20. Cure

483 78 25
                                    

Seokjin terantuk pucuk bahu Jungkook

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seokjin terantuk pucuk bahu Jungkook. Dia dan Jean pergi lebih dulu ke rumah sakit dan kemudian Jungkook baru menyusul paginya. Jean sendiri sudah ditangani dokter dan tertidur pulas di ranjang kamar inapnya. Selain karena pengaruh obat tapi juga karena si bayi kelelahan menangis semalaman. Sementara Seokjin menungguinya di sofa ruang tunggu. Dia kelelahan, jadi saat Jungkook datang Seokjin setengah terlelap.

Coat hangat Jungkook jatuh di bahunya dan Jungkook membenarkan dengan satu tangannya. Sementara tangan lainnya sibuk membalas email kerjaan yang masuk dalam tabletnya. Jungkook menyempatkan diri untuk bekerja di tengah menunggu Jean di rumah sakit.

Jungkook memberikan kode diam saat Yunjin ikut menyusul ke sana dan masuk kamar.

Yunjin mengerti, dan dia beralih ke ranjang Jean untuk melihat keadaan bayi itu. Yunjin juga sangat menyukai anak-anak seperti Seokjin. Dia mendapat kabar soal Jean dari Jungkook saat dia berencana akan datang lagi ke pulau.

Pulau Jeon semakin menarik setelah Yunjin tahu ada Seokjin di sana. Ingat Yunjin sudah mengekor Seokjin sejak dulu.

Yunjin melirik Jungkook yang terlihat santai dengan Seokjin yang tertidur menyandar padanya, berdecih sekali karena Jungkook terlalu gengsi untuk mengakui kalau yang sebenarnya sangat menyukai Seokjin adalah dirinya.

Yunjin hanya memancing reaksi Jungkook saja waktu itu, bilang kalau Seokjin menyukainya, tapi dasar tidak peka. Si bos besar tidak menyadari perasaannya sendiri. Yunjin jadi kesal sendiri.

Beberapa waktu kemudian Seokjin bangun dan kaget dengan keberadaan dua tamunya.

"Kalian di sini?" Seokjin mengusap matanya yang masih mengantuk.

Jungkook hanya berdeham menjawabnya, sementara Yunjin masih fokus mengoda Jean yang sudah terbangun. Walau masih mengunakan selang infus di tangannya yang mungil. Jean langsung bisa merespon Yunjin yang sudah sangat gemas memainkan tangan si bayi yang gempal.

"Tuan kenapa tidak membangunkanku?" tanya Seokjin, dia malu setelah tahu posisi mereka tadi sebelum dia terbangun.

"Kau kan capek, jadi aku biarkan tidur sebentar,"

Seokjin mengangguk, dan dia mengerling Yunjin yang hanya melambai ke arahnya.

Apa mereka datang ke sini berdua? Batinnya.

"Jean sudah baik-baik saja, kata dokter bisa pulang setelah infusnya habis," Seokjin membenarkan posisi duduknya.

Coat Jungkook sekarang sudah berada di pangkuannya. Jujur saja Seokjin terharu atas perhatian Jungkook yang ini, tapi melihat kembali status mereka, Seokjin tidak bisa berharap lebih. Walau tahu akan menyakitkan, selama mereka masih bisa bersama, Seokjin tidak keberatan dengan situasi ini.

Seokjin tahu rasa cintanya tidak akan bisa menjauhkan dirinya dari Jungkook, jadi alih-alih menolak semua perhatian Jungkook, Seokjin memberikan waktu hatinya menerima pelan-pelan kenyataan pahit yang mungkin akan menghampirinya suatu hari lagi.

Penny Picker (KookJin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang