Matahari perlahan terbenam di balik gedung-gedung pencakar langit, mewarnai langit kota dengan semburat oranye dan merah. Di dalam kantornya, Sakura sibuk menatap layar laptopnya, berusaha menyusun proposal yang sempurna untuk klien besar yang selama ini ia incar. Ruang kerjanya sunyi, hanya terdengar ketukan pelan dari jari-jarinya di atas keyboard. Di sela-sela kesibukannya.
Sakura mengambil napas panjang, memaksa dirinya untuk tenang ia memutuskan untuk fokus sepenuhnya pada pekerjaannya. Sasori, mantan seniornya di kampus yang kini menjadi sekutunya, telah setuju untuk bekerja sama dalam mengejar klien besar ini. Bersama-sama, mereka merancang strategi yang matang untuk memenangkan proyek tersebut.
"Ini kesempatanku," bisik Sakura pada dirinya sendiri. "Aku harus menang kali ini."
Pintu kantornya terbuka, dan Sasori masuk dengan membawa beberapa dokumen. Ia tersenyum lembut, mengingatkan Sakura pada masa-masa mereka dulu di kampus. Sasori adalah orang yang tenang dan cerdas, sangat berbeda dengan Sasuke yang penuh tipu daya. Bersamanya, Sakura merasa lebih aman dan nyaman.
"Kita sudah siap, Sakura. Aku sudah bicara dengan tim, dan mereka optimis kita bisa mendapatkan klien ini," kata Sasori dengan nada percaya diri. Ia duduk di hadapan Sakura, menyerahkan dokumen-dokumen yang perlu ditandatangani.
Sakura menatapnya sejenak, lalu mengangguk. "Terima kasih, Sasori. Aku benar-benar berharap kita bisa menang kali ini."
Sasori tertawa pelan. "Tentu saja kita bisa. Kau terlalu keras pada dirimu sendiri, Sakura. Dengan kemampuanmu dan tim kita, aku yakin kita tidak akan kalah."
Sakura tersenyum tipis namun bayangan tentang Sasuke dan kelicikannya terus menghantui. Ia tahu betul bahwa Sasuke bukan seseorang yang mudah dikalahkan, dan setiap kali ia merasa selangkah lebih maju, Sasuke selalu muncul di saat yang paling tidak terduga dengan strategi yang jauh lebih tidak terpikirkan.
Hari itu, Sakura dan Sasori bekerja keras untuk menyempurnakan presentasi mereka. Mereka sudah mengatur pertemuan dengan klien potensial untuk besok pagi, dan segala sesuatu tampak berjalan sesuai rencana. Namun, di balik kegembiraan dan optimisme mereka, ada sesuatu yang tidak disadari oleh Sakura. Sasuke telah bergerak lebih cepat daripada yang ia bayangkan.
Keesokan paginya, Sakura dan Sasori tiba di kantor klien dengan penuh percaya diri. Mereka disambut hangat oleh tim eksekutif perusahaan tersebut, dan pertemuan berjalan dengan lancar. Presentasi yang mereka berikan begitu solid dan penuh dengan ide-ide inovatif yang diyakini dapat memenangkan hati klien. Saat presentasi selesai, Sakura dan Sasori meninggalkan ruangan dengan senyum di wajah mereka. Semua tampak berjalan sesuai rencana.
Namun, ketika mereka sedang bersiap untuk kembali ke kantor, ponsel Sakura berdering. Nama dari Klien mereka tadi muncul di layar, dan dengan gugup dan sedikit optimis, ia mengangkat panggilan itu.
"Sakura Haruno?" suara di ujung telepon terdengar formal.
"Ya, ini Sakura. Ada yang bisa saya bantu?" jawabnya dengan nada ramah namun penuh kehati-hatian.
"Saya adalah bagian dari tim eksekutif di perusahaan klien yang baru saja Anda presentasikan. Kami hanya ingin memberi tahu bahwa presentasi Anda tadi sangatlah mengesankan, namun kami juga memohon maaf, kami telah memutuskan untuk bekerja sama dengan Uchiha Corporation. Mungkin dilain waktu kita dapat bekerja sama. Terimakasih atas presentasinya nona Haruno."
Dunia Sakura seakan runtuh seketika. Wajahnya memucat, tangan yang memegang ponsel mulai gemetar. Ia berusaha mencerna informasi yang baru saja didengarnya, namun pikirannya terasa kosong. Uchiha Corporation? Itu berarti... Sasuke.
"Maaf, apa Anda bisa ulangi?" Sakura hampir tidak bisa mempercayai telinganya.
"Ya, Uchiha Corporation sudah lebih dulu menandatangani kontrak dengan kami. Kami menghargai waktu dan usaha Anda, tapi mereka menawarkan solusi yang lebih sesuai dengan kebutuhan kami."
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Kita (SASUSAKU)
FanfictionIni bukan cerita seorang CEO dan gadis polos. Bukan. Tapi ini adalah cerita 2 orang CEO yang saling bersaing dengan kekuatan yang sama kuat dan sama ambisiusnya, dan mungkin saja kamu bisa menemukan kisah cinta rumit diantara persaingan keduanya, mu...