Bersandiwara

22 2 0
                                    


Elang tidak membalas apapun dari teriakan ayaaca yang bersikukuh diam didepan pintu

" Nona, tolong jangan mempersulit kami lagi "

" Aku tidak akan pergi !! "

Orang kepercayaan elang itu tidak lagi banyak bicara dia meninggalkan ayaaca yang masih berlutut di depan pintu yang dikawal ketat, mey terlihat berjalan menuju arah lift untuk mengurusi beberapa hal lain

================================

Malam Hari,

Mey sudah kembali dari urusanya dan cukup kaget melihat ayaa masih berlutut didepan pintu kamar elang dari siang tadi, gadis itu terlihat sudah mulai pucat

" Nona ayaaca berdirilah, tolong jangan menyiksa diri seperti ini, tuan muda kami tidak perhitungan jadi jangan membuatnya seperti orang kejam yang membiarkan anda berlutut begini "

" Aku hanya ingin bertemu denganya, aku akan menunggu sampai dia mau bicara denganku "

Mey terdiam sesaat sampai akhirnya memberi intruksi pada semua pengawal pribadi elang untuk menjauh dari depan pintu

" Nona anda ikutlah, saya akan bantu bicara pada tuan muda "

" Benarkah ? kalau begitu terimakasih banyak nona mey "

" Nona, jika anda berani melukai tuan muda kami lagi, saya tidak akan sungkan untuk menebas kepala yang anda miliki "

" Aku mengerti "

Mey akhirnya membukakan pintu, ayaa dengan kaki yang sudah lemas berjalan masuk mencari sosok yang paling ingin dia temui

Elang terlihat duduk di sofa membaca sebuah buku dengan sangat tenang, ayaa akan menerima sikap apapun yang elang berikan, dia tau meskipun elang membencinya setidaknya dia harus meminta maaf secara langsung

" Tuan muda "

" Saya tidak menginginkan tamu mey " sahut elang tanpa melihat kearah ayaaca sedikitpun

" Tuan muda ini sudah malam, tidak baik nona ayaaca berada di depan pintu "

" Baiklah, kamu boleh pergi "

Orang kepercayaan elang itu hanya mengangguk dan meninggalkan ayaa disana bersama elang

" Lang, berikan aku kesempatan untuk bicara, apa boleh ? " Ayaa dengan sangat hati hati menunduk benar benar tidak berani menatap elang

" Semua sudah terjadi, apa yang perlu kamu katakan lagi "

" Aku sudah tau semuanya lang, bagaimana bisa kamu mengorbankan tubuhmu yang berharga hanya untuku ? bagaimana aku bisa menebus semuanya "

" Kamu ingin menebusnya ? "

" Jika ada hal yang bisa aku lakukan aku benar benar akan menebusnya, maaf atas kebodohanku yang membuatmu semakin terluka, aku benar benar menyesal aku akan menerima apapun yang kamu inginkan untuk menebusnya "

" Saya tidak kekurangan apapun, hal apa yang bisa kamu berikan ? "

Elang benar benar sangat dingin bahkan tidak mau melihat ayaa sama sekali

Ayaa langsung mendekat dan duduk berlutut di depan elang

" Meskipun jadi pelayan, aku akan menebus rasa sakit yang kamu terima lang " ayaa benar benar memberikan tatapan yang serius

" Bagaimana artis besar seperti kamu bisa jadi seorang pelayan ? "

" Jika bukan karna kamu yang membantuku diam-diam, karirku juga sudah hancur berantakan "

" Pergilah, aku tidak mau perhitungan pada adik virgo, jika kamu masih disini kamu hanya akan memilih kematian "

" Elang aku mohon, berikan aku kesempatan  " mata ayaaca benar benar terlihat menyesal dan semakin berkaca-kaca

" Terserah jika kamu mau berlutut disini, aku lelah "

Elang berjalan pelan kearah tempat tidur, semua perban yang membalut tubuhnya memperlihatkan berapa banyak luka yang dia terima, bahkan sekarang elang terlihat tidak bisa mengangkat secangkir gelas dengan tangan kananya

" Lang " lirih ayaa berjalan pelan mengikuti pria itu dengan tatapan yang benar benar merasa bersalah

Elang  terlihat memasang alat komunikasi ditelinganya untuk menghubungi seseorang

" Mey antar tamu pergi, saya mau istirahat "

" Lang jangan,  aku mohon " ayaa benar benar tidak rela beranjak dari sana

Mey terlihat masuk kembali ke kamar dan melihat elang lebih pucat dari sebelumnya

" Tuan muda, jika anda menolak semua orang yang saya siapkan untuk membantu anda, biarkan saya sendiri yang disini, ada akan kesulitan hanya untuk sekedar istirahat malam ini "

" Sejak kapan kamu memandangku selemah itu mey ? "

Orang kepercayaan elang itu langsung duduk dan menunduk

" Maaf tuan muda, saya tidak berani memandang anda seperti itu "

" Sudahlah kamu juga harus istirahat, kamu sudah mengurusi banyak hal hari ini, saya juga tau kamu memiliki banyak luka, cukup siapkan satu orang yang tidak cerewet untuk membantuku jika itu membuatmu merasa tenang "

" Baik tuan muda "

" Nona mey, ijinkan aku yang melakukanya " diluar dugaan ayaa berlutut didepan orang kepercayaan elang itu dengan mata sayu dan berkaca-kaca, sontak hal itu membuat mey kebingungan

" No.. nona anda tidak perlu begini, ini .. ini tidak pantas "

" Tolong bantu aku sekali ini saja nona mey " tatapan ayaa yang tulus itupun membuat mey menatap tuan mudanya

" Tuan muda .. ini .. "

" Kenapa menatapku, saya tidak peduli siapapun yang kamu pilih " sahut elang dengan cuek

Elang L CavanixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang