Seokjin, si pekerja keras dan hobi mengumpulkan uang. Berharap menemukan cinta sejati yang didambanya. Namun sayangnya sesuatu membuatnya terjebak dalam situasi yang tidak pernah di duganya. Antara hidup dan mati.
.
.
.
GS buat Seokjin ya gaes.
Duk...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jungkook tidak tahu, mencium seseorang bisa secandu ini. Jadi sering dia tidak bisa menahan diri mencuri hal itu di setiap kesempatan yang ada. Walau sering Jungkook di tatap marah oleh si pemilik bibir plum itu.
"Kalau ada yang lihat bagaimana tuan," ujarnya dengan bibir terpout,
Malah justru makin membuat Jungkook semakin gemas untuk menciumnya kembali.
Biasanya, setelah Jungkook melakukan perjalanan keluar negri untuk bekerja, dia akan menghabiskan waktu dan tinggal sejenak di sana sebagai waktu liburannya, namun nyatanya Jungkook langsung kembali ke pulau miliknya dan menemui sosok yang membuatnya merindukan rumahnya sendiri.
Jadi setelah hari kepulangannya, Jungkook hanya tinggal di rumah saja tanpa kegiatan apapun. Tapi sejak malam itu, Jungkook tahu ada sesuatu yang ingin dia lakukan.
Menganggu Seokjin.
Dia bangun pagi hanya sekedar untuk pergi ke rumah kecil, dan mengawasi apa yang di lakukan perawat Jean melakukan tugasnya. Dari memandikan Jean, menyiapkan makan dan menemaninya bermain. Hal yang pastinya sangat membosan bagi Jungkook.
Tapi Jungkook tetap di sana menonton dan sekalian mengobati rasa penasaran setelah malam di pantai itu.
Setelah kejadian itu, Seokjin memang tidak mengatakan apapun kecuali menunjukan wajahnya yang semerah tomat dan meminta pulang padanya. Di sepanjang jalan pulangpun Seokjin tetap banyak diam.
Jungkook membiarkan hal itu dan mengantarkannya kembali ke rumah kecil dan mereka kembali berciuman di depan rumah. Kala itu, Seokjin lebih siap meski setelahnya dia berlari ke dalam rumah saking malunya.
Sejak itu, Jungkook selalu menempelinya sepanjang waktu.
"Tuan memang tidak punya kerjaan?" Seokjin bertanya, dia tidak menatap Jungkook karena tengah memasak di dapur.
Jungkook yang mengawasinya sejak tadi hanya menyangga dagunya dan duduk di kursi tempat makan. Jean sudah di lantai dengan segala mainnya dan tidak terganggu dengan keberadaan dua manusia lain di sekitarnya.
"Ini kerjaanku sekarang," jawabnya, tanpa ekspresi,
Seokjin berbalik dan menujukan wajah tidak percayanya,
"Jangan aneh-aneh ya," katanya galak,
"Loh, memangnya apa yang kau pikirkan Kim?" Jungkook menaikan alisnya,
Seokjin ciut kalau Jungkook tiba-tiba mode begitu, tetap saja kan.
"Bos kan tugasnya memang mengawasi anak buahnya bekerja," Jungkook memberi alasan,
Seokjin melengos, menyebalkan sekali kalau tiba-tiba Jungkook bersikap begitu. Dia kan jadi tidak punya waktu untuk membereskan perasaannya yang pora-poranda sejak semalam. Dia saja tidak bisa tidur setelah kembali dari pantai dan hanya tidur dua jam sebelum akhirnya pagi menjelang.
