suddenly being mom

20. suddenly being mom

Sinar mentari pagi menyelinap lembut menembus celah tirai jendela yang sengaja ditinggalkan sedikit terbuka. Cahaya hangat itu menari-nari di dinding kamar, menciptakan pola-pola indah seolah ikut menyambut kedatangan hari baru. Alam semesta seakan berbisik, menjanjikan sebuah kejutan istimewa di pagi hari yang cerah ini.
Semilir angin pagi membawa serta aroma pepohonan yang semerbak, membelai lembut wajah Sunoo yang masih terlelap.

Sunoo perlahan membuka matanya, pupil hazelnya menyipit karena sinar matahari yang menyilaukan. Aroma surgawi dengan segera membelai indranya, sebuah sentuhan lembut yang membuai jiwanya. Sebuah senyum tipis terukir di bibirnya saat ia kembali memejamkan mata, menikmati setiap hembusan nafas yang membawa serta aroma itu. Feromon alpha yang kuat, manis, dan menenangkan bagaikan mantra sihir, membelai jiwanya. Perasaan aman dan dicintai membanjirinya, membuatnya enggan untuk kembali ke kenyataan.

Omega itu mengernyit, sebuah firasat aneh merayap di hatinya, mengusik kedamaian yang baru saja ia rasakan. Senyumnya memudar perlahan, tergantikan oleh kerutan di keningnya. Namun, ia tetap membiarkan diri tenggelam dalam labirin aroma itu, seolah-olah terhipnotis oleh manisnya racun. Benang kusut itu, aroma misterius yang membelenggu pikirannya, menariknya lebih dalam ke dalam mimpi yang semakin kelam.

Mata Sunoo terbelalak, menatap kosong ke langit-langit yang terasa begitu jauh. Sebuah kesadaran menyambarnya seperti petir di siang bolong, menyentaknya dari kedalaman mimpi. Jantungnya berdebar-debar tak menentu, menciptakan irama panik menggema di telinganya. Sunoo terduduk di ranjang, Feromon itu, aroma asing yang begitu menyihir namun mengusik karena nuansa kenangan yang samar, masih terasa menusuk hidung nya.
Keringat dingin mulai membasahi dahinya, aroma manis dan menenangkan itu kembali tercium, semakin nyata kali ini. Seketika, sebuah pertanyaan besar membayangi pikirannya. Bagaimana bisa ia mencium aroma feromon lain di dalam kamarnya sendiri? Bukankah ia telah mengunci pintu rapat-rapat sebelum tidur? Perasaan gelisah mulai merayapi hatinya. Ingatannya melayang pada pemeriksaan kandungan beberapa waktu lalu. Dokter Baekhyun telah memberitahunya bahwa kandungannya sudah memasuki usia empat bulan jika hari ini terhitung maka sudah melewati bulan ke empat. dan gummy, sudah mulai menghasilkan feromonnya sendiri. Feromon yang merupakan perpaduan sempurna antara dirinya dan ayahnya. Aroma yang kini sedang membingungkan dirinya.

Sunoo kembali meringkuk di ranjang, hatinya seakan diremas-remas gelisah. Selama ini, Sunoo telah membungkus dirinya dalam selimut ketidakpastian yang nyaman. Ketidaktahuan tentang identitas ayah gummy menjadi semacam benteng pertahanan. Kini, benteng itu runtuh, dan ia terpapar pada kenyataan yang jauh lebih rumit. Sukacita mengetahui identitas ayah kandung gummy bercampur aduk dengan rasa takut yang menggigit.

Bayangan reaksi orang-orang di sekitarnya, terutama para member, menghantuinya. Bagaimana jika mereka terkejut, lalu menjadi asing? Terlebih lagi, sang pemilik aroma kayu hangat yang kini sudah menyaru didalam tubuhnya, apakah ia akan menyambut dengan suka cita? apa hubungan mereka akan berakhir menjadi rumit?
Lalu bagaimana dengan orang itu? lelaki yang selama ini juga mendampinginya dengan penuh perhatian. Bagaimana jika pemuda itu merasa dikhianati? Apakah kecewa akan menjadi bumbu dalam hubungan mereka?

Sunoo tahu betul betapa antusiasnya Jay dan Jake menyambut kehadiran gummy, namun kini, kebenaran yang terungkap seakan menjadi pedang bermata dua.
Sunoo terperangkap dalam labirin pikirannya sendiri. Di satu sisi, ia ingin gummy tumbuh dalam lingkungan yang penuh cinta, namun di sisi lain, ia takut kehilangan orang-orang yang sangat ia sayangi. Kebenaran ini bagaikan bom waktu yang siap meledak kapan saja, mengancam kedamaian yang selama ini ia jaga.

•••

Sunoo melangkah keluar dari kamar, meninggalkan pintu yang terayun perlahan, tubuhnya bungkuk seakan menanggung beban berat. dengan langkah gontai Sunoo mendekati para member yang sudah menunggu nya dimeja makan.