06. Warning!

496 74 14
                                    

"Berhenti mengirimiku makanan!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Berhenti mengirimiku makanan!"

Jungkook akhirnya muncul di rumah kecil. Sementara itu Seokjin menyeringai di balik pintu.

Itu satu-satunya cara agar dia bisa bertemu dengan Jungkook. Tak lain dan tak bukan untuk menyelesaikan kesalahpahaman mereka. Walau Jimin maupun Sandeul menuruhnya tidak berurusan dengan Jungkook, Seokjin sudah terlanjur penasaran.

Bibi Kwon juga bilang, walau sambil uring-uringan Jungkook tetap memakan kiriman cemilannya.

Dasar Tsundere!

Jean aman sudah bersama Sandeul sekarang jalan-jalan keluar karena Seokjin tidak bisa pergi sejauh Sandeul. Anak sekecil itu juga kasihan kalau di kekang di rumah terus.

"Selamat datang tuan Jeon," sapa Seokjin di ramah-ramahkan.

Senyumnya mengembang, merasa kemenangan yang ditunggu-tunggu setelah akhirnya pancingannya berhasil untuk memikat Jungkook datang ke sini.

Mudah sekali diiming-imingi makanan si bos galaknya ini.

"Bilang saja apa maumu tidak usah basa basi?" ujar Jungkook menunjuk Seokjin tajam.

"Tidak ada, karena pesan saya sudah saya sampaikan di makanan yang saya kirim," jawab Seokjin,

Pesannya selalu di sampaikan oleh bobo Kwon tentu saja. Ucapan terima kasih dan permintaan maafnya karena pertemuan mereka tidak berakhir baik. Karena Jungkook tidak pernah merespon jadi Seokjin terus mengiriminnya makan sampai Jungkook datang sendiri dan menerima pesannya.

"Seokjin-ssi!" bentaknya,

"Tuan, apa tidak bisa berfikir positif mengenai saya?" Seokjin cemberut karena di bentak.

Kan niatnya juga baik.

"Tidak, aku tidak bisa. Kau licik, sama liciknya dengan Jimin," saut Jungkook dengan sengit.

Seokjin menghela nafasnya, memang tuannya ini kaku sekali. Malah kekanakan untuk orang seusianya. Bibi bilang, Jungkook hanya beda 3 tahun di atasnya. Pria dewasa macam apa Jungkook ini.

"Tuan say-"

Tiba-tiba terdengar suara alarm dari segala penjuru. Suaranya keras dan mengejutkan untuk Seokjin yang baru pertama kali mendengarnya.

Jungkook tampak siaga. Dia meraih sesuatu di balik pinggangnya. Seokjin menduga itu pistol.

"Tuan ada apa?" tanya Seokjin panik.

"Seseorang memasuki wilayah kita," katanya,

Mungkin ini arti dari bunyi alarm tersebut. Jika orang asing memasuki wilayah ini akan berbahaya untuk keberadaan mereka.

"Orang? Dari luar pulau?" tanya Seokjin penasaran.

Jungkook mengangguk tapi matanya fokus menatap jauh ke arah gerbang masuk pulau ini.

Penny Picker (KookJin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang