Thirty four

337 55 4
                                    


written by : fiibluuan
•••

Disclaimer!!!!
not recommended for minors

Happy Reading!!
••••

     Pagi ini ada perasaan tak mengenakan yang di rasakan oleh Prateesa. hal itu disebabkan oleh perkataan Griffin kemarin malam.

cklek

Prateesa langsung menatap ke arah pintu ruangannya yang terbuka menampilkan sosok Griffin disana. Griffin menatap Prateesa begitu intens membuat Teesa langsung berdiri dari duduknya dengan perasaan sedikit gugup.

"kaya biasa" ucap Griffin denagan nada yang tidak seperti biasa saja, menurut Prateesa.

Prateesa tidak banyak membantah dan dengan segera langsung membuatkan kopi sesuai keinginan Griffin. tak membutuhkan waktu lama, kini Prateesa sudah kembali membawakan Griffin secangkir kopi hitam.

Prateesa kembali duduk di kursi kerjanya, menatap Griffin yang duduk didepannya dengan menikmati kopi yang ia buatkan. Prateesa yang melihat itupun menghela nafas pelan.

"pak" Griffin langsung melirik ke arah Prateesa lalu menaikan salah satu alisnya seolah bertanya 'ada apa?' pada Prateesa.

"saya mau ngomong untuk yang tadi malem, pak" ucap Prateesa yang mengundang senyum miring dari Griffin.

"bukannya kamu udah nolak saya? kamu matiin telfon itu kan?" balas Griffin dengan nada yang sinis yang mana membuat Prateesa tambah merasa tidak enak di hatinya.

"ngga pak! tadi malem itu tiba-tiba apartemen saya mati listrik karna konslet makanya telfon langsung mati, wi-finya mati" jelas Prateesa dengan penuh kejujuran membuat tatapan yang sebelumnya tak mengenakan dari Griffin kini perlahan menghilang.

"saya juga ngga bermaksud buat nolak bapak ko" sambung Prateesa yang langsung membuat senyum tipis Griffin terbit.

"maksud kamu?" tanya Griffin memastikan sekali lagi.

"ya saya izinin bapak buat deketin saya" jawab Prateesa dengan kekehan pelan yang langsung membuat Griffin tersenyum lebih lebar.

"tapi saya duda bahkan anak 2 Teesa, apa kamu ngga masalah?"

"ya ngga lah pak, status bukan masalah buat saya asal jangan suami orang aja"

"makasih Teesa"

"sama-sama pak, tapi kalo bisa kurangin dikit ngomong formalnya ya pak. soalnya saya bukan client bapak" ucap Prateesa dengan senyum manis yang sudah menjadi kesukaan Griffin.

"iya, kamu juga jangan terlalu formal ke saya. saya keruangan dulu"

Prateesa hanya mengangguk saat mendengar perkataan Griffin, sementara Griffin tersenyum gemas saat melihat tingkah lucu Prateesa. Griffin dengan sadar langsung mengusak rambut Prateesa pelan, yang mana hal bersebut sangat berhasil membuat jantung Prateesa berdetak tidak aman.

Prateesa terus menatap kepergian Griffin dengan senyum salah tingkahnya, bahkan kini sebisa mungkin Prateesa menahan diri untuk tidak berteriak heboh.

•••

     Hari semakin siang, kini Prateesa tengah bersiap untuk menjemput kedua anak Griffin atau .. calon anaknya juga?

𝓜y big boss // angrybaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang