28. After Party

503 96 34
                                    

Seokjin sedikit tipsy karena terpaksa menerima tawaran minum saat mengobrol dengan beberapa kenalan Jungkook

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seokjin sedikit tipsy karena terpaksa menerima tawaran minum saat mengobrol dengan beberapa kenalan Jungkook. Jungkook sebenarnya sudah menahannya, tapi Seokjin berusaha terlihat professional tanpa memikirkan batasan mabuknya.

Untungnya pesta segera usai setelah hampir tengah malam dan supir Jungkook menjemput mereka untuk mengantarkan ke rumah.

Sebuah senyuman mengembang muncul di wajah Seokjin. Jungkook tahu, Seokjin akan lebih cerewet jika sedang mabuk. Setengah tubuhnya menempel pada lengan Jungkook. Tapi mulutnya tidak berhenti membicarakan mengenai pesta tadi. Seokjin benar-benar menikmati pesta mereka.

Jungkook cukup hati-hati memperkenalkan Seokjin kepada orang-orang di sana, jadi tidak ada perlakuan yang tidak pantas didapatkan istrinya. Seokjin juga terlihat lebih santai dan rileks setelah minum segelas red wine. Rasa percaya diri naik pesat lebih dari biasanya.

"Tuan,"

"Yeobo sayang," Jungkook mengoreksi,

"Ah ya, Yeobo,"

"Ya?"

"Kamu belum cerita soal Jean, darimana dia berasal kan? Aku ingin dengar. Selama ini aku hanya dengar dari versi orang lain. Waktu lalu, aku pikir kamu benar-benar jahat pada Jean, tapi aku pikir kamu tidak begitu. Aku ingin dengar lebih soalnya agar aku bisa mengerti," tuntutnya tiba-tiba. Jungkook pikir Seokjin tidak akan membahas ini di sini, karena topik mereka sebelumnya mengenai pesta dan makanan.

Jungkook mematai Seokjin yang menatapnya penuh harap menunggu jawabannya.

Hidung Seokjin menyentuh bahunya dan mengosoknya di sana setengah tidak sadar.

"Kamu mau dengar darimana? Bagaimanapun, itu sebuah kejahatan," Jungkook membuang wajahnya ke luar jendela.

Seokjin menegakan tubuhnya dan kemudian menangkup wajah Jungkook. Kalau dia sadar, tidak mungkin dia akan berani melakukan ini pada Jungkook. Jungkook juga cukup terkejut dengan tindakan Seokjin, dia melirik supirnya yang masih fokus menyetir. Bagaimana jika Seokjin tiba-tiba menciumnya di mobil? Jungkook tidak janji akan bisa menahannya.

"Aku cuma mau dengar dari mulut Yeobo sendiri," desaknya, hampir merengek.

Jungkook menurunkan kedua tangan Seokjin,

"Iya aku ceritakan, tapi sabar," kata Jungkook, berdeham untuk mengontrol debaran jantungannya sendiri yang tiba-tiba tidak beraturan.

Mereka sudah biasanya seintens ini tapi kenapa Jungkook masih juga sering salah tingkah. Mungkin karena biasanya Seokjin cenderung pasif jadi Jungkook sedikit terkejut. Setelah di Seoul, Seokjin jadi lebih bereskpresi dari sebelumnya.

"Orang tua Jean bukan orang tua yang mungkin kamu bisa bayangkan selama ini, mereka juga dulu bekerja di pulau. Hanya saja, sesuatu membuat mereka bertingkah aneh dan mencurigakan. Jimin waktu itu tetap membela mereka meski sudah banyak bukti mengarah kalau mereka berkhianat," Jungkook mulai bercerita.

Penny Picker (KookJin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang