Warga kampus kini telah terbiasa dengan pemandangan pemuda bertindik itu mengintili si rambut pirang. Sudah menjadi kebiasaanya selama 2 Minggu terakhir. Bahkan anak seni rupa sudah tak lagi kaget kalau kalau yoshida ikutan nimbrung di kelas mereka.
Mengundang penasaran banyak mahasiswa. Namun, mereka enggan mengusik seorang yoshida, selain terkenal karena dia anak band, dia juga dikenal sebagai si Psycho. Ya emang dia ga bunuh orang atau gimana sih. Cuman beberapa orang yg berurusan sama dia pasti hidupnya apes.
Power pun merasakan hal tersebut, tapi dia lebih ke sepet liatin dua orang ini tiap hari uwu2an. Kuping dia dah terkontaminasi kata kata menjijikan 2 mingguan ini.
" Jangan banyak2" larangnya ketika melihat denji memasukkan 2 sendok sambel ke dalam bakso.
Tapi denji tak menghiraukan, bodo amat dia lahap bakso di hadapannya. Meski keringat di pelipisnya mulai muncul perlahan.
" Ck. Dibilangin ngeyel lu nyet!" Power mengambil tisu dan perlahan mengusap keringat denji. Agar anak itu tak terlalu terganggu.
Denji nyengir," makasihh yang"
" Tumben ga nongol cowo lu. Biasanya aja posesif banget" komentar power sambil nyeruput es teh.
Denji mengangkat bahu pertanda tak tau. Denji ini tipe yg ga begitu clingy ke pasangan. Pun ga masalah ditinggal ngapain aja. Tipe yg bebasin pasangannya banget. Lebih ke ga peduli sih. Soalnya dia udah kelamaan sendiri.
" nongkrong sama bang sukuna kalo ga salah" jawab denji ketika ingat telpon dari yoshida tadi siang.
" Lo ga masalah beb di publish sama yoshida. Gitu2 fans dia serem loh" peringat power.
Denji melongo," lah? Sejak kapan mereka tau gue sama kak Yoshi pacaran?"
" Goblok! Makanya kalo punya sosmed tuh di buka. Jangan nonton anime Mulu! Nih liat sosmednya si jamet"
" Anjing. Isinya gua semua?"
" Nah ya itu. BULOL banget tuh manusia. Apalagi Twitter nya tuh kek akun fanbase"
Pas denji cek ternyata bener. Mana banyak banget lagi hate komen yg muncul. Sebenernya denji ga masalah. Malah dia mikirin gimana kalo fans yoshida berkurang. Tanpa sadar bibirnya mengerut.
Dengan cepat denji menelpon kekasihnya itu. Berharap dia tak menggangu waktu yoshida. Denji denji, mau minta waktunya yoshida seumur hidup aja boleh kali.
Deringan pertama, panggilan dari denji langsung di angkat lawan bicara," hm? Sayang? Gimana gimana Butuh sesuatu?"
Balasan bertubi terdengar di telinganya. Bahkan belum sempat bibirnya berucap.
" Kak Yoshi blom pulang?"
" Bentar lagi ini. Kenapa? Kamu dah kelar? Aku kesana"
" Engga engga. Cuma ini aja sih"
" Hmm?"
" Sosmed kak Yoshi kenapa gitu ya? Gue ga enak sama fans Lo kak"
" Hah? Maksudnya ga enak apa ya?"
" Itu kenapa banyak banget foto gue. Fans lo ga terima itu kak. Katanya mereka pengennya liat kakak, bukan gue"
" Bentar bentar. Kamu sadar kan kita pacaran?"
" Heem"
" Then? Problem solve. Aku cuma mau pamerin kamu sayang. Atau kamu maunya kita stay private?"
Denji sontak menggeleng meskipun si lawan bicara tak melihatnya. " Enggak, cuma...ehm gue ga terlalu suka diperhatiin. Gue ga suka jadi sorotan aja kak"
KAMU SEDANG MEMBACA
the art of loving [Yoshiden]
RandomVOTE KUDASAI, VOTE JUSEYO Denji mahasiswa semester 3 seni murni yg hobinya bolos kelas tapi tugasnya ga pernah telat. Denji suka kehidupannya yg santuy. Tapi akhir akhir ini ada yg ganggu hidup santuynya itu. Dialah Yoshida,pelaku perusak kedamaian...