Hola, anyways maaf maaf banget baru come back. IRL lagi hectic banget. Semoga part ini bisa nebus rasa kesel dan bete kalian yang nungguin dari lama yaa... Enjoy!
***
Seharian ini Chika sibuk menyelesaikan laporan dan mengurus segala hal yang berkaitan dengan kegiatan kemarin.
Seharusnya ia bisa menikmati hari sabtu dengan meliburkan diri, namun Hari meminta untuk Chika segera menyelesaikan tugasnya secepat mungkin karena ia butuh untuk audit akhir bulan di minggu ini.
Sudah lebih dari empat jam Chika duduk di depan mesin komputer di dalam ruang kerja ayahnya, sendirian.
Pikiran Chika bercabang saat ini dan ada satu hal yang mengganjal tapi ia tidak tahu apa, sedari tadi ia sudah berusaha mengingat namun nihil.
"Gue kayak kelupaan sesuatu, tapi apa yak?" Jari-jarinya dengan terampil menari di atas papan keyboard komputer. "Bang Raga udah dikabarin, gue udah makan, laporan penjualan udah balance, em-" kepalanya sedikit miring ke kanan sedang matanya tetap fokus pada layar komputer. Lalu ia menoleh sedikit ke arah mouse yang menganggur. Sudut matanya menangkap hal yang sedari tadi ia pikirkan.
"Ashhhh shit, es kopi gue." Ia melupakan satu cup es kopi buttercream tiramisu yang sudah ia pesan tiga jam yang lalu. Terlihat sudah ada genangan air cukup banyak disana.
Chika menarik beberapa lembar tisu untuk menyerap air dan mengeringkan permukaan meja kerja Hari yang dilapisi dengan kaca.
Satu hal kebiasaan yang tidak pernah hilang adalah, ia tidak bisa bekerja sambil makan atau minum. Tapi Chika sering melupakan hal tersebut, seperti hari ini.
Tutup cup berhasil ia buka, dan ia meminum kopi yang bahkan mungkin dinginnya sudah jadi hambar seperti rasanya. Sedikit tidak jelas.
"Ya not badlah, meski aneh." Monolognya.
Rekapitulasi kegiatan sudah selesai dikerjakan dengan sempurna. Ia mengambil hardisk yang sudah berisi file-file pekerjaannya dan menyimpan satu copy-an di dalam penyimpanan milik Hari sebagai tembusan.
"Filenya udah Naya save di folder Report ya Pi." Chika sudah keluar dari ruang kerja Hari.
"Eh udah selesai?" Tanya Hari yang terlihat sedang mengerjakan sesuatu di meja makan. "Kok cepet?"
"Apaan, hampir setengah hari loh ngerjainnya. Ini udah jam dua." Chika duduk di sampingnya.
"Haha, makasih ya princess."
"Uang lemburnya double ya?"
Hari terkekeh. "Siap. Mau apa?" Dia menatap Chika yang masih mencoba meminum kopinya. "Kok itu kopinya masih banyak?"
"Lupa."
"Hadeuh, kebiasaan deh."
"Hehe. Itu Papi ngerjain apa?" Chika menatap layar laptop Hari yang masih terbuka.
"Nyicil bikin laporan. Sekarang kan Papi udah gada sekretaris." Posisi yang dulu sempat Hari tawarkan pada Chika masih belum terisi oleh siapapun.
"Yaudah abis ini nyari lagi."
"Iya kamu cari yang klop sama kamu deh, biar bisa nyambung dan enak kerjanya. Soalnya kan yang bakal gantiin posisi Papi, kamu Nay."
"Ya tapi kan masih lama, sekarang mah yang bisa nyaman sama Papi aja gapapa."
![](https://img.wattpad.com/cover/370857278-288-k164914.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SETARA
Literatura Feminina⚠️ Adult ⚠️ "Sstttt..." Aya mencoba menenangkan Chika dengan mengusap-ngusap bahu dan punggungnya. "Insecure itu cuma berlaku untuk yang jadi selingkuhan. Kalo kamu yang diselingkuhinya, apapun itu kamu tetep pemenangnya Nay." SETARA, 2024