written by : fiibluuan
•••
•
Disclaimer!!!!
not recommended for minorsHappy Reading!!
••••
•
•Griffin terus menatap pintu ruang gawat darurat yang senantiasa tertutup. Gleora dan Giviel sendiri kini sudah di jemput pulang oleh ibunya.
"Griffin"
Griffin menoleh ke arah datangnya keluarga Prateesa yang terlihat begitu panik. bahkan terlihat jejak air mata di pipi Jiera yang sudah mulai mengering.
"kenapa bisa?" tanya Geovano yang terlihat jauh lebih tabah di banding Jiera dan juga Altero.
"tabrak lari" jawab singkat Griffin, entah kenapa ia tidak memiliki mood bagus bahkan untuk sekedar menjawab pertanyaan seseorang.
"papih cari pelakunya pih, mamih mau dia di masukin penjara!" sahut Jiera dengan suara tangis yang terdengar begitu pilu di akhir.
"saya sudah coba cari pelakunya Tante, tapi belum ada hasil"
"semoga cepet ada hasilnya ya"
cklek
pintu ruang gawat darurat terbuka lebar membuat Griffin dan semua keluarga Prateesa langsung berdiri dari duduknya untuk menghadap sang dokter.
"gimana dok?" tanya Altero.
"korban mengalami pendarahan di kepalanya yang sudah kami tangani akibat benturan yang cukup keras. sayangnya korban harus kami nyatakan mengalami koma. korban akan segera di pindahkan ke ruang rawat untuk kita kontrol perkembangannya lebih lanjut"
"ruang rawat terbaik ya dok"
dokter tersebut mengangguk untuk menanggapi perkataan Geovano. entah kenapa ada sedikit rasa lega yang menyelimuti hati Griffin maupun hati keluarga Prateesa, walaupun masih di dominasi oleh rasa khawatir.
keluarga Prateesa dan juga Griffin dengan kompak mengikuti sang perawat yang membawa brankar Prateesa ke dalam ruang rawat.
Jiera menghela nafas pelan saat melihat sang putri yang setia memejamkan matanya, lagi dan lagi air matanya tak bisa tertahan saat melihat keadaan putri kesayangannya.
"cepet bangun sayang" ucap Jiera dengan lembut mengusap surai Prateesa yang sedikit terhalang perban.
"dek cepet sadar yaa, nanti kaka kasih hadiah" sahut Altero dengan menggenggam erat tangan Prateesa yang tidak di infus.
"kalian makan dulu ayo" ajak Geovano dengan sesekali memberikan kode pada sang istri dan putranya. Jiera dan Altero yang paham pun mengangguk pelan.
kini tersisalah Griffin yang masih setia ada di dalam ruangan Prateesa. Griffin menggenggam tangan Prateesa yang sebelumnya di genggam oleh Altero.
"bangun Teesa, jangan tidur lama-lama" Griffin terus mengusap lembut tangan Prateesa seolah memberikan kekuatan pada sang pujaan hati.
"saya janji buat cari tau pelakunya ya, kamu cepet sadar"
Griffin membelai surai Prateesa penuh kasih sayang lalu dengan perlahan Griffin mencondongkan tubuhnya ke arah Prateesa.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓜y big boss // angrybao
Fiksi Remajakisah kehidupan seorang gadis keturunan konglomerat yang dididik untuk merasakan hidup mandiri oleh kedua orang tuanya. gadis tersebut lalu bertemu dengan seorang boss besar di tempatnya bekerja yang menurutnya konyol. • just fiction • all images fr...