10

648 31 6
                                    

Tidak ada angin tidak ada hujan tiba tiba papa berdiri dari duduknya lalu menghampiri Adara yang sedang memeluk Dika.

"Siniin Dika nya biar papa bawa ke kamar" ucap papa yang membuat Adara tercengang,karena biasanya pun tidak peduli kenapa sekarang jadi begini.
"Hah? Eh ini pah" jawab Adara dengan agak kebingungan.
"Hm,ayo ma ikut ke kamar,suruh maid juga bawain kompresan ke kamar kita" ajak papa kepada mama.
"Iya mas" jawab mama.
"Bi tolong bawakan kompresan ke kamar saya ya" pinta mama kepada maid yang tidak jauh dari sana.
"Baik nyonya"jawab maid tersebut.

"Sudah pa,ayo ke kamar" ucap mama.
"Iya ayo" jawab papa lalu berjalan ke arah kamar sambil menggendong Dika ala koala dan di ikuti mama yang berjalan dibelakang.

Sesampainya dikamar

Papa ingin menurunkan Dika dari gendongannya dengan perlahan agar tidak terganggu,tetapi Dika tidak mau melepaskan nya, seperti nya Dika sangat nyaman digendongnya.

"Ma ini gimana gak mau lepas nih"bingung papa.
"Duh gimana ya pa,aku juga mau bersihin bekas make up nya juga biar enak nanti Dika tidur nya" jawab mama yang ikut bingung.
"Hm ya udah gimana kamu juga ikut tiduran mas biar gak pegel juga"saran mama.
"Ok coba dulu ya" jawab papa.

Saat baru akan merebahkan tubuhnya di kasur tiba tiba

"Eughh papa hiks hiks paa emm gak mau tiduran hiks pusing " ucap Dika sambil menangis.
"Mau gendong lagi ya?"tanya papa dengan lembut.
"Hiks iya papa"jawab Dika pelan.
"Tapi nanti hadap ke mama ya biar mama bersihin make up nya"ajak mama.
"Iya ma" jawab Dika.

Papa pun kembali berdiri dan sesekali bergerak kekiri kekanan agar sang anak merasa nyaman. Sedangkan mama dengan perlahan membersihkan makeup di wajah Dika.

"Nah udah selesai gak ada lagi make up di wajah kamu nak,jadi tiduran dulu ya badan nya masih hangat loh mau di kompres dulu" ucap mama.
"Gak mau mama,Dika mau di gendong papa"jawab Dika.
"Gendong nya lanjut nanti aja ya sayang,papa sama mama temenin tidur nanti ya"bujuk papa.
"Tapi nanti gendong lagi boleh?"tanya Dika memastikan,ia merasa sangat senang sekarang karena kedua orang tuanya yang acuh tak acuh kini merawatnya yang sakit.
"Iya boleh"jawab papa lalu menurunkan Dika dari gendongannya dan merebahkan Dika di kasur.

Mama pun langsung mengompres Dika tak lama Dika pun tertidur, melihat itu papa dan mama langsung tiduran dengan posisi Dika ditengah dan memeluk Dika dengan erat.
Rasanya papa dan mama
menyesal mengapa sering mengacuhkan anak lucu ini.























































































































































~jangan rindu~

Dika Alnarenza dan kehidupannya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang