5

755 36 2
                                    

Mendengar perintah dari Irsyad pak Tejo pun langsung menjalankan mobil,tak lama setelah mobil berjalan.

"Ehh,kemana ya kak Adara,bang Irsyad,sama bang Gibran"guman Dika, sambil mata nya melihat lihat sekitaran.

"Eh liat tuh si anak sial kasian banget deh di tinggalin hahah"ejek salah satu siswa di sana sambil tertawa mengejek.
" Iya tuh,siapa suruh jadi anak sialan di tinggalin kan" timpal orang di sebelahnya .

Mendengar itu Dika langsung sadar bahwa ia ternyata ditinggalkan,
"Duhh pasti mereka udah mau sampai aku masih di sini,pasti nanti sampai mansion di marahin e,siap siap dapet hukuman dahh" batin Dika pasrah.

Dika pun langsung berjalan kaki keluar dari sekolah menuju jalan pulang.

Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk sampai ke mansion keluarga Alnarenza, perjalanan yang di tempuh menggunakan mobil saja 20 menitan, apa lagi Dika yang hanya jalan kaki, di tengah jalan menuju pulang tiba-tiba hujan deras membuat Dika terpaksa mencari tempat teduh terlebih dahulu.

"Pake hujan segala lagi,pasti nanti mama bakal marah banget dan nge hukum aku habis habisan " guman Dika.


Kira-kira 10 menitan Dika berteduh hujan pun akhirnya reda,Dika pun berlari agar cepat sampai di mansion.
Benar saja dugaan nya setelah sampai, ternyata diruang tamu sudah berkumpul mama,papa,Adara,dan juga Rasya. Membuat Dika yang baru masuk menegang di depan pintu melihatnya.

Semua yang diruang tamu melihat siapa yang datang saat melihat Dika semuanya menatap datar,tentu tidak dengan Adara.

"Dika sini dong" panggil Adara sambil menepuk sofa disebelahnya agar Dika duduk.
Mendengar itu Dika segera berjalan pelan menuju sofa dekat adara walaupun sangat gugup tapi ya mau gimana lagi.

"Dari mana saja"tanya papa dengan ekspresi yang tetap datar.
"Ehm dari sekolah pah"jawab Dika dengan gugup yang seketika saat berbicara langsung menundukkan kepalanya karena takut.
"Yang lain nya saja sudah sampai dari tadi kenapa kamu baru sampai?" Tanya mama yang mungkin sedikit terbawa  emosi.

Adara yang melihat situasi yang sepertinya menegangkan pun berusaha membela sang adik.
"Mama adek tadi pulang gak bareng sama kita mah,dia di tinggalin karna bang Irsyad gak sabar mau pulang,dan juga tadi kan hujan deras mah,pasti Dika lagi neduh biar gak kehujanan". Ucap Adara.
"Lelet tuh pasti pas jalannya,kan bisa aja lari biar cepet sampai "timpal Rasya.
"Sudah-sudah,Dika SEKARANG JUGA kamu bersihkan halaman belakang,jangan masuk sebelum bersih,ingat itu!" Perintah mutlak dri papa yang tidak bisa diganggu gugat.
"Iya lah"jawab Dika dengan lesu,jujur sekarang sebenarnya terasa lelah,tapi harus segera menyelesaikan hukuman nya agar bisa lekas istirahat.

Saat di taman belakang,Dika melihat tidak terlalu banyak sampah, tetapi halaman belakang mansion keluarga Alnarenza ini luas yang membuat nya mungkin agar kewalahan.







~jangan rindu~

Dika Alnarenza dan kehidupannya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang