WARNING!!
Area dewasa!Malam itu terasa begitu panjang, namun anehnya, juga begitu singkat bagi Sakura. Ketika Sasuke menariknya ke dalam pelukan, semua perlawanan yang sempat ada dalam dirinya perlahan memudar. Ia bisa merasakan kehangatan tubuh Sasuke yang bergetar halus, sesuatu yang asing dari pria yang selama ini dia kenal sebagai sosok dingin dan penuh ambisius.
Ciuman Sasuke yang diawali dengan lembut perlahan berubah menjadi semakin dalam, semakin penuh gairah, seolah meluapkan semua perasaan yang selama ini mereka simpan dalam diam.Sakura tidak bisa lagi menahan dirinya. Segala kebingungan dan kemarahan yang ia rasakan terhadap Sasuke selama ini seolah lenyap dalam ciuman itu. Dia membalasnya dengan sepenuh hati, merespons setiap gerakan Sasuke yang semakin mendekat.
"Eughh.. " Satu desahan pelan yang sedikit tertahan meluncur dari bibir Sakura ketika Sasuke mulai bermain di leher jenjangnya yang terekspos bebas karena model potongan gaun hitamnya yang pendek.
Sasuke benar-benar kehilangan kontrol, ia begitu menginginkan Sakuranya sekarang, kalaupun gadis itu tiba tiba berubah pikiran dan menolaknya, ia tidak akan peduli lagi, ia akan memaksa jika itu harus, namun kelihatannya situasi kali ini berpihak pada Sasuke, Sakura juga turut menikmati keintiman mereka saat ini.
"Akhh.." Kaget Sakura saat Sasuke tiba tiba mengangkatnya dengan mudah lalu mendudukannya diatas meja rias dengan cermin besar tergantung di dinding belakangnya. Posisi mereka begitu pas, Sasuke yang bediri tepat di hadapan Sakura dengan kaki yang kini melingkar di pinggul lelaki itu.
Sasuke menyeringai tanpa bisa dilihat oleh Sakura, dengan posisi mereka saat ini Sasuke bisa lebih leluasa menjelajahi tubus mulus Sakura. Dengan bibir yang masih setia bermain dileher hingga belakang telinga Sakura, tangannya pun tidak tinggal diam. Tangan kiri Sasuke kini mulai meraba-raba hingga ia menemukan apa yang ia cari, gundukan kenyal yang terasa sangat pas ditangan besarnya.
"Sasu... Ah" Tangan kiri Sasuke yang bermain dengan payudara Sakura secara bergantian membuat Sakura merasakan sensasi yang baru ia rasakan, rasanya ia malu dan ingin menyingkirkan tangan itu namun disisi lain ia sangat menikmati sensasinya hingga punggungnya melengkung kedepan, berharap agar Sasuke melakukan sesuatu yang lebih.
Mengerti dengan bahasa tubuh Sakura, bibir Sasuke mulai turun kebawah, mencium dan menjilati leher bawah hingga dada gadis itu. Tangannya yang bebas, kini berada dibelakang punggung Sakura, mencari sesuatu hingga ia mendapatkannya. Ya, resleting gaun mewah Sakura, dengan perlahan ia turunkan. Seiring dengan resleting yang semakin terbuka, maka semakin terekspos juga tubuh mulus Sakura di hadapan Sasuke.
Sakura hampir tidak sadar saat gaunnya telah terjatuh tak berdaya ke lantai, hingga hanya menyisakan dirinya yang terbalut bra hitam dengan celana dalam warna senada.
Saat sadar. Sakura segera menyilangkan tangannya didepan dada, berusaha menutupi dirinya walaupun sebenarnya tidak ada gunanya, "A.. Apa yang kau-"
Namun belum sempat tangan Sakura menyilang sempurna, tangan Sasuke yang lebih cepat berhasil meraihnya, menahan kedua tangan Sakura dibelakang tubuh gadis itu, "Diam dan nikmati saja. Sakura"
"Tunggu... Ahhh.." Sakura tak kuasa menahan desahannya ketika Sasuke berhasil melepaskan bra hitamnya, lalu mulai melahap payudara kirinya dengan penuh nafsu.
Punggung Sakura yang kembali melengkung secara otomatis, semakin mempermudah Sasuke melahap kedua gundukan itu secara bergantian.
"Sasuke.. Jangannhhh Ahhh" Sakura masih berusaha melawan perasaan dan nafsunya dengan logika yang masih sedikit tersisa.
Namun seakan tuli, Sasuke semakin melahapnya. Bahkan kini pria itu mulai mengisap dan memainkan puting payudara Sakura dengan lidahnya, membuat gadis itu semakin menggila menahan desahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Kita (SASUSAKU)
FanfictionIni bukan cerita seorang CEO dan gadis polos. Bukan. Tapi ini adalah cerita 2 orang CEO yang saling bersaing dengan kekuatan yang sama kuat dan sama ambisiusnya, dan mungkin saja kamu bisa menemukan kisah cinta rumit diantara persaingan keduanya, mu...