11. Mate

490 84 16
                                    

Jarang sekali kepala pelayan datang ke rumah kecil, jika memang tidak ada yang mendesak yang harus di urus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jarang sekali kepala pelayan datang ke rumah kecil, jika memang tidak ada yang mendesak yang harus di urus. Biasanya hanya beberapa pelayan lain yang datang untuk membersihkan rumah atau mengisi bahan makanan di kulkas dan kebutuhan Seokjin dan Jean setiap harinya. Pun jika Seokjin mau.

Kadang dia masih suka mencuri-curi kesempatan datang ke dapur walau sudah di perintahkan untuk menemui bibi Kwon. Kebiasaan ini tidak berubah setelah seminggu bertahan. Siapapun juga akan sangat bosan jika hanya di rumah kan.

"Kami bilang ini sebagai orang yang berpengalaman di tempat ini. Kami tidak menutup mata selama kamu tinggal dan bekerja di sini, ada beberapa hal yang perlu kami luruskan atau lebih tepatnya ingatkan pada kamu yang adalah pendatang baru," jelas wanita yang usianya tidak jauh dari bibi Kwon.

Sosok tegas dan berwibawa yang Seokjin tahu selama ini.

"Sangat disayangkan untuk sikap dan tata kramamu masih sangat jauh dari benar, mungkin karena kamu masih muda dan kekanakan. Lusa, tempat ini dijadikan tempat pertemuan penting yang mengundang banyak sekali orang. Itu artinya kami semua sangat sensitif dan sangat berhati-hati, jika kita sedikit saja membuat masalah, mungkin ini akan sangat merugikan banyak orang,"

Seokjin mencoba mendengarkan dulu apa inti dari ucapan si kepala pelayan kepadanya.

"Terutama untukmu Seokjin-ssi, aku paham apa yang kau pikirkan dan rasakan selama ini. Tuan Jeon berusaha baik karena kau adalah orang pilihan langsung dari tuan Park, namun tetap saja. Aku melarang kau masuk ke dalam pesta dengan alasan apapun,"

Kepala pelayan itu menegaskan lagi,

"Mungkin kamu saat menyukai semua hal yang di sini, itu karena kamu sedang jatuh cinta. Sebelum kamu jatuh terlalu jauh, kamu akan tersesat dan tidak bisa kembali," ucapnya sebagai penutup.

Perlu waktu untuk Seokjin mencerna semuanya malam itu.

Tapi Seokjin akhirnya mencerna apa yang tengah kepala pelayan itu coba ingatkan padanya. Hal terbaik yang bisa dia lakukan sekarang adalah menjauh dari Jungkook. Ini bukan karena Jungkook berbahaya seperti orang-orang lain katakan. Baik Sandeul maupun Jimin.

Ini tentang dirinya sendiri dan keselamatannya.


.

.

.


"Ada lagi yang mau di beli?" tanya Sandeul di telfon.

"Tidak ada, semua cukup," jawab Seokjin,

"Ini soal kebutuhanmu Seokjin bukan hanya Jean, ada yang ingin kau beli. Baju atau makanan yang ingin kau makan?" Sandeul bertanya kembali.

Seokjin terdiam,

"Bilang saja, nanti aku belikan," desak Sandeul belum menyerah.

"Ini cukup, aku tidak ingin apapun untuk sekarang ini," Seokjin menjawab,

Penny Picker (KookJin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang