Mengayunkan Katana

26 2 0
                                    

Kuina masih gemetar tak percaya, mengingat wajah dingin elang dengan suasana hati yang buruk tadi malam, harusnya elang telah melakukan hal yang buruk pada nata karna berani mendekatinya

Nata akhirnya menceritakan apa yang terjadi sebelumnya diantara mereka

==================================

FLASH BACK,

SRRRREEEEETTTTTTTT !!

Suara dua katana terdengar begitu nyaring dengan sebuah hentakan keras, katana itu telah menebas sesuatu tepat didepan nata

Jantung nata terhenti sesaat, matanya benar benar terpejam ketakutan

Namun satu menit kemudian nata tidak merasakan maupun mendengar apapun lagi selain mendengar suara katana yang dikembalikan pada tempatnya

Langkah pengawal pribadi elang juga terdengar mundur dan berjalan pergi

Nata memberanikan diri membuka matanya, yang dia lihat elang sedang membelakanginya menatap langit dari sebuah jendela besar yang ada di ruangan itu

Nata baru sadar yang ditebas bukan tanganya melainkan meja kayu didepanya yang langsung terbelah dengan sekali tebas, bisa dibayangkan jika katana itu mengenai tanganya

" Kenapa ? " Nata masih terlihat heran kenapa elang tidak jadi memotong jarinya

" Jika sedikit saja berani membuat kuina kecewa, aku sendiri yang akan mengayunkan katana, aku akan membuatmu terbunuh dengan proses yang cukup menyakitkan "

Meskipun elang mengatakanya dengan nada tegas dan aura dingin yang mencekam satu hal yang nata bisa simpulkan, elang telah membebaskan kuina untuk bersamanya tanpa membuatnya terluka sedikitpun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Meskipun elang mengatakanya dengan nada tegas dan aura dingin yang mencekam satu hal yang nata bisa simpulkan, elang telah membebaskan kuina untuk bersamanya tanpa membuatnya terluka sedikitpun

" Apa sepadan kamu melepasnya tanpa mengambil apapun dariku ? "

Elang melepas kalung silver yang dia kenakan, sebuah kalung yang memiliki gantelan cincin berukirkan nama kuina, Cincin itu harusnya menjadi saksi pernikahan mereka nanti

Setelah meletakan kalung itu, elang berjalan pergi di ikuti oleh semua pengawal pribadinya

" Kamu tidak akan bisa menjaganya tanpa tangan yang utuh, mata yang kamu miliki itu adalah mata orang yang begitu berharga bagi kuina, jadi jangan sampai ditengah jalan membuatku berubah pikiran !! "

" Kamu tidak akan bisa menjaganya tanpa tangan yang utuh, mata yang kamu miliki itu adalah mata orang yang begitu berharga bagi kuina, jadi jangan sampai ditengah jalan membuatku berubah pikiran !! "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Elang L CavanixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang