Seokjin, si pekerja keras dan hobi mengumpulkan uang. Berharap menemukan cinta sejati yang didambanya. Namun sayangnya sesuatu membuatnya terjebak dalam situasi yang tidak pernah di duganya. Antara hidup dan mati.
.
.
.
GS buat Seokjin ya gaes.
Duk...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jungkook jadi suka tidur begitu saja saat bermain dengan Jean. Demikian juga dengan Jean yang berbaring di sisinya. Setelah makan malam, Seokjin meinggalkan mereka di tempat tidur untuk membereskan dapur. Pekerjaannya akan lebih cepat selesai jika kedua makluk itu tenang di dalam kamar.
Setelah selesai, pemandangan manis terpampang di depannya.
Tidak pernah di dalam anggannya melihat bagaimana Jungkook dan Jean semakin dekat seperti ini. Seokjin terkekeh. Jean tidur di perut Jungkook dan menidihnya tanpa mengusik tidur si pemilik tubuh itu. Memang belum seperti ayah dan anak, tapi mereka sudah sedekat sahabat walau selalu saja ada hal yang mereka debatkan dan ributkan.
Tapi mungkin itu usaha Jungkook untuk mendekati Jean, karena egonya yang tinggi sering kali membuat Jungkook terlihat pura-pura tidak peduli. Musuh terbesar Jungkook adalah dirinya sendiri.
Sebuah pesan masuk ke dalam ponsel Seokjin. Seketika tubuhnya membeku. Dia melirik Jungkook dan kemudian membaca isi pesan di dalamnya lagi. Sempat ragu, tapi akhirnya dia meraih salah satu cardigannya di atas kursi dan pergi menemui si pengirim pesan tersebut di lantai bawah.
"Kau sekarang tinggal bersamanya?"
Itu Taehyung,
Selama beberapa waktu Seokjin tinggal di apartemennya, Taehyung secara rutin menemuinya dan sekarang mereka berada di dalam mobil Taehyung yang terparkir di depan gedung apartemennya. Taehyung rupanya mendengar kalau Jungkook tinggal di rumah yang dibelikan untuk Seokjin.
Nadanya tidak dibuat marah, tapi tersirat rasa tidak senang saat Taehyung bertanya mengenai hal itu.
"Hmm," jawab Seokjin, dia malas berdebat jadi memilih menjawab sekenanya.
"Aku tahu kamu bersikap implusif dengan menikahi Jeon karena Jean, tapi tidak mau di fikirkan lagi?" tanya Taehyung serius.
Entah keberapa kali Taehyung membahas ini, bahkan sebelum Jungkook muncul di rumahnya dan menemuinya.
Taehyung tahu apa yang diharapkan Seokjin waktu itu, mengenai kejelasan hubungan mereka, namun Taehyung lebih tahu kalau berharap pada Jungkook sama saja dengan berharap pada angan-angan belaka saja. Melihat bagaimana reputasi Jungkook selama ini.
"Aku tidak ingin membahasnya, aku pikir setelah ini kau akan berhenti menemuiku, kamu selalu lupa ist-"
"Kami dalam tahap perceraian, jadi kamu tidak usah khawatirkan," potong Taehyung.
Seokjin sudah tidak kaget mengenai ini. Rupanya Taehyung memang sudah bulat akan menceraikan istrinya.
"Kenapa harus berakhir begini?" tanya Seokjin sedih, dia tidak ingin memikirkan urusan orang lain, tapi tidak bisahkah mereka mempertahan pernikahan mereka.
"Kamu tahu sejak awal bagaimana kami," katanya,
Seokjin menghela nafas,
"Kau mencintainya, kamu juga tergila-gila padanya, lalu kenapa sekarang harus begini?" tanya Seokjin acuh,
