suddenly being mom

24. suddenly being mom

Kenapa harus membuat segalanya rumit, dengan  harus saling menebak-nebak perasaan masing-masing?
Kenapa  tidak jujur sejak awal? Bukankah kejujuran lebih baik daripada penyesalan?
bukankah dengan begitu, tidak  harus ada luka? Mengapa harus saling menyembunyikan perasaan yang sebenarnya, jika pada akhirnya hanya untuk saling menyakiti ?

Memang terdengar sederhana, bukan? 'Kenapa tidak jujur saja?' tapi, perasaan itu tidak selalu sesederhana itu. Kadang, kita takut akan penolakan, takut merusak persahabatan yang sudah terjalin, atau bahkan takut pada konsekuensi yang mungkin terjadi jika perasaan kita tidak berbalas. Menyimpan perasaan itu seperti membawa beban berat, tetapi ada saat dimana kita merasa lebih aman di dalam kegelapan daripada harus menghadapi ketidakpastian.

Membuka diri itu penting, tapi tidak semudah itu. Bayangkan tekanan menjadi idol sejak muda. perbedaan  kasta hierarki sosial dalam grup, pengawasan ketat, dan tuntutan perusahaan yang membuat mereka merasa terkekang. Sulit untuk menjadi diri sendiri dan mengungkapkan perasaan yang sebenarnya pada situasi macam itu.

Namun takdir memang suka bercanda. Siapa sangka kan?  takdir malah menyatukan Sunoo, Jay, dan Jake dalam sebuah kisah yang tak terduga? Kehidupan mereka yang awalnya  biasa saja, tiba-tiba berubah drastis dengan kehadiran seorang bayi yang tak mereka kira.
Di tengah pergulatan batin yang belum usai, mereka dikejutkan oleh sebuah kenyataan yang mengubah segalanya. Kehadiran seorang anak, atau bahkan ketidakhadirannya, tidak lagi mampu mengembalikan keadaan seperti semula.
Dan alasan Sunoo memilih untuk membesarkan anaknya sendiri karena ia sadar bahwa melibatkan Jay maupun Jake akan menciptakan kekacauan yang lebih besar. Ketidakpastian mengenai perasaan Jake, ditambah dengan kompleksitas hubungan mereka, membuat Sunoo enggan menyerahkan masa depannya dan masa depan anaknya pada situasi yang begitu rapuh. Karena Sebaik apapun Jake, hati Sunoo masih tertutup rapat. Bayangkan jika memang Jake  adalah ayah dari Gummy, namun hati Sunoo justru tertambat pada orang lain? Situasi ini akan semakin sukar dan menyakitkan bagi semua pihak bukan?
Begitu juga sebaliknya, memang benar bahwa Sunoo menaruh perasaan pada Jay sejak awal. nyatanya Jay adalah cinta pertamanya. Namun, hubungan mereka yang tidak jelas dan tindakan yang mereka lakukan di luar batas hubungan pertemanan yang seharusnya, membuat segalanya menjadi tak terkendali.

Sunoo sudah pernah membayangkan skenario di mana Jay adalah ayah dari Gummy. Tetapi, bayangan itu tak cukup untuk menenangkan hatinya. Ia masih ragu dengan perasaan Jay yang sebenarnya. Bahkan jika Jay memang memiliki perasaan yang sama, Sunoo tetap dihantui oleh berbagai kekhawatiran yang membuatnya sulit mengambil keputusan.
Hanya karena Sunoo menyukai Jay, bukan berarti masalah selesai begitu saja. Apakah kalian pikir Sunoo punya kemampuan meramal untuk mengetahui siapa ayah dari anak yang dikandungnya?
Mengapa masalah ini seolah disederhanakan? Seakan-akan perasaan suka saja sudah cukup untuk menyelesaikan segalanya.
Memang sulit untuk tidak merasa egois ketika memikirkan perasaan Gummy nantinya. Sunoo tentu paham betapa pentingnya sosok ayah bagi pertumbuhan seorang anak. Namun, kebahagiaan bukanlah monopoli sebuah status. Gummy tetap bisa merasakan kasih sayang seorang ayah, bahkan tanpa harus terikat dalam hubungan pernikahan yang konvensional.

Kalian pikir mudah berada di posisi Sunoo? Pepatah 'kalian tidak akan mengerti rasa sakitnya, sebelum kalian berada di posisi yang sama' sangat tepat menggambarkan keadaannya. Tidur dengan dua Alpha sekaligus adalah sebuah penghinaan bagi seorang Omega sepertinya, terutama bagi Sunoo yang sangat menjunjung tinggi martabat. Luka batin yang ia derita jauh lebih dalam daripada yang bisa kalian bayangkan.
Jarum jam yang berdenting detik demi  detiknya seakan menusuk hati sang omega setiap kali ingatan akan pergumulan itu muncul. Kaset rusak di kepalanya terus mengulang-ulang  adegan setiap kali matanya terpejam, dan sunoo akan kembali merasakan sakit yang sama.
Bayangan dua pasang tangan yang menyentuhnya bersamaan, menghadirkan rasa jijik yang merayap di sekujur tubuh Sunoo. Ia merasa seperti objek yang dinilai, telanjang dan kotor setiap kali berada di dekat kedua alpha itu, meskipun ia percaya mereka tidak memiliki pemikiran buruk semacam itu.