" Anggap saja begitu "
Gadis itu tiba-tiba tertawa saat mendengarnya
" Bodoh, harusnya kamu tau dampaknya untuk saat ini tidak sederhana " sahut gadis itu sambil menyalakan sebatang rokok
" Kuina sejak awal dijadikan alat keluarga cavanix untuk dikurung seumur hidup bersama orang yang tidak dia cintai ka, dia berhak menikmati kebebasan dunia luar, selama denganku dia tidak akan pernah mendapatkanya meskipun memiliki segalanya "
" Saat ini kuina hanya memiliki dua pilihan, mati atau menjadi istri pewaris "
Elang langsung menatap tajam kearah cava
" Kalian mengincarnya ??? "
" Jika aku berniat mengincarnya dia bisa mati saat ini juga, semua pengawal elite pribadimu itu tidak sebanding dengan kemampuanku, tapi apa kamu lupa orang tak berperasaan seperti mereka mana ingin tau atas nyawa orang yang kamu pedulikan "
" Ka !! Kalian tidak bisa memaksa kuina !! "
" Nyawanya memang masih bisa terjamin untuk saat ini, aku sudah menyimpan beberapa bawahan mafia ahli senjata profesional disekitarnya, jika hanya mengandalkan pasukan elite milikmu om dave atau monic bisa menembusnya dengan mudah "
" Ka, jika papa dan monic tau kamu terlibat, mereka bisa menyerang balik "
" Bukan masalah, siapa diantara mereka yang berani mengusiku "
Elang hanya diam, dari semua sodaranya cavaa memang bukan gadis biasa, dia terkenal kejam dengan julukan gadis pedang merah, julukan itu sangat dikenal oleh orang-orang berpengeruh di dunia gelap karna cavaa tidak pernah membiarkan katananya bersih dari darah, dia akan membantai habis siapapun lawanya
Dengan adanya cavaa dipihaknya, elang sedikitnya merasa lebih lega, saat ini elang masih belum memegang power kuat untuk melawan siapapun didalam anggota keluarga cavanix
Namun cavaa juga orang yang sulit di tebak, kali ini dia ada di pihaknya belum tentu akan selalu begitu, cavaa gadis bebas yang diberi sumpah darah agar tidak membunuh siapapun anggota keluarga cavanix, itu sebabnya cavaa akan sesedikit mungkin terlibat dalam politik keluarga
" Ka, kenapa kamu mau membantuku ? "
" Jika nenek tua itu tidak berisik aku juga tidak akan repot-repot datang "
Sahut cavaa cuek sambil berjalan pergi keluar dari kamar dengan wajah lugasnya
Ketika elang berbalik ada sebuah benda kecil yang cavaa tinggalkan ditempat terakhir dia duduk
" Dia bukan orang yang mau datang hanya karna perintah seseorang, bukankah begitu, nanika ? " senyum elang melihat benda yang ditinggalkan cavaa sambil mengelus kucing kesayanganyaMalam hari,
Elang dibawa keluar dari kamar dengan pengawalan ketat menuju ruang tamu yang terlihat sudah di penuhi semua keluarga cavanix yang duduk dengan wajah serius, disana juga terlihat ada kaenan dan bu diana yang terlihat memberikan tatapan khawatir
Papanya juga sudah menunggu dengan wajah dingin
Elang disuruh duduk berlutut tepat dihadapan mereka semua
Sebagai pimpinan resmi cavanix group kini papa elang mulai bersuara sambil meneguk secangkir kopi hangat ditanganya" Elang, urusan masa depan kamu bukan milik kamu sendiri, sekarang urusan ini sudah membuat semua keluarga harus turun tangan, kamu berani menanggungnya ? "
" Berani !! " sahut elang tegas tanpa rasa takut sama sekali
" Dia seperti orang bodoh " sahut monic dengan mata sinis
Cavaa hanya terlihat diam sambil mememperhatikan situasi
Disekeliling mereka juga ada orang kepercayaan masing-masing yang siap beraksi jika ada sesuatu dalam pertemuan keluarga kali ini
Masing-masing dari mereka terlihat tidak saling percaya sama sekali
Bukan hanya elang tapi orang kepercayaanya yang bernama mey juga terlihat dirantai dan di jaga dengan ketat oleh bawahan papanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Elang L Cavanix
Teen Fiction- Elang L Cavanix - Elang seorang pemuda tampan berkarakter dingin yang menjadi anak tunggal dari seorang pimpinan perusahaan besar yang memiliki power mengerikan. Elang sendiri cukup populer sebagai kapten muda terbaik di salah satu tim E-sport pro...