16

511 31 4
                                    

Hiks hiks hiks

Mendengar itu papa langsung menggendong Dika ala koala.

"Ehh,sayang cup cup,maafin mama yaa mama sama papa cuma bercanda kok udah jangan nangis lagi" ucap mama.
"Heum hiks jahat hiks hiks hueee" bukannya makin tenang malahan Dika semakin menangis.
"Stt udah sayang,jangan nangis dong liat udah sembab matanya,papa sama mama gak cari anak lain kok,ini mainannya buat Dika kok bukan buat yang lain, kalau mau main berhenti dulu nangisnya" ucap papa dengan panjang lebar berusaha menenangkan Dika.

Papa masih dengan posisi yang sama yaitu berdiri sambil menggendong Dika perlahan berjalan mendekati mainan yang tadi.
Tangisan Dika pun sudah berhenti menyisakan sesegukan pelan.
"Liat nih ini semua buat Dika kok" ucap papa.
"Main gih, ajak kakak sama Abang" ucap mama.

Dika pun membuka mainan barunya dan mengajak Abang serta kakanya untuk bermain bersama.
Dan mereka menghabiskan waktu berjam-jam untuk bermain.

"Anak-anak udah sore nih,mandi dulu sana"ucap Oma memerintahkan para cucunya untuk mandi karena sudah sore.
"Iya Oma"jawab semuanya kompak.












Skip malam

Mereka melaksanakan makan malam seperti biasa nya,namun mereka tidak berkumpul diruang keluarga setelah makan dan langsung pergi ke kamar karena masih punya kesibukan masing².






(Ini Dika tidurnya bareng mama sama papanya ya)

"Mama, emangnya gak sempit kalau kita tidur bertiga?" Tanya Dika.
"Enggak dong sayang,kasur nya luas kok" jawab mama.
"Dika kalau mau istirahat duluan aja ya sama mama,papa masih ada pekerjaan besok kan Dika juga sekolah takut kesiangan" ucap papa.
"Huemm iya pa" jawab Dika.

Lalu Dika pun tidur duluan ditemani oleh mama.




Skip pagi

Pada paginya mereka melakukan kegiatan seperti biasanya, Irsyad, Gibran, Adara, dan Dika berangkat sekolah bersama.


Saat disekolah





Jam pelajaran telah dimulai semua murid pun masuk ke kelasnya masing masing untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran nya.

Saatnya waktu istirahat

Banyak murid murid yang berbondong-bondong untuk ke kantin dan mengisi perut nya.
Tetapi Dika yang berjalan santai malah bertemu dengan sekumpulan anak nakal disekolahnya.

"heh anak sialan,sini Lo ikut kita" ucap salah satu dari anak nakal itu.
Lalu mereka menyeret paksa Dika ke gudang belakang sekolah.
Dika sebenernya juga memberontak tetapi apalah dayanya ia yang dikepung sedangkan Dika hanya sendiri.

Digudang kondisi nya sangat kotor karena gudang itu tidak terpakai lagi,hanya menaruh barang barang yang sudah tidak terpakai lagi.

"Sana masuk Lo" anak anak nakal  itu langsung mendorong Dika dengan kasar lalu mengunci pintu gudang itu.
"Gimana nih cukup gak,mau di apain lagi"ucap salah satu dari mereka.
"Biarin aja tu anak disini" jawab yang lainnya.

"Woy buka ih buka dong kalian apa apan sih" ucap Dika sambil menggedor-gedor pintu namun tidak ada yang merespon karena mereka sudah meninggalkan gudang belakang itu.





Saat pelajaran dimulai kembali,Asep merasa heran dimana Dika,karena dari istirahat tadi dia tak kunjung menemukan Dika.


Skip pelajaran selesai


Irsyad, Gibran, dan Adara meninggalkan kelasnya dan menuju kelas Dika.

"Sep Asep,mana Dika?", tanya Gibran.
"Duh gimana ya ngomongnya, dari tadi pas istirahat gak ada liat dia,pas pelajaran habis istirahat gak masuk kelas juga,maaf ya gak bisa ikut fari Dika ini tadi udah ditelpon sama mama suruh pulang "ucap Asep merasa tidak enak.
"Iya sep santai aja,makasih ya infonya" ucap Adara.
"Iya sama-sama"jawab Asep lalu berjalan menuju keluar kelas.

"Duhh gimana nih masak Dika nya ilang" ucap Irsyad.
"Gimana kalau kita cari keliling sekolah dulu" saran Gibran.
"Ya udah ayo,"ucap Adara.

Lalu mereka bertiga pun mengelilingi sekolah untuk mencari Dika.


Sedangkan disisi Dika.

"Ukhuk ukhuk,akhh banyak banget debu hah,gimana sih gak ada gitu satupun orang lewat" ucap Dika, sungguh badannya sudah lemas tempatnya kotor,banyak barang bekas tidak ada celah.



"Dimana ya Dika sekarang,kita udah keliling tapi gak Nemu"ucap Adara dengan sedih.
"Ahh iyaa, gudang belakang coba kita liat kesana siapa tau ada gitu" ucap Irsyad.
"Ayo cepetan"ucap Gibran,
Mereka pun segera berlari menuju gudang belakang.

"Coba syad buka"ucap adara.
"Dikunci nih" ucap Irsyad.
"Dobrak bisa gak"tanya Adara.
"Coba aja yuk syad "ajak Gibran.
Irsyad dan Gibran pun langsung mendobrak pintu nya.
























































































































































































~jangan rindu~

Dika Alnarenza dan kehidupannya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang