2 hari setelah kejadian di pantai membuat pikiran Yoshida kacau. Semua akses komunikasi sudah ia coba. Tapi tidak satupun memiliki titik terang akan dijawab oleh pujaan hati.
Bahkan setelah memaksa power untuk jujur, dia belum juga mendapat jawaban rinci dimana denji berada. Yang ia dapat hanya denji akan pergi selama seminggu.
Tanpa tau dimana. Dan dengan siapa. Yoshida sudah dua hari ini kurang tidur. Memikirkan beberapa kemungkinan denji bersama dengan yoru.
Yoshida baru saja mengingat bahwa asa memiliki kembaran yg tinggal di luar negeri. Pikirannya melayang lagi, isi nya masih sama. Mempertanyakan bagaimana mereka berdua bisa saling mengenal.
Bahkan power pun baru tau asa memiliki kembaran. Dan dia belum pernah mendengar denji menyebut nyebut yoru dalam pembicaraan.
Aki yg tidak sengaja melihat aura suram dari yoshida mendekat. Ikut duduk di taman kampus. Ia tepuk bahu yoshida pelan," tumben?"
Yoshida tak menjawab. Mulutnya sedang tidak enak untuk diajak bicara. Takutnya yg keluar hanya keluhan dan umpatan.
Aki menghela napas berat. Dia sendiri masih didalam masa berduka," gue yg putus ngapa lo yg lebih merana sih? Ada yg ga gue tau?"
" Mending lo tuntasin masalah Lo dulu" tukas yoshida. Agaknya ga mau curhat. Emang sejauh ini dia ga pernah cerita soal pdkt an nya sama denji. Tapi ga menutup kemungkinan geng cumi juga tau. Cuma diem aja nunggu yoshida ngomong sendiri.
" Gue kan dah tuntas. Udah gue putusin" ucapnya sambil menegak es teh.
" Jadi kenapa?" Desak aki.
" Gue suka sama denji" aki ngangguk.
" Gue lagi di masa pdkt sekarang" aki ngangguk lagi.
" Cara gue kecepatan. Tapi gue ga bisa tenang kalo denji belum jadi milik gue"
" Respon denji gimana?"
" Dia nolak. Risih dari awal. Dia bilang gue cuma ganggu dia"
" Emang cara Lo pdkt gimana nyet?"
" Ya gitu..." Menjelaskan secara rinci cara pdkt si jamet ke si pirang.
Aki melongo," hah? Seorang yoshida yg gue kenal? Lo beneran deketin dia segitunya? Se alay itu? Lo ga ada cara lain apa buat mikat dia?"
Aki masih ga habis thinking sama kelakuan pemain gitarnya ini. Anjing pantes aja denji risih.
" Gue pengen dia secepetnya ki. Lo tau ga sih gue udah desperate banget?"
" Emang sejak kapan njing Lo suka sama nih anak?"
" Sejak dia ospek"
Aki makin melongo. Matanya melotot tak percaya. Trus selama ini cewe2 yg selalu digosipin itu beneran bukan pacar si cowok bertindik ini?
" Trus sekarang kenapa lo surem begini? Ngalah2 in gue galaunya"
" Dia ngilang setelah konser di pantai kemaren"
" Buat ulah Lo pasti" tebak aki.
" Gue cuma nembak dia kayak biasa kok"
" Sambil teriak sih" lanjutnya lirih.
" Goblok! Sejak kapan sih Lo jadi jamet begini. Deketinnya yg elit kek. Yg cool. Gusti. Lo liat tampang Lo yg super cool itu, please your personality not suit your face!"
Yoshida cemberut," gue ga bisa ngatur tindakan kalo urusannya sama denji"
Aki geli liat sisi yoshida yg baru kali ini dia liat setelah beberapa tahun temenan.
" Trus udah Lo hubungin?"
" Kalo bisa, gue ga akan galau begini Ki"
" Temen denji kan banyak gue liat2..meski anaknya agak diem gitu dia friendly kan"
Setelah dipikir pikir benar juga. barulah yoshida bangun dari tempat duduknya secara tiba tiba.
" Ngapa lu? Mau kemana?" Tanya aki ketika yoshida udah ngibrit gatau kemana.
.
.
."Kak janganhhh! Nanti ada yg mphhh"
" Ssstttt....makanya kecilin suara lo"
" Ehmm k..kak..udahh"
Yoshida yg terburu buru langsung membuka pintu ruang musik. Tanpa peduli dua sejoli yg kini kikuk karena kepergok.
" Oalah asuu!" Sukuna mengumpat ketika aksinya di ganggu oleh kawannya.
" Eh sorry sorry"
" Ngapain sih lo lagi enak juga" sungutnya selagi menutupi tubuh pria mungil di sampingnya.
" Lagian mau gituan di tempat begini. Rawan ketauan njing. Kalo dosen yg masuk bisa kelar Lo" peringat Yoshida.
" Ck ngapain Lo kemari?"
" Gue ada perlu sama cowo Lo"
Sukuna langsung panas," ada perlu apa?"
Cowo yg juga mendengarnya lantas mengintip di balik lengan sukuna. Terlihat dia masih malu karena kepergok ciuman sama sukuna.
" Cowo lo kenal denji. Gue mau nanya soal denji" ucap yoshida langsung.
" Gumi? Bener kenal denji?" Tanya sukuna mengarahkan kepalanya pada cowo berambut hitam itu.
Megumi lantas mengangguk. Pandanganya bertemu dengan yoshida yg nampak mengharapkan sesuatu.
" Ada apa kak? Lo masih deketin dia?" Tanya Megumi penasaran. Ingatkan dia pernah mau membantu denji kabur karena ada kating aneh yg mengganggunya.
" Lo kenal denji sejak kapan?"
Sukuna meraih pinggang Megumi. Memeluknya dari belakang selagi menunggu Megumi berbicara dengan yoshida.
" Sejak SMA sih kak. Kenapa ya?"
" Denji marah sama gue. Trus dia ngilang 2 hari ini..dan kata power denji bakal ga ngampus seminggu. Lo tau rumahnya ga? Atau tempat yg mungkin bakal denji datengin?"
" Setau gue dia udah ga pulang ke rumah sejak dia masih SMA. Kemungkinan kecil kalo dia pulang ke rumah"
" Trus tau ga selain rumahnya dia biasa pergi kemana? "
" Kalo itu gue ga tau kak. Soalnya Ga ada tempat khusus yg bisa dia tinggali selain kosnya. Oh mungkin di bar jjk, dia kerja disana"
Yoshida mengangguk sambil berkata," Okee makasih,misal Lo bisa hubungin denji kontak gue ya? Lo bisa minta no gue ke sukuna"
" Cemas banget gue liat2. Kali ini beneran ya?" Goda sukuna. Yoshida cuma melirik pedas. Mengamati sukuna yg menciumi rambut Megumi. Dan Megumi sendiri nampak tak terganggu.
" Satu lagi. Lo kenal Yoru mitaka?" Tanyanya harap harap cemas.
Megumi sekarang tertegun. Menatap tak percaya pada pertanyaan yoshida.
" Jangan bilang Yoru udah ketemu Denji?"
TBC.
Selasa,12 September 2023
02.25Akhirnya aku bisa nulis. Ehek jadi yoru ini apa gaes? Aku juga gatau sebenernya. Ini dikit banget ga ye
KAMU SEDANG MEMBACA
the art of loving [Yoshiden]
RandomVOTE KUDASAI, VOTE JUSEYO Denji mahasiswa semester 3 seni murni yg hobinya bolos kelas tapi tugasnya ga pernah telat. Denji suka kehidupannya yg santuy. Tapi akhir akhir ini ada yg ganggu hidup santuynya itu. Dialah Yoshida,pelaku perusak kedamaian...