Mesum

173 21 24
                                    

Pandangan surai pirang terjatuh pada laki laki yg kini berlari kecil menghampirinya. Sembari membawa popcorn indoapril kesukaannya. Senyuman bodoh terbit, menguar lebar.

Langkahnya memelan ketika sampai di depan denji. Nafasnya masih memburu, denji tarik lengannya untuk duduk. Lalu menyodorkan air minum agar segera dia minum.

" Maaf, udah nunggu lama ya?" Tangan besar itu mengelus si surai pirang, sebuah kebiasaan selama beberapa Minggu ini.

Denji menggeleng. Jujur sih selama pacaran tuh denji bingung mau bersikap gimana sama pacarnya yg famous ini. Mana suka banget skinship di publik. Kayak sekarang ini, si yoshida udah mepetin dia. Padahal ini masih area kampus plis.

Ia dorong pelan bahu yoshida agar tak terlalu menempel padanya. Tapi apalah daya, yoshida bagai magnet yg tak mau lepas.

Malahan sekarang wajahnya di tumpukan pada bahu kecil denji. Mengamatinya makan popcorn dalam jarak super dekat.

Karena malas di lihat trus, denji menyuapi yoshida agar perhatian terdistract. Tapi ga ngaruh cuy.

" Nih makan" denji blom terbiasa sama perlakuan yoshida yg ternyata begitu clingy. Padahal dulu2 kayaknya yoshida ini kelebihan jametnya.

Sekarang beneran jadi boyfriendable.

Yoshida senyum gila. Saking kesemsemnya sama denji. Ketika tangan denji masih menjulurkan tangannya untuk menyuapi. Denji mengigit popcorn beserta jari denji.

Denji berjengit," aww. Kok gigit!" Protesnya, melihat yoshida yg kemudian mengulum jarinya dengan lihai.

Denji menatap kekasihnya horor. Jarinya ia tarik paksa. Mengelapnya di celana karena terkena liur yoshida.

Mengerut kesal, entah apa yg dipikir pacar anehnya itu. " Abisnya lucu banget sial"

Setelah ngomong gitu denji di peluk dari samping. Wajah yoshida mendusel ke leher pacar mungil nya.

Denji akhirnya kembali scroll tiktok yg tadi sempat tertunda. Si yoshida ikutan ngintip sambil mainin kaos denji di bagian pinggang.

Satu dua cewek berjoget mulai bermunculan. Dengan berbagai lekuk tubuh yg wanita2 itu punya. Semakin lama denji menggulir ponselnya. Semakin sexy pula wanita yg muncul.

Yoshida mulai menampakkan raut suram. Tangan kekarnya mulai meremat pinggang denji penuh rasa emosi. Tatapan tajam menusuk ke arah denji yg bahkan tak merasa ada yg salah.

Denji mulai merasakan pelukan yoshida mengerat. Serta rasa geli yg menjalar di leher. Ternyata kecupan basah telah mendarat di sepanjang leher dan tulang selangka.

" Kak Yoshi?" Tanya denji sembari meringis, menahan geli.

" Sayang. Lo sengaja kah?"

Kening merengut heran, menoleh cepat. Menatap yoshida, yg ternyata sudah sedari tadi menatapnya menuntut.

" Apa sih yg jelas?"

" Sayang, you still like woman?"

Denji berkedip pelan dan mengangguk. Ya apa yg salah,mereka cantik. Dan sangat lihai memainkan anggota tubuh mereka. They look like so incredible.

" Emang lo gak suka? Mereka cantik kan. Sexy juga?" Denji memuji dengan spontan. Bukannya sama aja ya pandangan bagi para cowo.

" Then, kamu masih bisa suka mereka?"

" Heem. Emang lo engga? Emang kalo digoda cewek kayak gini ga tergoda kak?" Denji menanyainya sambil memperlihatkan satu cewek yg dengan lihai menggoyangkan pinggulnya.

the art of loving [Yoshiden]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang