34. Fixing

529 87 41
                                    

Harus Seokjin akui, dia hampir selalu kerepotan mengurus tiga anaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harus Seokjin akui, dia hampir selalu kerepotan mengurus tiga anaknya. Satu Jean, bayi di perutnya dan juga bayi besarnya, Jeon Jungkook. Sejak sakit, Jungkook lebih banyak di rumah atas permintaan Seokjin pada pak Huh selaku pendiri dan juga orang yang paling berwenang di perusahaan mereka.

Pak Huh menganggap ini bonus untuk Jungkook karena berkatnya dia bisa mendapatkan seorang cucu yang sudah dinantikannya karena putrinya yang payah menolak punya anak di masa depan. Siapa sangka, berkat kehadiran bayi dalam kandungan Seokjin itu merubah banyak dirinya menjadi lebih santai dan bahagia.

"Bagaimana jika nanti anak kita perempuan?" Jungkook mulai gelisah karena pak Huh sepertinya sangat bersemangat menantikan sang cucu. Kemungkinan yang dinantinya adalah cucu laki-laki yang nantinya bisa meneruskan perusahaan mereka.

Itu yang ada di benak Jungkook.

"Tidak masalah laki-laki atau perempuan," Seokjin dengan santai menjawab,

Mereka tengah menikmati waktu liburan mereka ke Jeju. Salah satu bonus yang diberikan pak Huh untuk Jungkook dan keluarganya. Mereka sekeluarga liburan ke sana selama beberapa hari.

Sandeul bertugas menjaga Jean berenang di kolam anak sekarang, sementara sepasang Jeon tengah duduk santai di sisi kolam renang dengan Jungkook yang berbaring di pangkuan Seokjin.

Setelah melewati trisemester pertama, Jungkook sudah mulai bisa mengatasi mabuk karena kehamilan istrinya. Tapi sikap manjanya melebihi orang yang hamil itu sendiri.

Seokjin mengawasi Jean yang mendorong tubuhnya di dalam pelampung anak sementara Sandeul menjaganya di samping.

"Pak tua Huh akan sangat berisik setiap membahas anak kita," jawab Jungkook sebal,

"Ayah juga terlihat senang dengan Jean, aku rasa dia menyukainya," Seokjin mengingat beberapa kali pertemuan mereka sebelum ini, pak Huh berusaha sekali mendekati Jean.

Karena Jean sudah mulai bisa berinteraksi dengan orang dewasa, dia jadi mudah saja bergaul dan merasa aman dengan orang asing sekalipun.

"Apa kau akan membiarkan Jean ikuti jejaknya?" Jungkook terlihat cemas,

"Itu masih terlalu jauh, aku tidak akan memaksakan apapun pada putra-putriku nanti, termasuk Jean," ucap Seokjin mengusap kepala Jungkook sambil tertawa.

Jungkook sekarang jadi mudah gelisah dan panik jika menyangkut keluarga kecilnya. Pada dasarnya, Jungkook ingin selalu yang terbaik untuk mereka.

"Jadi boleh?" Jungkook memastikan lagi,

"Yeobo, apapun nanti keputusan Jean juga adalah keputusanmu, aku yakin kamu sudah memikirkan masa depannya dengan baik," ujar Seokjin menenangkan.

Jungkook hanya bergumam, tapi kemudian dia menatap Seokjin.

"Ada yang ingin kau makan sayang? Aku ingin makan," tawarnya,

Penny Picker (KookJin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang