dia membiarkan gadis itu mengobatinya dengan posisi duduk saling berhadapan di atas tempat tidur

" Baru tadi pagi aku obati, sekarang lukanya bertambah lebih parah "

" Hm "

Elang kini sudah tidak menolak ketika ayaa mengobati lebih dulu tanganya yang sempat berlumuran darah dengan cidera yang semakin parah

Ayaa dengan telaten membersihkan dan mengobati luka luka itu sebelum menutupnya dengan perban atau plester

" Lang, nanti kamu harus tetap di cek dokter, paham ? "

" Hm " elang hanya berdehem tanpa mengatakan apapun

Elang sesekali memejamkan matanya dengan tenang ketika ayaa mulai membersihkan luka diwajahnya

Jujur saja saat itu ayaa merasa cukup kagum ketika melihat jelas wajah elang dengan jarak sedekat itu, selain memiliki paras yang menawan pria itu juga memiliki sepasang mata jernih yang begitu indah, aura yang dimiliki pria itu benar-benar tidak biasa

" Arghh " ringis elang pelan yang langsung membuyarkan pikiran ayaa, saat ayaa perhatikan lagi ternyata ada serpihan kaca kecil yang masih menempel di pelipis kanan wajah pria itu

" Lang, pasti sakit banget ya ? "

" It's oke, thanks "

Setelah mengatakan itu elang tiba tiba tersenyum begitu manis tepat di hadapan ayaaca

Untuk pertamakalinya ayaa bisa melihat senyuman langka milik elang yang begitu manis dengan lesung pipi yang menghasilkan pesona luar biasa, ayaa terdiam bahkan senyuman kaenan yang cukup manis saja kalan telak dari damage senyuman yang elang miliki

" Padahal senyuman elang semanis ini, kenapa dia jarang memperlihatkanya, setiap hari terkesan jadi orang yang begitu dingin dan bosan hidup " batin ayaa yang masih tertegun atas apa yang barusan dia lihat

Ayaa kini melihat seberapa buruk memar di wajah pria itu terlebih sudut bibir elang yang mengeluarkan darah segar

" Luka baru diwajah kamu ini seperti habis dipukul, kamu abis berantem ? "

Elang tidak menjawabnya dia hanya sedikit mengangguk tanpa memberikan penjelasan apapun

Ayaa semakin mendekat untuk membersihkan darah yang hampir mengering disudut bibir elang

" Kaenan mungkin akan salah paham jika loe disini " elang akhirnya membuka suara setelah lama diam

" Kenapa dia harus salah paham ? "

" Apapun itu lagian gue ga peduli " sahut elang kembali memejamkan matanya tanpa banyak bicara

" Kamu terlalu serius lang jika menganggap semua berita di media itu nyata, kaenan hanya membantuku keluar dari masalah "

Dilantai bawah tora dan willy benar benar tidak bisa diam dan tenang karna ayaaca tidak juga keluar dari kamar elang

" Gimana sekarang will, kita susul aja lah serem banget gue takut si ayaa kondisinya parah "

" Asli tor apalagi si ayaa terkenal, hal ini bisa jadi berita besar "

" Kita juga bisa kena masalah sama ka virgo kalau ga bertindak "

" Kenapa .. ? "

Suara kaenan yang baru datang itu langsung tertuju pada willy dan tora yang terlihat sangat gelisah

" Nan, tadi elang abis berantem lagi sama papanya ? "

" Iya will sejauh ini sikap papa semakin keterlaluan, gue ga bisa bantu apapun "

" Emosi elang ga stabil sekarang nan, dia obrak abrik barang sampe kedenger suara pecahan kaca, ngeri banget "

" Kita tunggu emosinya reda dulu, terlalu beresiko jika kita mendekat sekarang, gue coba aturin dokter dateng kesini "

" Nah masalahnya itu nan .. !! " Sahut willy mengantungkan ucapanya sambil melihat kelantai atas

" Masalah apa ? "

" Ayaaca .. "

Dengan nama gadis itu saja kaenan mulai paham hal apa yang dari tadi diributkan oleh tora dan willy yang begitu gelisah

Kaenan tidak berpikir lagi dia langsung melempar kameranya keatas sofa dan berlari sekuat tenaga menaiki tangga menuju lantai atas.

Didalam kamar, elang mendengar suara langkah yang begitu terburu-buru, elang bisa memastikan dengan akurat bahwa itu adalah langkah kaenan yang menuju ke arah kamarnya

Elang seolah menghitung langkah kaki kaenan dan tiba-tiba mencium lembut bibir ayaaca untuk persekian detik

" Shittttt !!!! " Kaenan dengan begitu jelas melihat hal itu ketika membuka pintu kamar elang dengan buru-buru

Dengan raut wajah yang sangat kesal kaenan langsung pergi dari sana tanpa menutup kembali pintu kamar elang

Ayaaca terdiam karna shock atas apa yang elang lakukan secara tiba-tiba, ayaaca bahkan tidak menghiraukan siapa yang baru saja datang

Kejadian itu membuat kaenan turun kelantai utama dengan wajah kesal dan pergi bergitu saja dari basecamp tanpa pamit pada willy maupun tora selayaknya kaenan biasanya yang begitu lembut dan sopan pada siapapun

" Gawat will, kayanya diatas udah terjadi sesuatu "

Willy dan tora langsung sepakat berlari kelantai atas menuju kamar elang, dalam pikiran mereka ayaaca terluka parah hingga membuat kaenan depresi

Saat mereka sampai di depan pintu kamar elang, yang mereka berdua lihat adalah elang dan ayaa yang duduk berhadapan diatas tempat tidur namun saling diam satu sama lain

" Kalian, Baik baik aja .. ? " Heran willy

" Baik " sahut elang memperlihatkan tanganya yang selesai diperban oleh ayaa

" Bro loe udah sadar kan ? emosi loe udah aga tenang ? " Sahut tora memastikan, sambil berjalan mendekati mereka berdua

" Cukup baik " sahut elang yang memang begitu tenang dan santai

" Ayaa.. ayaaa ...!! Loe gapapa ? " Sahut willy menepuk ayaa yang sedari tadi mematung tanpa bergerak

" Ka ... Kamu lanjutin " sahut ayaa memberikan salep luka memar ditanganya pada willy lalu pergi keluar dari kamar elang dengan buru-buru

" Anjirr lang, loe udah nyakitin ayaaca ya ??? " Tunjuk willy

" Yakali gue nyakitin adik virgo will " sahut elang begitu santai

" Lah terus tuh anak kenapa ? " Heran tora juga yang melihat kearah pintu

" Kalian turun duluan aja bentar lagi jadwal live stream, gue beresin dulu kekacauan disini "

Willy dan tora kompak melihat seisi kamar elang yang memang sangat berantakan dengan banyaknya pecahan kaca

" Syukur deh kalau loe udah membaik bro, loe yakin gapapa kita tinggal ? " Sahut tora yang sadar luka elang cukup buruk jadi mana mungkin dia bisa membereskan kekacauan di kamarnya itu

" Gue panggil orang buat beresin "

" Loe istirahat dikamar gue dulu aja lang sampe kamar loe nyaman buat ditempatin lagi "

" Thanks "

Setelah memastikan keadaan elang, willy dan tora akhirnya turun mengingat beberapa menit lagi harus menjalankan live stream game sesuai yang sudah dijanjikan pada penggemar V-Nix

" Thor, loe sadar ga sih kenapa emosi elang bisa mereda secepat itu ? ayaaca juga gue perhatiin ga ada luka sama sekali "

" Elang masih sadar kali will "

" Loe kaya ga tau aja sesadar-sadarnya elang ga mungkin langsung bisa tenang kaya gitu "

" Iyee juga " sahut tora yang mengingat hal ini tidak terjadi sekali dua kali jadi mereka begitu paham ritmenya

" Tapi si kaenan aneh banget tadi, kenapa ya tu anak bisa kaya orang kesel ? "

" Kemungkinan sih Cemb .... "

Omongan tora terpotong saat menyadari sang kapten sudah ada dibelakang kursi gaming mereka, elang langsung memberikan aura mencekam dengan pandangan tajam

Willy dan tora hanya memberikan senyuman tengil saat kepergok sang kapten telah membicarakanya

" Jadi kapan mau live kalau ngobrol terus ? " Sahut elang yang membuat willy dan tora sigap menyalakan komputer untuk memulai live stream game, mereka cukup patuh pada sang kapten karna jika sampai elang marah mereka bisa dihukum saat itu juga

Elang terlihat berjalan kearah dapur dengan santai sambil tersenyum, sontak hal itu membuat willy dan tora saling melempar pandang

" Dia elang bukan sih will ? "

==================================

Disisi lain,

Ayaa terlihat mematung di depan cermin kamarnya

" Kok cowok itu suka banget sih bersikap tiba-tiba !! "

Ayaa terlihat menggerutu sendiri antara marah, degup dihati yang tidak stabil, salting dan kaget berkecamuk menjadi satu

Kaenan sendiri terlihat pulang ke kediaman cavanix dan membanting pintu kamarnya

Tentu saja semua pelayan yang sedang ada didekat kamar kaenan tertegun kaget, selama ini kaenan dikenal sebagai tuan muda kedua yang berprilaku baik, lembut, tenang dan hampir tidak pernah marah sedikitpun

Didalam kamar kaenan langsung melempar ponselnya dan merebahkan dirinya diatas tempat tidur

" Kenapa harus ayaaca sih Lang !!! Arghhhhhh !!!!!! "

Kaenan benar-benar terlihat memiliki rasa sakit tersendiri didalam hatinya

Selama ini kaenan bisa bersaing dengan siapapun atas banyak hal, tapi dengan elang ? Dia tidak akan mungkin mampu menang .

Jam 10 malam aktivitas di basecamp mulai sepi, willy dan tora juga sudah masuk ke kamarnya masing - masing, begitu juga elang dan ayaa yang tidak bertegur sapa satu sama lain setelah kejadian tadi

" Tumben banget wulan ga bales " sahut ayaa melihat beberapa pesan yang dia kirim pada wulan dari siang hari tanpa respon apapun

Media saat itu masih cukup gencar memberitakan hubungan antara dirinya dan kaenan

Ayaa mencoba mengirim pesan pada kaenan atas beberapa hal yang disarankan manajernya untuk mereka

Namun kaenan bahkan hanya membaca tanpa membalas apapun

Manajernya tyaa datang jam 11 malan untuk menjemput ayaa syuting keluar kota, tentunya dengan persetujuan tya pada elang sebelumnya, mengingat ayaa juga belum mendapat ijin masuk ke sekolah satu minggu kedepan sampai berita benar benar mereda.

" Ayaa kamu mau ijin langsung ke elang ? " sahut ka tya sebelum mereka benar benar keluar basecamp, karna kebetulan elang berada dikursi gaming miliknya ssendirian

" Kalau ka tya udah ijin untuk apa aku ijin lagi " ayaa terlihat sangat menghindari interaksinya dengan elang

" Yaudah kalau gitu, ka tya tunggu di mobil ya " 

Ayaa berjalan pelan menggeret kopernya sambil menatap kearah elang yang terlihat memaksakan tanganya yang cidera bergelut dengan latihan game, Ekspresi kesakitan elang meskipun tipis tapi bisa ayaa lihat dengan jelas

Ayaa yang asalnya ingin menghiraukan hal itu langsung menarik nafas panjang dan berjalan menghampiri elang mencoba  menghentikan kedua tangan pria itu agar berhenti bermain game

" Lang kamu ini beneran keras kepala ya, apa semua luka ini belum cukup menyakitkan ? "


Elang L CavanixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang