Seokjin, si pekerja keras dan hobi mengumpulkan uang. Berharap menemukan cinta sejati yang didambanya. Namun sayangnya sesuatu membuatnya terjebak dalam situasi yang tidak pernah di duganya. Antara hidup dan mati.
.
.
.
GS buat Seokjin ya gaes.
Duk...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Menikahlah dengan Yunjin, lalu bawa Jean kembali, saya mohon tuan,"
Seokjin langsung menemui Jungkook begitu dia mendengar masalah syarat adopsi Jean. Ide itu muncul setelah dia memikirnya beberapa saat. Satu-satunya cara untuk membuat Jean kembali adalah dengan Jungkook menikahi Yunjin. Mereka bisa mengadopsi Jean setelahnya.
Seokjin juga tahu Yunjin menyayangi Jean, dan dia bisa melakukan itu untuknya. Seokjin juga bisa bekerja untuk mereka seumur hidup untuk merawat Jean. Apapun bisa dia lakukan demi Jean.
"Kau pikir aku akan melakukannya untuk itu?" tentu saja Jungkook marah.
Seenaknya saja Seokjin melakukan itu, apalagi itu untuk orang lain.
"Kalian akan menikah kan pada akhirnya? Bukankah itu cara terbaik," Seokjin mendesak.
Bukankah suatu hubungan terjalin untuk melangkah ke arah lebih serius.
"Lalu bagiamana kalau aku tidak mau?" Jungkook menantagnya.
"Lepaskan saya," saut Seokjin segera.
Seokjin sudah memikirkan ini cukup lama. Dia hanya bisa menjauh dari Jungkook di kesempatan yang diberikan. Sebelumnya akan lebih sulit karena keadaan mereka baik-baik saja dan inilah kesempatannya. Jungkook tetap harus memilih.
"Seokjin!" Jungkook membentaknya.
"Kenapa anda tidak bisa melepaskan saya? Saya di sini sudah tidak berguna karena alasan saya di sini adalah untuk merawat Jean. Sekarang Jean tidak ada dan untuk apa saya masih di sini?!" bentak Seokjin balik.
Biar saja, Jungkook akan lebih marah padanya, lebih murka. Seokjin ingin mengatakan semua ini di depan manusia kejam di depannya.
Seokjin benci cara Jungkook menyelesaikan masalah mereka.
"Kembali ke rumah!"
Jungkook memerintahkannya, dia membalikan tubuhnya dan tidak ingin melihat wajah Seokjin saat ini.
"Aku bersumpah, suatu saat anda akan kehilangan orang yang sangat penting untuk anda tuan! Aku sangat membencimu!"
.
.
.
"Seokjin tenang, jangan marah-marah dulu," Sandeul mengikuti Seokjin yang keluar dari ruangan Jungkook.
Sudah tahu hasilnya akan bagaimana karena Sandeul bisa menebak isi fikiran Jungkook. Jungkook tidak mudah di bujuk dan Seokjin terlihat terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan, kombinasi yang tidak cocok sama sekali. Hanya akan membuat masalah semakin rumit.
"Dia keterlaluan engga sih!" Seokjin masih saja uring-uringan.
"Tuan Park kan sudah menjelaskan kalau kita harus sabar dan mencari jalan keluar yang terbaik untuk Jean," Sandeul menasehati.
