13. suddenly being mom

355 40 2
                                    


sunoo bukan tipe anak tertutup sebelumnya, apapun bahkan hal kecil akan ia bagi pada ibu terkadang kaka nya atau ayahnya sekali pun. setiap hari baginya adalah petualangan baru yang dengan riang akan dia ceritakan. tentang bagaimana menakjubkan dan susah nya hari-hari menjadi idol yang dulu tidak terpikir akan menjadi tujuan bahagia.
—semuanya, lantas mengapa sekarang sunoo meragu?

ibunya selalu bilang, “jangan hanya bahagia yang kamu bagi. sukar mu pun adalah bagian kami”
tapi kenapa perihal ini, mulutnya kelu? seakan ada dinding tebal yang menghalanginya berbicara.
karena  sunoo sepenuhnya menyadari ini bukanlah kisah ringan yang patut ia bagi pada sang pemilik nyaman.

Sudah cukup lama keduanya terjebak dalam keheningan mobil yang pengap, dibalik pagar tinggi rumah sunoo.

omega itu menunduk, jari-jari tangannya bertaut erat di pangkuan —gugup, detik-detik terasa begitu panjang.
“hyung sepertinya aku belum siap, bisakah kita undur saja aku  —aku takut”  bisiknya, nyaris tak terdengar.

jay menghadap kearah sunoo yang kini dilihatnya bergerak gusar, tangannya  terulur untuk memegang kedua lengan sunoo, memperpendek jarak tubuh keduanya. membuat mereka kini berhadapan satu sama lain, yang mungkin hanya terpisah jarak beberapa senti saja.

“sunoo, jangan takut ya? yang kamu hadapi bukan orang lain, tapi orang tua mu sendiri”
ucap sang alpha mencoba menenangkan.

sunoo menatap Jay mencari kekuatan dalam tatapan itu, ia ingin sekali percaya namun ketakutannya terlalu besar “tapi kalau mereka—”

“kalaupun nanti ayah dan ibu mu marah, aku pastikan itu hanya padaku. aku tidak akan membiarkanmu ikut merasakannya” ucap jay lembut,namun tegas.

terdengar menenangkan, namun
tidak serta merta kegelisahan sunoo kunjung reda. rasanya seperti ada lubang besar di hatinya. “aku salah, hyung,” desahnya lirih, “seharusnya aku langsung jujur pada ayah dan ibu. mereka pasti kecewa sekali padaku.'"

jay dengan hati-hati mengelus lengan atas sunoo,“jangan bilang begitu, sunoo. untuk sampai di titik ini, kamu sudah berusaha sangat keras dan aku juga tahu itu pasti sulit untukmu. aku yakin mereka pun akan mengerti.”

“itu mungkin, tapi aku juga tidak tau harus memulai darimana” keluh sunoo.

“tidak apa-apa, nanti biar aku yang bicara ya?”

“tidak, ” tolak sunoo cepat.
“itu tanggung jawabku sebagai anak hyung, kau tidak harus sejauh itu”

"Sunoo, dengarkan aku..." jay mencoba meraih tangan sunoo dan menggenggamnya erat. "kita berada di titik ini karena kesalahan kita bersama. Ini bukan hanya tentang siapa yang lebih bertanggung jawab, tapi bagaimana kita bisa belajar dari kesalahan ini dan tahu bagaimana  menghadapi konsekuensinya"

pada akhirnya sunoo  hanya mengangguk lemah, mencoba  meyakini bahwa semua akan baik-baik saja. walaupun ketakutan masih terpancar jelas dari matanya. sunoo melirik ke luar jendela, melihat rumah besar keluarganya yang tampak begitu mengintimidasi dalam cahaya senja.

usapan lembut di puncak kepala nya membuat sunoo tersentak, menyadarkannya dari lamunan. pandangannya mengikuti jay yang kini sudah berbalik keluar dari mobil dan berjalan ke arah sisi kursi penumpang.
pintu mobil terbuka dan menampakkan jay yang setengah masuk untuk melepaskan sabuk pengaman yang melilit di tubuhnya.

“ sunoo..aku usahakan semuanya akan baik-baik saja” ucap jay sebelum benar-benar keluar dari mobil dan berdiri tegap menunggu sunoo beranjak dari duduknya.

entah sudah berapa kali dalam sehari ini pria itu membuat hati sunoo terenyuh.
ada perasaan nyaman yang menyelimuti, namun juga ada kekhawatiran yang tak kunjung reda.

suddenly being momTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang