Elang, Mau Bertaruh ?

52 3 0
                                    

Besokya terdengar keributan didepan basecamp prihal mobil ayaaca yang tidak bisa menyala

" Bareng gue aja, lagian udah jam segini " sahut elang yang saat itu berjalan sambil melihat jam yang melingkar ditanganya

" Engga yaaa, aku masih mau hidup " sahut ayaa yang tidak mau lagi dibonceng elang karna waktu itu 

" Yaudah lagian jalan kaki juga sehat, gue duluan " elang pergi meninggalkan ayaa dan pak burhan yang masih mengutak atik mesin

Ayaa melihat jam sambil mencoba mencari driver online, tapi didaerah sana termasuk zona terlarang jadi tidak mudah mendapatkan driver online

" Pak gimana ? udah ketauan belum apa yang bermasalah ? "

" Ini mah kayanya lama neng, bapa juga udah panggil montir kesini cuma dia ga bisa dateng sekarang "

" Wah repot ya pak "

" Iya neng kata bapa mah neng ayaa ikut den elang aja soalnya kalau telat hukumanya berat katanya "

" Hah ? Emang iya ? "

" Iya neng, den willy yang suka cerita "

Ayaaca mulai sedikit ragu karna tadi sudah menolak elang begitu saja, cukup malu jika harus berubah pikiran dan merengek ikut pada pria menyebalkan itu

" Please dapet driver dong " Ayaa terus melihat ponselnya yang terus melakukan pencarian driver online

Elang terdengar menyalakan klakson panjang dan memberhentikan mobilnya didepan gerbang

" Tuh neng udah sama den elang aja cepet keburu si aden teh berubah pikiran "

Ayaa tanpa pikir panjang berjalan dan masuk kedalam mobil tepat disamping pria itu

Ayaa tanpa pikir panjang berjalan dan masuk kedalam mobil tepat disamping pria itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Elang tanpa mengatakan apapun langsung mengemudikan mobilnya keluar dari area basecamp

Gadis itu sesekali mencuri pandang kearah pria disampingnya

Ayaaca akui meskipun elang berkarakter dingin dan terlihat kejam namun pria itu seperti memiliki magnet tersendiri

Visual yang elang miliki membuat ayaa betah memandangi pria tampan disampingnya itu, bahkan hanya dengan keberadaan pria itu saja entah kenapa membuatnya merasa lebih aman

Namun ayaa langsung menggelengkan kepalanya, bagaimanapun elang juga bisa menjadi sangat menakutkan dengan auranya yang cukup mencekam

Sepanjang jalan mereka hanya diam sampai akhirnya ayaa mencoba memecah keheningan  

" Sorry ya lang jadi ngerepotin "

" Bukan masalah "

" Aku pikir tadi kamu mau bawa motor sport kesayangan kamu itu "

" Kalau gue bawa itu, bukanya loe takut mati ? "

" Lagian bawa motor udah kaya ga mau hidup " sahut aya pelan sambil mengalihkan pandangan keluar jendela

Elang L CavanixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang