Udara malam menyapa sejuk daun telinga milik gadis itu, namun sepertinya itu bukanlah hari yang baik untuknya. Saat ini ia sedang berada di karnaval, berusaha mengalihkan pikirannya setelah apa yang terjadi di pagi hari sebelumnya.
"cia? kenapa gak gabung sama yang lain?" Lamunannya terhenti dan mengalihkan seluruh atensinya kepada sang kakak, Selia. Gadis itu berusaha mengukir senyuman di wajahnya, lalu hanya terkekeh dan menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal itu.
"uhmm.. gapapa kak, aku disini aja." Selia hanya berdehem dan memutuskan untuk menemani sang adik, ia berpindah posisi menjadi ke samping Kencia.
"kak, boleh ku tanya Mia itu siapa?" Deg. Pertanyaan yang sangat ditakutkan oleh seluruh keluarga besar TNF itu sudah datang, dengan sontak Selia mengalihkan atensinya kepada sang adik.
Perempuan itu nampak ragu kan menjawab pertanyaan Kencia, sedangkan yang memberi pertanyaan juga bingung. Apakah dengan ia bertanya akan memberinya jawaban? Atau.. sebaliknya?
"aku sempet denger percakapannya papi sama kalian kemarin, katanya kayak.. dia udah gagal ngejagain Mia." Tanyanya sekali lagi, pernyataan itu di buat semakin jelas olehnya. Membuat Selia menjadi lebih panik daripada sebelumnya.
"bukan siapa-siapa, gak perlu kamu pikirin juga sayang." Jawabnya sembari tersenyum manis, lalu mengelus surai hitam milik sang adik. Berusaha untuk meyakinkannya bahwa semuanya akan baik-baik saja.
Kencia hanya membalasnya dengan anggukan, lagipula ia juga tidak tahu akan membalasnya dengan apa.
Hening, hanya itu yang bisa aku deskripsikan tentang keadaan mereka saat ini. Kencia yang belum mendapatkan jawaban sama sekali hanya bisa diam, usianya yang sudah termasuk remaja saat ini sudah mulai menonjolkan perasaan akan cemas dan overthinking.
. . .
"dia udah mulai tanya tentang Mia." Selia membuka percakapan, Rion yang sedaritadi tidak bisa di ganggu dengan kerjaannya dan sedaritadi hanya terpaku pada laptopnya seketika melihat kearah Selia.
"kok bisa?" Selia menghela nafasnya, entah darimana ia harus memulai penjelasannya.
"kemaren waktu kita ke karnaval, gua samperin kan tuh anak. gua tanyain kenapa sendirian eh malah dia tanyain soal Mia, katanya dia sempet denger obrolan lu sama yang lain kemarin." Pria yang berada di hadapan Selia itu hanya menghela nafasnya kasar, entah kenapa rasanya hidup menjadi semakin lebih berat daripada biasanya.
"terus? kamu jawab gimana?" Tanya pria bersurai merah itu.
"yaa.. aku bilang bukan siapa-siapa, kan papi udah pernah bilang kalau jangan ceritain Mia ke anggota baru." Orang yang di sebut sebagai kepala keluarga itu mengigit pipi dalamnya, sebagai gesture bahwa ia agak sedikit kesal akan hal ini.
"jangan sampe dia tau tentang masa lalu kita, udah itu aja." Seluruh yang mendengar itu mengangguk, mengerti bahwa keadaan organisasi mereka saat ini sedang tidak baik-baik saja.
"emang kenapa?" Tanya perempuan bersurai ungu terang disana,
"kejadian Mia yang lalu itu udah berpengaruh buruk banget ke bapak, jadi ya.. gitu." Jawab dari anak perempuan pertamanya itu, diiringi dengan anggukan dari yang lain.
Memang betul bahwa kejadian beberapa waktu lalu membuat kejadian buruk dan berpengaruh sangat buruk terhadap sang kepala keluarga, Rion Kenzo.
"udah kejadian lama, cuman ya emang membekas aja ke kita semua." Di lanjut oleh Elya yang berada di samping Key, Echi hanya mampu mengangguk lalu kembali bermain dengan handphone nya.
![](https://img.wattpad.com/cover/373865055-288-k251648.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Noir. || TNF
FanficKisah perjalanan sang anak jalanan, yaitu Kencia Kenzo. Yang dibuang oleh orangtuanya di jalanan akibat tak ingin sang anak ikut terjerumus ke dunia para badside dari kota. Yang akan menjadikan Kencia senjata untuk para pemberontak diluar sana. "Ken...