Saat pagi hari tiba ketika fajar perlahan menyelinap melalui celah-celah tirai jendela kaca besar, Sakura membuka matanya. Di sampingnya, Sasuke masih tertidur, setengah tubuhnya terbungkus selimut yang melindunginya dari dingin pagi. Untuk beberapa detik, Sakura hanya diam, menikmati kedamaian yang memenuhi kamar itu. Namun, ingatan-ingatannya akan apa yang terjadi antara dirinya dan Sasuke semalam mulai menyeruak perlahan dan melihat dada bidang Sasuke dihadapannya membuat kedua pipinya terasa panas, dengan refleks Sakura semakin menarik selimut yang ia dan Sasuke gunakan hingga menutupi setengah wajahnya berharap bisa turut menutupi rasa malunya.
Sasuke yang merasakan pergerakan Sakura, membuka matanya perlahan lalu menatap wanita itu, yang kini terbungkus selimut hingga mencapai hidung mancungnya. Tatapan mereka bertemu dalam keheningan.
"Selamat pagi," ucap Sasuke dengan suara serak, sebuah senyum tipis menghiasi wajahnya yang entah kenapa walaupun baru bangun dengan rambut acak acakan tidak mengurangi sedikitpun kadar ketampanannya.
"Y..ya Selamat pagi," jawab Sakura salah tingkah ditatap Sasuke dengan kondisi seperti ini, tak pernah terbayangkan dalam pikirannya mereka akan berakhir diranjang yang sama, mengingat betapa sengitnya persaingan mereka di dunia luar.
Sasuke duduk perlahan, merapikan rambutnya yang acak-acakan. Lalu kembali menatap Sakura "Kau baik-baik saja?" melihat Sakura yang seperti kurang nyaman dibalik selimutnya.
Sakura mengangguk pelan. "Aku baik-baik saja," jawabnya, Namun di dalam hatinya, Sakura merasakan sesuatu yang lain, sesuatu yang membuatnya bertanya-tanya apakah dia telah melakukan kesalahan. Apakah dia terlalu cepat menyerah pada perasaannya? Apakah dia seharusnya lebih waspada, menjaga jarak dari Sasuke seperti yang selama ini dia lakukan?
Sasuke bergeser mendekat, dan untuk sesaat, ia menatap wajah cantik itu dengan dalam. "Kau tau, aku masih menunggumu. Sakura" katanya, suaranya tenang lalu mengecup singkat kening dan bibir Sakura. Namun Sakura tau. Semua yang terjadi malam tadi, seindah apapun, takkan mengubah kenyataan persaingan mereka di dunia yang lain.
..
..
..
Setelah sehari berlalu. Di Pagi yang lain, Sakura berdiri di depan jendela kantornya, tatapannya menerawang ke luar. Di kejauhan, gedung-gedung tinggi seolah menggambarkan betapa besarnya dunia yang mereka jalani, sebuah dunia yang penuh persaingan, tipu daya, dan ambisi. Namun, di balik semua itu, pikirannya terus-menerus terganggu oleh satu sosok,Sasuke Uchiha.
Malam itu masih terukir jelas dalam ingatannya, malam dimana ia dan Sasuke berbagi malam panas bersama. Rasanya seperti sebuah mimpi yang tidak seharusnya ia biarkan terjadi, namun kenyataan tetap tidak bisa ia tolak. Pikirannya terputar-putar, mencoba menyingkirkan perasaan aneh dan tidak diinginkannya terhadap momen-momen di mana Sasuke berada bersamanya, saat-saat ketika mereka berbagi ciuman yang penuh gairah. Kenangan itu mengusik jiwanya setiap kali ia berusaha berkonsentrasi pada pekerjaan.
Namun sejak malam itu juga ia dan Sasuke belum kembali berkomunkasi apapun, mulai membuatnya curiga kepada Sasuke. Sakura mengepalkan tangannya, berusaha meredam kekesalannya. Sasuke, dengan segala kecerdasan dan kelicikannya, selalu berhasil membuatnya terpojok. Dan kini, setelah malam itu, Sakura merasa seperti telah kehilangan kendali atas dirinya sendiri, seharusnya ia tidak seperti ini, seharusnya ia menjadi Sakura yang tidak mudah terpengaruh pada apapun.
"Aku bodoh!" Sakura memukul meja kerjanya dengan frustrasi. "Aku tahu dia pria sinting, aku tahu dia selalu punya maksud tersembunyi, dan aku tetap saja terperangkap."Sakura berjalan ke sofa mahal ditengah ruangannya, berusaha mengalihkan pikirannya. Namun, semakin ia mencoba untuk tidak memikirkan Sasuke, semakin jelas bayangannya muncul di benaknya. Setiap tatapan matanya, setiap sentuhan yang ia rasakan di malam itu, membangkitkan perasaan yang ingin sekali ia tolak. Sakura tahu bahwa Sasuke tidak mungkin mendekatinya tanpa alasan. Pria itu adalah seorang manipulatif yang licik, yang selalu memiliki tujuan di balik setiap tindakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Kita (SASUSAKU)
FanfictionIni bukan cerita seorang CEO dan gadis polos. Bukan. Tapi ini adalah cerita 2 orang CEO yang saling bersaing dengan kekuatan yang sama kuat dan sama ambisiusnya, dan mungkin saja kamu bisa menemukan kisah cinta rumit diantara persaingan keduanya, mu...