18 - Sofa Merah Muda (21+)

590 52 10
                                    

WARNING!
AREA DEWASA!

Tatapan Sasuke tidak pernah meninggalkan tubuh Sakura sejak dia melangkah masuk ke apartemen itu. Kain tipis yang Sakura kenakan menciptakan ilusi keanggunan dan kelembutan, namun cukup untuk membuat jantung siapa pun yang melihatnya berdegup lebih cepat. Setiap inci tubuhnya tampak memancarkan kehangatan dan keindahan yang menawan, membuat udara di antara mereka terasa semakin berat.

Setelah Sasuke melepaskan ciumannya. Sakura melangkah mundur, berusaha menjaga jarak, namun Sasuke tak berniat memberinya ruang.

"Apa kau sedang menggodaku," ujar Sasuke dengan nada rendah, hampir seperti bisikan yang menusuk ke telinga Sakura.

"Gaun seperti itu... seharusnya tidak kau kenakan di depan pria, Sakura." Sakura merasa tubuhnya gemetar, bukan karena takut, tapi karena tatapan intens yang Sasuke berikan padanya. Dia merasakan hawa panas membungkusnya, napasnya tersengal tak menentu.

"Hentikan S..sasuke," desis Sakura, berusaha menenangkan kegugupannya. Ia mencoba mengalihkan tatapannya.

Namun, Sasuke tidak mundur. Dia semakin mendekat dengan penuh percaya diri, tubuhnya yang tegap dan kekar mendekat perlahan, seperti pemburu yang mengincar mangsanya.

"Kenapa? Kau gugup?" Dia tersenyum menyebalkan, sudut bibirnya terangkat sedikit.

Sakura turut mundur beberapa langkah hingga punggungnya kini menyentuh dinding dingin di belakangnya. Dia terjebak. Sasuke berdiri di depannya, hanya beberapa inci darinya, dan dia bisa merasakan kehadirannya yang begitu kuat, menggetarkan dirinya.

Sakura mengangkat tangannya, mencoba mendorongnya menjauh, tapi Sasuke dengan cepat menangkap pergelangan tangannya lalu menarik tangan Sakura perlahan ke atas, menyandarkannya pada dinding. Tangannya yang lain menyusuri leher Sakura, mengelusnya lembut namun penuh kuasa.

"Aku penasaran, apa yang ada dibalik gaun tipismu ini.... Sakura" bisiknya, napasnya hangat di telinga Sakura, membuat gadis itu gemetar. Namun Sakura mencoba melawan.

"Sasuke, ka... kau terlalu de-" Tetapi kata-katanya terputus saat Sasuke menunduk, bibirnya berada begitu dekat di leher Sakura, menyusuri kulitnya dengan kehangatan yang membuat darahnya mendidih. Setiap sentuhan Sasuke terasa membakar, mengirimkan aliran listrik ke seluruh tubuhnya.

Sasuke menarik napas panjang, menikmati aroma tubuh Sakura yang bercampur dengan aroma manis yang begitu menggodanya. "Kau tahu," gumamnya, suaranya rendah dan penuh hasrat, "Aku selalu mencoba menahan diriku setiap berada di dekatmu. Tapi malam ini... Sepertinya aku tidak bisa lagi."

Perlahan-lahan, Sasuke mendekatkan bibirnya ke bibir Sakura, tetapi kali ini ia tidak terburu-buru. Ia membuat Sakura menunggu, membuat Sakura mengantisipasi setiap inci yang semakin dekat. Saat akhirnya bibir mereka bersentuhan, itu bukan ciuman penuh nafsu seperti sebelumnya, itu lembut dan memabukkan.

Sasuke merasakan bagaimana Sakura membeku sejenak, sebelum akhirnya tenggelam dalam ciuman itu. Tangannya masih memegang pergelangan tangan Sakura, sementara tangan satunya mengelus lembut pinggangnya, menekan tubuh mereka lebih dekat.

Sakura bisa merasakan kehangatan tubuh Sasuke, bisa mendengar detak jantung pria itu yang tetap tenang di tengah hasrat yang membakar.  Setelah beberapa saat, Sasuke menghentikan ciumannya, tetapi dia tidak mundur. "Aku menginginkanmu Sakura" bisiknya lembut di telinga Sakura.

Sakura membuka matanya mendengar bisikan Sasuke, dadanya naik turun dengan cepat. Napasnya terengah-engah, tubuhnya lemas di bawah sentuhan Sasuke. Dia tidak bisa membantah kata-kata pria, karena di dalam hatinya, rasa itu, rasa ingin itu juga ada pada dirinya.

Antara Kita (SASUSAKU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang