11

619 26 11
                                    

Pagi hari telah tiba
























"Eughh emm udah pagi" Dika terbangun dan melenguh pelan dan melihat ke arah perutnya yang terasa berat, ternyata itu adalah tangan kedua orangtuanya.
Merasakan pergerakan dari Dika, mama dan papa juga terbangun.

"Adek udah bangun?"tanya papa dengan suara khas orang bangun tidur.
"Iya papa"jawab Dika sambil menatap papa.
"Udah gak panas lagi badannya,masih pusing atau enggak sayang?" Tanya mama yang sedang mengelus kepala Dika.
"Udah enggak mama,Dika hari ini mau sekolah aja" jawab Dika dan akan segera beranjak dari tempat tidur.
"Mau kemana hm" tanya papa dengan tatapan datarnya dan tangan yang menahan Dika.
"Eh emm mau ke kamar pa Dika kan mau mandi" jawab Dika meskipun ia merasa sangat gugup.
"Jangan mandi dulu dek nanti mama seka aja badan nya,kan baru sembuh "bujuk mama.
"Kok gitu sih ma,Dika kan mau mandi mau sekolah " bantah Dika.
"Siapa yang ngizinin sekolah hm"tanya papa.
"Ya kan Dika mau sekolah papa"jawab Dika kembali.
"Gak ada sekolah hari ini,papa sama mama ada acara nanti,kamu di rumah sama bang Rasya, kebetulan dia hari ini gak ada kelas " ucap papa dengan nada yang tidak bisa dibantah.
"Berdua doang gitu"tanya Dika dengan heran.
"Iya dong"jawab mama .



























































































































































































Terimakasih banyak buat yang selalu nungguin kelanjutan cerita ini,maaf juga baru bisa up, kemungkinan part selanjutnya bakal di up akhir September nanti.






























~jangan rindu~

Dika Alnarenza dan kehidupannya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang