Melewati hari-hari berat karena berita buruk tentangnya akibat ulah sang mantan. Kini wanita berumur 25 tahun itu sudah berhasil kembali menaikan nama baik perusahaan dengan angka penjualan yang fantastis hanya dalam 2 hari.
Beruntungnya ia sempat mengiyakan penawaran dari Raga untuk membantu proses pemasaran melalui event ini.
Map yang minggu lalu Raga berikan padanya berisi sebuah proposal kerjasama dengan hotel-hotel lokal yang paling banyak cabangnya di Indonesia.
Tidak hanya hotel, Raga juga menawarkan ke beberapa restoran dan cafe yang tentu bisa menambah angka penjualan. Ada dua hipotesa, bisa saja penjualan ini akan berkelanjutan dan bisa saja ini hanya untuk satu kali pembelian.
Meski begitu, setidaknya Chika masih punya kesempatan untuk bisa meyakinkan customer dari penjualan pertama bahwa kualitas yang diberikan adalah kualitas terbaik. Selebihnya biarkan mereka yang menentukan.
"Jadi buat ikut pameran singkat ini, aku harus bayar berapa?" Hari ke tiga menjadi peserta pameran produk horeca yang sebetulnya sudah tidak bisa ikut tapi entah bagaimana bisa pria bernama Pandu Ahmad Raga ini mampu membawa PT Hanaya Rasa Nusantara untuk masuk dalam jajaran produk paling hot.
"Anggap aja ini salah satu tanggung jawab aku ke kamu," jawab Raga dengan terkekeh.
"Tapi pasti ini gak murah kan? Apalagi bisa masuk jajaran produk paling hot. Ngaku gak kamu abis nyogok siapa?"
"Dihhh mana ada aku nyogok."
"Ya terus kok bisa?" Raga melihat sekeliling tenant milik Chika, ramai.
"Kamu ngerasa ini aku banget gak?"
"Apanya?"
"Coba jalan-jalan bentar yuk!"
Chika menerima uluran tangan Raga. Ada banyak sekali perusahaan horeca yang ada disini. Tentu yang ia perhatikan selain dari interior setiap brand, ia juga memperhatikan kemana arah pria disampingnya ini menatap.
"Udah ngerasain?"
"Kamu orang back end? Demi apa?" Ia baru ingat bahwa nama perusahaan Raga adalah Pandu Kreasi Bahagia. Nama itu Chika berkali-kali temukan setiap menatap layar LED dan media cetak lainnya.
"Haha ketebak ya?"
"Keliatan jelas, tapi aku telat ngehnya." Chika masih tidak percaya bahwa pameran nasional ini dari salah satu karya Raga dan tim.
"Tadinya slotnya penuh, tapi ada satu yang cancel. Daripada aku kosongin mending aku isi kan?"
"Tapi pasti tetep harus bayar abang, kamu kan juga kerja disini."
"Masih ada dua hari lagi, kamu bisa bayar pake target yang aku tentuin. Gimana?"
"Jangan tinggi-tinggi!" Ada sedikit rasa pesimis dalam diri Chika.
"Kenapa gak yakin?"
"Bukan gak yakin, tapi di hari pertama sama kedua udah ngebludak banget. Jadi agak turunin ekspektasi aja gitu."
"Haha okay. Kemaren kan udah 1M tuh, berarti 5 hari totalnya 2 M deh."
"Oke deal. Terus berapa persen yang abang mau?"
"Yang penting kamu harus bisa dapetin 2 M dalam 5 hari."
"Oke, siapa takut."
"Good! Gih sana atur strategi, aku ada meeting di luar. Nanti kalo mau pulang kabarin ya, kalo aku selesai cepet nanti aku jemput."
"Iya, hati-hati ya." Raga mengangguk dan mengacak rambut Chika.
"Jangan diacakin Raga!" Pria itu sudah lari dengan tawanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
SETARA
ChickLit⚠️ Adult ⚠️ "Sstttt..." Aya mencoba menenangkan Chika dengan mengusap-ngusap bahu dan punggungnya. "Insecure itu cuma berlaku untuk yang jadi selingkuhan. Kalo kamu yang diselingkuhinya, apapun itu kamu tetep pemenangnya Nay." SETARA, 2024