Elang tidak melawan, dia menatap gadis itu dengan pandangan teduh
" Kamu khawatir ? "
Satu kalimat pertanyaan elang itu membuat ayaa terdiam, jika dipikir-pikir iya juga kenapa dia harus peduli sejauh itu, toh elang juga pasti punya kapasitasnya sendiri dimana dia merasa kuat atau tidak
" Hm, terserah aja, lagian aku .. aku cuma mau ijin "
" Lebih dari tiga hari belum kembali orangku akan membawamu pulang "
" Kenapa begitu ? "
" Setelah aku cek jadwal syuting kamu diluar kota ternyata hanya dua malam, anggap satu hari toleransi istirahat perjalanan "
Mendengar itu ayaa mengerenyitkan dahinya, bisa bisanya elang mengawasi semua jadwalnya, bahkan lebih ketat dan tegas dari kakanya sendiri
" Kenapa rasanya kamu mengaturku lebih ketat dari ka virgo ? "
" Karna aku dan virgo berbeda, jadi jangan berani tidak patuh "
" Kamu juga tidak patuh !! "
" Atas hal apa ayaa ? "
" Tangan kamu cidera tapi masih berlatih, aku bilang kamu harus istirahat kan ? "
" Kamu ingin aku patuh ? "
" Setidaknya itu lebih adil kan, kapten ? "
Elang hanya tersenyum tipis
" Sebelum kamu pergi berikan ponsel " elang meminta ponsel milik ayaaca
" Kamu akan menyitanya ?? "
Elang tanpa basa basi mengambil ponsel milik ayaa yang sedang di pegang gadis itu,
Dengan cepat elang menlpon nomernya sendiri untuk tau nomer gadis itu
" Kirim laporan setiap jam 7 malam dan 7 pagi " sahut elang santai dan memberikan kembali ponsel gadis itu
" Hah ? "
" Mau pergi atau tidak sama sekali ? "
" Tapi .. "
" Ayaaa ayo, kita harus kejar jam penerbangan " suara tya terdengar didepan pintu basecamp menyusul ayaa
" Kalau inget ya lang, Byee.. " ayaa tersenyum tengil pada elang sebelum akhirnya berlari menggeret kopernya menyusul tya
================================
Besoknya,
Elang dan semua teman-temanya menjadi pusat perhatian seperti biasa, namun ada hal yang berbeda
Kaenan terlihat memisahkan diri dari elang, willy dan tora, bahkan ketika sudah masuk kelas kaenan lebih banyak diam dan tidak terlalu banyak tersenyum seperti biasanya
Elang saat itu seperti biasa sedang berseder di kursi memejamkan mata sambil mendengarkan lagu dari earphone wirelles miliknya
Tiba tiba saja seorang gadis cantik yang cukup berani masuk ke kelas dan duduk tepat diatas meja elang
satu kelas termasuk Willy dan tora terlihat syok karna ada seorang gadis yang tingkahnya begitu berani
" Hai " sahut gadis itu melepas sebelah earphone yang dipakai elang hingga pria itu membuka matanya
" Turun !! " Tatapan tajam elang benar benar menusuk begitu dingin
Namun gadis itu justru tersenyum puas atas reaksi elang
" Makin loe ketus makin gue suka "
" Gue ga peduli, pergi !! "
Gadis itu bukanya menjauh malah berani mendekat meskipun elang langsung menghindar
" Cewe sarkas loe ga denger apa kata elang ? " Kini tora ikut turun tangan mengusir gadis itu
" Circle kalian terlihat menarik " sahut shan zhi yang tersenyum semakin ceria
Tiba-tiba naya masuk ke kelas menenteng paperbag, naya sempat kaget karna shan zhi duduk diatas meja elang
" Pergi !! "
" Elang, gue akan pergi kalau loe mau jawab satu pertanyaan "
" Gue ga punya waktu " sahut elang merebut kembali aerphone miliknya
" Gue bikin ada waktu " sahut shan zhi semakin mendekat, hal itu membuat elang sesaat kaget dengan keberanian gadis itu
" Apa yang loe mau ? "
Shan zhi menunjuk dada elang dengan senyuman
" Hati "" Jangan harap !! " Sahut elang
" Jangan mimpi " tambah willy
" Jangan .. " belum sempat tora menyelesaikan ucapanya dia langsung terdiam setelah mendapat tatapan tajam dari shan zhi
" Gue baru akan pergi setelah loe jawab pertanyaanya "
Elang terlihat mulai hilang kesabaran, dia paling tidak suka diganggu terlebih oleh seorang gadis
" Katakan dengan cepat dan pergi "
Shan zhi memegang dasi elang dan menatap pria itu dengan senyuman
" Hidup atau mati ? "
Elang sempat mengerenyitkan dahinya heran atas pertanyaan shan zhi, lagi lagi elang melihat sisi lain shan zhi yang tidak bisa ditebak
" Gue ga takut mati " sahut elang tanpa senyuman yang membuat shan zhi terlihat semakin tertarik
" Karakter loe memang menarik, sampai bertemu lagi " shan zhi mengusap dasi elang dan keluar dari kelas itu
" Hah ? Gitu doang ? " Heran willy yang baru pertamakali melihat gadis aneh seperti shan zhi
" Cantik-cantik aneh anjir " sahut tora juga
Elang menyadari sedari tadi naya berdiri didekat mejanya menenteng sebuah paperbag
" Ada apa ? " Sahut elang membuyarkan pandangan gadis itu
" ah ini .. dari ayaa .. "
" Ayaaca bukanya syuting ke luar kota nay ? " Heran willy yang menatap gadis itu
Mendapat tatapan willy naya langsung menunduk
" Ta .. tadi ayaa mengirim pesan membelikan ini untuk elang " wulan memberikan paperbag itu pada elang
Kaenan yang melihat hal itu memilih keluar dari kelas tanpa mengatakan apapun
Elang membuka hal apa yang dipesankan ayaa untuknya
Ternyata isinya sarapan dan beberapa vitamin untuk penyembuhan
Disana juga ada secarik note kecil
" GA USAH BANYAK TINGKAH, LEWATIN SARAPAN JUGA GA BAGUS, HARUS PATUH "
Willy dan tora yang ikut membaca note itu saling melempar tatap sambil cengengesan karna ternyata ada gadis yang berani mengomeli kapten mereka
Sedangkan elang langsung menatap naya dengan penuh pertanyaan
" Ja.. jangan salah paham, aku hanya menulis apa yang ayaaca perintahkan, itu murni kata kata ayaaca, kalau kamu tidak percaya aku perlihatkan chatnya " sahut naya terlihat ketakutan
" Terimakasih " sahut elang yang justru mengatakan hal yang membuat naya tidak menyangka, dengan karakter dan kepribadian elang selama ini memang jarang sekali elang bersikap begitu
Naya terlihat kembali kemejanya setelah memberikan paperbag itu
" Lang loe kan ga biasa sarapan, kalau loe ga suka buat gue aja, kalau disimpen sampe siang ga akan enak " sahut tora
" Kebetulan gue lapar " sahut elang membuka sarapan yang sudah dipesan ayaaca
Hal itu lagi lagi membuat willy dan tora saling melempar tatap
============================
Jam istirahat,
Kaenan memang tetap bergabung dengan willy, tora dan elang namun pria itu tidak seperti biasanya dan terkesan murung, sedangkan elang terlihat lebih sering tersenyum
" Will perasaan gue aja apa emang mereka ketuker ya ? " Bisik tora
" Asli thor, lebih serem pas mereka ganti ekspresi wajah ga sih "
5 menit kemudian willy yang tidak tahan dengan kaenan yang tidak seperti biasanya mulai membuka suara
" Nan loe ada masalah ? Biasanya loe cerita sama kita " tanya willy yang disahut anggukan tora
" Ga ada masalah will "
" Loe jangan pura-pura nan, kita kenal banget loe gimana, apa dirumah loe ada masalah ? "" Ga ada will, gue aman kok cuma gaenak badan aja kayanya kecapean "
" Iyalah anjir, gimana loe ga cape nan keluar dikit dikejar kejar wartawan mana organisasi bejibun "
" Iyaa juga sih " sahut willy menimpali
" Kalian ga perlu khawatir " senyum kaenan yang berusaha menutupi hal yang melukai hatinya
Sedangkan elang memang sudah biasa hanya memperhatikan tanpa banyak bicara, meskipun elang tau hal apa yang sedang membuat adik tirinya itu gusar
Suasana mulai kembali berubah saat shan zhi dengan pembawaan karakternya yang unik itu datang bergabung duduk dengan mereka
" Lang, mana ponsel loe ? "
" Loe gila, dateng dateng minta ponsel elang ? " Sahut willy
" Gue sadar 100 % kok, jadi ponselnya mau kasih sendiri atau dipakasa ? "sahut shan zhi merebut ice coffe milik elang dan meminumnya begitu saja
" Ga penting "
" Penting !! "
" Gue ga suka berkomunikasi dengan orang asing " sahut elang dengan tatapan dingin yang sepertinya sudah tau niat shan zhi meminta ponselnya untuk membuka kontak yang dia blokir" Elang, gue bukan orang asing "
" Emang loe siapa ? " Heran tora
" Calon istri elang " sahut shan zhi tanpa ada sedikitpun keraguan
Tora dan willy sontak tertawa bahkan kaenan yang sedari tadi diam juga ikut tertawa karna merasa gadis itu cukup lucu
" Gue pikir loe cuma cewe sarkas, ternyata juga cewek gila yang penuh halusinasi " celetuk toraMendengar itu wajah ceria shan zhi berubah jadi wajah serius dengan damage aura yang kuat meskipun gadis itu hanya memperlihatkan senyuman kalem dengan wajah serius namun kepribadianya seolah berubah drastis, sekilas saja elang bisa melihat gadis didepanya bukan orang sembarangan, shan zhi seperti memiliki sebuah kepribadian yang tidak bisa dia pahami
" Jadi, mau bertaruh ? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Elang L Cavanix
Подростковая литература- Elang L Cavanix - Elang seorang pemuda tampan berkarakter dingin yang menjadi anak tunggal dari seorang pimpinan perusahaan besar yang memiliki power mengerikan. Elang sendiri cukup populer sebagai kapten muda terbaik di salah satu tim E-sport pro...