Besoknya,
Setelah willy mendapat kabar jika ayahnya di bawa pergi, willy langsung pulang kerumahnya dengan tergesa-gesa
Begitu sampai, willy yang buru-buru masuk kedalam rumahnya tidak sengaja menabrak seorang gadis yang berjalan tepat dibelakang pintu masuk hingga piring yang gadis itu pegang jatuh ke lantai dan makanan yang ada di piring langsung jatuh berserakan
" Loe ? " Heran willy
" Kaka .. kaka jangan marah marah sama kaka nayaa " seorang gadis kecil berusia 4 tahun itu membentangkan tangan melindungi seseorang dibelakangnya
Willy membuang segala pertanyanya dan memilih bergegas menghampiri ibunya lebih dulu, begitu masuk ke kamar ibunya ternyata ibu sedang duduk di kursi roda seperti baru selesai mandi
Sepertinya gadis tadi membantu memandikan ibu dan membawa ibu berjemur didepan jendela kamar yang terbuka
" Ibu .. ibu ayah sudah dibawa ? "
Ibunya hanya memberi isyarat agar willy tidak khawatir, meskipun ibunya tidak bisa bicara dengan jelas tapi willy cukup memahami apa yang ibunya katakan
Setelah memahami apa yang terjadi, willy membantu ibunya mengeringkan rambut lalu membaringkanya kembali di tempat tidur
Willy berjalan kearah dapur dimana suara seseorang ada disana
Willy berdiam diri di pintu dapur melihat gadis yang ada dirumahnya itu dengan telaten membereskan pecahan kaca dan merapihkan rumahnya
" Naya "
Mendengar nama aslinya dipanggil untuk pertamakalinya oleh willy naya langsung menengok ke belakang mendapati willy sudah berdiri disana tanpa dia sadari
" Ka ... Kamu sudah kembali, duduk dulu aku ambilkan minum "
Naya mempersilahkan willy duduk di meja makan yang sudah sangat rapi dia bersihkan
" Aku bukan tamu naya, tidak perlu merepotkanmu seperti itu, kamu juga duduklah kita bicara "
Willy dengan mata sayu duduk di meja makan menatap gadis yang duduk dedepanya
" Kamu orang yang selama ini sering datang untuk membantu merawat ibuku ? "
Willy sebenarnya sudah menyadari sejak lama jika selama dia tidak ada dirumah terkadang ada seseorang yang seperti membantu merapihkan rumah atau sekedar memasak, adiknya yang bernama putri itu hanya mengatakan jika yang membantu mereka adalah tetangga tanpa willy tau ternyata orang itu adalah teman sekelasnya sendiri yang tidak pernah dia pedulikan sebelumnya" Hanya sesekali, lagipula rumahku tidak terlalu jauh dari sini jadi hanya sedikit membantu putri merawat ibu "
" Kenapa tidak pernah mengatakanya kepadaku ? "
" Kaka jangan marah, kaka naya sangat baik sama putri dan ibu, dia tidak mau kaka tau karna takut kaka nanti marah, selama ini kaka sibuk belajar dan kerja jadi ibu tidak mau bikin kaka khawatir, ayah akhir-akhir ini juga jarang pulang dan sering marah-marah, kaka naya selalu datang kesini merawat ibu, putri janji jika putri sudah besar putri akan rawat ibu seperti kaka naya, jadi kaka jangan marah ya "
KAMU SEDANG MEMBACA
Elang L Cavanix
Teen Fiction- Elang L Cavanix - Elang seorang pemuda tampan berkarakter dingin yang menjadi anak tunggal dari seorang pimpinan perusahaan besar yang memiliki power mengerikan. Elang sendiri cukup populer sebagai kapten muda terbaik di salah satu tim E-sport pro...