Di balik kaca tebal lantai 20 gedung pencakar langit yang megah, Sakura Haruno berdiri menatap pemandangan kota Tokyo yang berkabut, bangunan tinggi yang menjulang, serta hiruk pikuk jalanan di bawahnya.
Tangan kirinya menggenggam secangkir kopi hitam panas, dan tangan kanannya meremas sebuah ponsel pintar, siap melempar benda itu ke dinding kapan saja. Amarah terasa di dalam dadanya.
"Apa maksudnya mereka tiba-tiba membatalkan kontrak?!"
Suaranya menggema di ruangan kaca yang luas itu, membuat dua karyawan yang berdiri di depan meja besar terkejut dan ketakutan. Mereka sudah terbiasa dengan kemarahan CEO mereka, tapi setiap kali kemarahan itu meledak, tetap saja membuat mereka tegang.
"Menurut penjelasan dari pihak mereka, Haruno-sama," salah satu dari mereka berbicara pelan, berusaha menjaga ketenangan. "Mereka mengatakan bahwa... Uchiha Corporation menawarkan harga yang lebih kompetitif dan waktu pengerjaan yang lebih cepat."
Tangan Sakura gemetar, cangkir kopi hampir terlepas dari genggamannya. Nama itu. Uchiha. Sasuke Uchiha.
Pria itu bukan sekadar rival biasa; dia adalah musuh yang sudah menghancurkan banyak rencana besar Sakura. Sudah tak terhitung berapa kali proyek besar yang hampir diraih oleh Haruno Enterprises tiba-tiba direnggut oleh tangan licik Sasuke dan perusahaannya.
Dia terlalu lihai, terlalu dingin, dan terlalu berbahaya. Namun yang paling membuat Sakura geram adalah caranya yang selalu bermain di belakang, memanipulasi kesepakatan bisnis tanpa kelihatan melanggar aturan. Licik, oportunis, dan tak kenal ampun.
"Berapa kali aku harus memberitahu kalian?" Sakura mendekat, suaranya dingin seperti es. "Kita tidak boleh kalah dari Uchiha Corporation. Berikan apa pun yang klien inginkan. Kita harus membuat mereka memilih kita."
"Haruno-sama," Karyawan yang lain mencoba bicara, ragu-ragu. "Tapi Uchiha menawarkan harga yang jauh lebih murah dari batas yang bisa kita tawarkan tanpa merugi. Jika kita terus-menerus menurunkan harga seperti ini, ada kemungkinan besar kita akan-"
"Merugi?" Sakura memotong cepat. "Kalian pikir aku tidak tahu itu? Tapi ada hal yang lebih penting dari keuntungan jangka pendek. Jika kita kalah dari Uchiha kali ini, reputasi kita hancur. Dan aku tidak akan membiarkan itu terjadi!"
Kedua karyawan itu terdiam. Mereka paham betul betapa kerasnya persaingan antara Haruno Enterprises dan Uchiha Corporation. Semua klien besar di Tokyo tahu, jika salah satu perusahaan menawarkan kontrak, maka yang lainnya akan segera datang dengan tawaran yang lebih menarik. Perang dingin ini telah berlangsung bertahun-tahun. Namun akhir-akhir ini, Haruno Enterprises semakin sering tertinggal di belakang. Dan itu membuat Sakura kehilangan kesabaran.
Sakura menghela napas panjang, mencoba menenangkan dirinya.
"Aku akan menyusun ulang strategi," ucapnya akhirnya dengan nada lebih tenang. "Kalian berdua bisa pergi. Aku ingin sendirian."
Begitu pintu ruangan tertutup, Sakura membanting cangkir kopi ke meja. Aroma kopi yang tumpah menyebar, namun tak ada yang lebih tajam dari rasa frustrasi yang menguasai dirinya.
Matanya menatap kosong pada tumpukan berkas di atas meja, kontrak-kontrak yang gagal dia amankan. Semua ini karena Sasuke Uchiha. Pria itu benar-benar duri dalam hidupnya. Hatinya memanas, teringat akan pertemuan mereka yang terakhir di sebuah konferensi bisnis sebulan lalu.
Dalam ingatannya, konferensi itu berlangsung di ballroom hotel mewah di Ginza. Semua CEO besar dan pengusaha ternama hadir, dan di sanalah dia melihatnya. Sasuke Uchiha, dengan jas hitam yang selalu tampak lebih mahal dari jas siapapun di ruangan itu. Tatapannya dingin, penuh percaya diri, dan bibirnya yang tipis melengkung sedikit ketika matanya bertemu dengan Sakura dari seberang ruangan.
"Malam yang indah, Haruno-san," ucapnya kala itu, suaranya begitu tenang namun mengandung ketegangan yang tak terlihat.
Sakura balas tersenyum tipis, meski dalam hatinya dia ingin meninju wajah pria itu. "Benar, Uchiha-san. Saya juga yakin Anda tidak keberatan jika saya merebut beberapa klien dari perusahaan Anda malam ini?"
Sasuke mendekat, senyumnya tak berubah. "Tentu saja tidak. Saya sudah terbiasa dengan usaha Anda yang selalu gagal."
Sakura merasa darahnya mendidih saat itu, tapi dia tetap memasang wajah tenang. "Satu hari nanti, Uchiha-san, Anda akan melihat bagaimana saya menghancurkan kerajaan kecil Anda itu."
Tatapan Sasuke menajam, dan saat itu juga, Sakura tahu dia telah menantang musuh yang sangat berbahaya. Namun dia takkan pernah menyerah pada pria itu, apapun yang terjadi.
...
..
.Kembali ke kenyataan, Sakura melemparkan dirinya ke kursi besar di belakang meja, menutup mata sejenak. Pikirannya terus berputar, mencari celah untuk membalas langkah Sasuke kali ini. Dia harus menemukan cara. Tak peduli seberapa dalam persaingan ini menggerogoti perusahaan, satu hal yang pasti: dia tidak akan kalah. Tidak dari Sasuke Uchiha. Tidak dari siapapun.
Telepon di mejanya berdering, mengganggu ketenangan sesaat yang dia ciptakan dalam pikirannya. Dengan malas, dia menjawabnya.
"Sakura-san," suara seorang pria terdengar di seberang, familiar namun penuh misteri. "Saya baru saja mendapatkan info bahwa Uchiha Corporation baru saja memenangkan kontrak besar dengan Saito Group. Dan mereka tampaknya akan memperluas pangsa pasar di bidang yang kita incar."
Sakura membeku. Rasanya seperti disambar petir. Saito Group adalah salah satu target terbesar Haruno Enterprises tahun ini. Jika Sasuke berhasil merebut mereka...
"Aku mengerti," jawabnya dingin, meski di dalam dirinya berkecamuk badai kemarahan. "Siapkan rapat dengan semua eksekutif besok pagi. Kita harus mengganti strategi."
Begitu telepon terputus, Sakura kembali tenggelam dalam diam. Pikiran tentang Sasuke kembali muncul, merayapi setiap ruang di benaknya. Dia selalu di depan, selalu satu langkah lebih cepat. Tapi tidak kali ini, pikir Sakura dalam hati. Dia akan memastikan bahwa Sasuke Uchiha takkan bisa tidur nyenyak lagi setelah ini.
Bersambung......
..
..
....
..
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Kita (SASUSAKU)
FanfictionIni bukan cerita seorang CEO dan gadis polos. Bukan. Tapi ini adalah cerita 2 orang CEO yang saling bersaing dengan kekuatan yang sama kuat dan sama ambisiusnya, dan mungkin saja kamu bisa menemukan kisah cinta rumit diantara persaingan keduanya, mu...