Giska memenuhi janjinya sesuai ditelepon, selepas bel istirahat kantor berbunyi, Giska segera menuju kedai makanan terdekat kantornya.
Disana ia melambai tangan ketika Rhena kedapatan sudah muncul didalam kedia itu. "Rhenn!!"
"Giskaaaaaa!!!" Rhena segera berlari dan memeluk tubuh Giska erat.
"Kok kayak berasa lama banget ya kita enggak ketemu..."
Giska menyahut. "Padahal baru satu bulan...."
"Hahaha!! Kayak udah berbulan bulan bagi gue.... Pokoknya ketemu sama lo itu kewajiban, curhat sama lo udah mesti jadi keseharian..."
"Haha aku juga Rhen, rasanya kalo enggak ada kamu, kayak ada yang kurang aja hidup... Kamu bakat sih jadi ibu kedua aku..." ujar Giska.
"Haha... Duduk ya.." ucap Rhena tak mau kelamaan berdiri. Ia inisiatif duduk mengajak Giska.
Mereka duduk tepat disebelah kaca. Bisa dilihat sebuah pemandangan luar dikaca.
"Giskaaaa.... Uuuuu masa gue dilamaarrrrr..."
"Wahh alhamdulillah, sama yang baru itu?" tanya Giska.
"Iya sama yang baru itu... Gimana nih, gue takutnya dia enggak bener kayak waktu itu.... Gue kan masih belum terlalu kenal sama tuh orang..." ujar Rhena.
"Hmm, kamu cari tahu soal dia aja... Pakai nomor baru, pura pura jadi cewek yang suka sama dia..." ujar Giska.
"Uuu gimana..."
"Kalo takut biar aku aja deh yang chat dia..."
"Enggak, gue aja hehe... Tapi nanti, gue masih banyak kerjaan sekarang." ujar Rhena.
"Iya..."
"Eh, lo sendiri gimana, masih suka diganggu sama tuh cowok?" tanya Rhena.
"Masih... Tapi gak aku ladenin.... "
"Ya apa salahnya sih, kalo ganteng mah sikat aja..."
"Matamu! Kalo dia orang jahat gimana! Orang yang mau mainin, orang yang ternyata punya niat jahat sama kita? Mau kamu jadi bulan bulanan dia?" ujar Giska, Rhena tertawa. Menerima tanggapan seriusnya yang tak bisa menerima candaan.
"Ya habisnya, dia mulu yang dibahas... Sama sih sebenernya, gue juga takut kalo ada orang baru yang tiba tiba muncul dan ngaku cinta... Takutnya cuma mau mainin doang, atau karena penasaran, atau orang jahat... ahhh gue punya ide, gimana kalo lo ikutin permainan dia aja dulu? Lo terima apa yang dia omongin... Cuma sekedar untuk mencari tahu kalau asalnya dari mana, lo ulik ulik segala hal tentang dia sembunyi sembunyi..."
"Tapi takut nanti orangnya beneran mainin."
"Sebelum dia mainin, lo kabur..."
"Dih..."
"Tokcer deh ide gue, udah lah gitu aja..."
"Masalahnya..."
Makanan datang, waitress memberikan beberapa makanan ke depan meja mereka.
"Eh gue makan dulu ya, laper..." ujar Rhena langsung melahap makanannya.
"Masalahnya Ren..."
"Hm??"
"Dia selalu ada dimanapun aku berada.."
"Hah? Dia jin maksudnya?"
"Bukan... Dia orang, tapi dia ngaku ngaku sebagai anak dari keluarga Edelmar..."
"Hahhhh???? Rana kan sakit, kenapa tiba tiba ngaku ngaku jadi dia??"
"Makanya, aku juga bingung... Itu juga kan tempat ku kerja... Ya mana mungkin sih Rana Edelmar ada dua... Heuh ngacoo..."

KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Dari Masa Lalu
Cerita Pendek"Saya ingin melamar kamu." "Apa saya salah dengar?" "Dasar penguntit! Saya yakin kamu bagian dari orang orang itu!!" "Kamu tidak pernah berubah." "Dari tadi kamu nungguin disini??!" "Suatu saat kamu akan mengerti, alasan kenapa saya melakukan ini...