Gadis Langka - Agresif

28 2 0
                                    

" Shan zhi, meskipun kami terlihat santai tapi bukan berarti kami menerima segala macam candaan, apalagi elang tidak punya toleransi lebih baik dari kami " setelah lama diam akhirnya kaenan ikut turun tangan memberikan pengertian dengan tutur kata yang lebih enak di dengar daripada anggota V-nix yang lain

Kini pandangan shan zhi tertuju pada kaenan

" Ketua osis, gue lupa kasih selamat "

" Untuk apa ? "

" Artis itu lumayan cantik, loe ga salah pilih "

" Namanya Ayaaca "

" Kalian cocok " sahut shan zhi dengan begitu ceria

" Pergi !! " Mood elang terlihat buruk dia langsung mengusir shan zhi

" Boleh aja, setelah loe kasih ponselnya "

" Jika masih ingin hidup, jangan bertingkah lebih " sorot mata elang semakin menusuk dingin

Shan zhi malah tersenyum dan semakin mendekati elang

" Elang, sepertinya loe suka dipaksa " senyum shan zhi dengan secepat kilat berhasil memeluk pria itu mengambil paksa ponsel elang, hal itu sontak membuat satu kantin kaget

" Lo gilaaa ?? " elang mendorong shan zhi dari tubuhnya

" Engga tuh " shan zhi dengan senyuman puas memperlihatkan ponsel elang yang sudah ada ditanganya

" Cewe aneh loe bener-bener gila ya !! " Tora mulai berdiri dan memperlihatkan sikap sarkas dan mencoba merebut ponsel elang lagi

Elang saat itu hanya duduk dengan tenang melihat shan zhi yang sepertinya kesulitan mengakses ponselnya

" Loe pikir bisa akses ponsel gue dengan mudah ?" sahut elang santai karna elang memang menerapkan beberapa proteksi khusus

" Hm, tidak buruk " sahut shan zhi mencoba mengotak atik ponsel elang dengan santai

Willy, tora dan kaenan hanya membiarkan hal itu karna melihat elang juga bersikap tenang

" Hm .. foto yang dia kirim manis juga, benarkan ketua osis ? " sahut shan zhi sambil memperlihatkan foto ayaaca pada kaenan dari chat ponsel elang

 foto yang dia kirim manis juga, benarkan ketua osis ? " sahut shan zhi sambil memperlihatkan foto ayaaca pada kaenan dari chat ponsel elang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Berikan !! " Kini elang meminta ponselnya kembali

" Gue belum beres lang " shan zhi terlihat berjalan pergi dengan senyuman tengil

" Cewe sarkas itu emang aga laen, emang harus dikasih pelajaran " sahut willy sudah ikut berdiri bersama tora siap mengejar shan zhi untuk merebut kembali ponsel elang

Bel masuk berbunyi,

" Kalian ke kelas duluan aja, gue sendiri yang urus "

" Loe yakin lang ? "

" jangan bro, kasian tu cewek kalau nanti tinggal tulang "

" Bener lang biar kita aja yang kasih pelajaran "

Tora dan willy sadar jika elang sendiri yang sampe turun tangan nyawa shan zhi yang sedang dalam bahaya

" Apa yang kalian pikirkan "

" Lang, kamu serius ? " tanya kaenan juga untuk memastikan

" Bukan masalah " Elang mengambil jas seragamnya dan berjalan kearah shan zhi pergi

" Apa kita ikutin aja ? " khawatir willy

" Jangan will " sahut kaenan yang terlihat masih duduk dengan tenang

" Bahaya bro, loe tau sendiri elang kalau udah marah gimana, mana tu cewek kagak ada takut-takutnya "

" Kondisi elang terlihat baik, apa yang perlu di khawatirkan " sahut kaenan berdiri dan berjalan menuju arah kelas mereka

" Mereka lagi berantem apa ? " heran tora

Willy hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil berjalan mengikuti kaenan sambil sesekali melihat kearah elang  yang berjalan ke arah berbeda.

Elang L CavanixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang